Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Tupai Abert, Punya Jangkauan Wilayah yang Luas!

Tupai abert (commons.wikimedia.org/theilr)

Tupai jadi salah satu mamalia arboreal yang sangat terkenal dan punya penyebaran yang luas. Spesies tupai juga ada banyak dan salah satunya adalah Sciurus aberti atau tupai abert. Namanya kedengaran unik karena sejatinya nama hewan ini diambil dari nama seorang kolonel militer. Tak cuma itu, hewan berwarna hitam dan abu-abu ini juga punya kemampuan memanjat yang baik dan sangat sering ditemukan di hutan atau pepohonan pinus.

Selain nama dan habitatnya, hal yang membuat tupai ini terkenal adalah ciri fisiknya, entah warna, ukuran, atau bentuk tubuh. Jika dibandingkan dengan tupai lain, tupai abert juga punya banyak perbedaan yang membuatnya menjadi unik dan menarik untuk dibahas. Karena hal tersebut, kali ini kita akan membahas fakta menarik tentang tupai abert yang pasti belum kamu ketahui!

1. Nama hewan ini diambil dari seorang kolonel militer

Tupai abert (commons.wikimedia.org/Raphael Hofmann)

Nama tupai ini, yaitu tupai abert atau S. aberti bukanlah nama yang muncul dengan sendirinya. Sebaliknya, nama tersebut diambil dari nama seorang naturalis sekaligus Kolonel di Militer Amerika Serikat, yaitu Kolonel John James Abert. Kolonel Abert sendiri merupakan kolonel yang masuk dalam satuan militer Corps of Topographical Engineers yang pada abad ke-19 mengorganisis dan bertugas untuk memetakan daerah Amerika Serikat bagian barat, jelas iNaturalist.

2. Mudah dikenali dari telinganya yang panjang dan berwarna hitam

Tupai abert (commons.wikimedia.org/Sally King)

Laman CABI Digital Library menjelaskan bahwa tupai abert punya bobot rata-rata sekitar 550 sampai 750 gram. Namun dalam beberapa kasus hewan ini juga mampu tumbuh hingga mencapai bobot 1 kilogram. Biasanya ukuran maksimal tersebut hanya bisa tercapai pada musim gugur di saat pasokan makanan melimpah. Panjang tubuhnya sendiri berkisar antara 45 sampai 58 centimeter. Namun tupai ini bukan dikenal karena ukurannya, sebaliknya ia sangat terkenal karena warna dan bentuk tubuhnya.

Jika dilihat dengan seksama, tupai abert punya tubuh berwarna gelap, seperti cokelat, abu-abu tua, dan hitam. Ekornya panjang, rambut ekornya berantakan, dan badannya sedikit gemuk. Nah, salah satu ciri yang membuatnya mudah dikenali adalah bentuk telinganya di mana individu dewasa memiliki rambut yang tegak dan panjang di ujung telinga. Rambut itulah yang membuat telinga hewan ini terlihat besar dan panjang. Alhasil, orang-orang bisa mengidentifikasi tupai abert dari bentuk telinga tersebut.

3. Sering ditemukan di hutan dan pepohonan pinus

Tupai abert (commons.wikimedia.org/Grand Canyon NPS)

Dilansir NatureWorks, tupai abert sangat mudah ditemukan di hutan konifer dan pepohonan pinus yang ada di wilayah Amerika Serikat. Khususnya di negara bagian New Mexico, Colorado, Utah, Arizona, dan Wyoming. Selain di Amerika Serikat ia juga bisa ditemukan di Meksiko utara dan tengah. Hewan ini merupakan spesies arboreal yang artinya ia hidup dan beraktivitas di atas pohon. Tupai abert hanya akan turun ke tanah dalam beberapa kesempatan, seperti minum, berpindah tempat, atau mengambil makanan.

Selebihnya ia akan terus berada di atas pohon, entah untuk makan, kawin, mencari pasangan, beristirahat, atau kabur dari predator. Dengan kakinya yang kuat, gerakannya yang lincah, cakarnya yang tajam, dan ekornya yang panjang sebagai penyeimbang hewan ini bisa hidup dengan nyaman di atas pohon. Tupai abert sendiri termasuk hewan diurnal, ia akan aktif pada siang hari dan berstirahat di dalam sarang pada malam hari.

4. Tupai albert tidak suka menyimpan makanan

Tupai abert (commons.wikimedia.org/Sally King)

Jika berbicara soal makanan, sebenaranya makanan tupai abert cukup unik karena ia bisa memakan semua hal yang ada di pohon pinus, jelas Animal Diversity Web. Mau itu biji pinus, kayu, sampai jamur yang tumbuh di pohon pinus semuanya bisa ia makan. Tak hanya itu, jika tidak ada pohon pinus atau populasi pohon pinus menurun tupai ini juga bisa memakan pohon lain, namun makanannya tetap sama, yaitu biji atau jamur yang menempel di pohon.

Selain itu, tupai abert juga tidak suka menyimpan makanannya seperti yang dilakukan oleh tupai lain. Misalpun ia menyimpan makanan, hal tersebut hanya dilakukan pada keadaan tertentu. Seringnya tupai abert akan mencari makanan dan langsung memakannya. Pada masa-masa sulit, ia lebih memilih untuk memakan bagian dalam pohon atau kayu pinus. Kebiasaan ini cukup unik karena biasanya tupai akan menyimpan banyak makanan untuk menghadapi musim dingin di mana makanan mulai menipis.

5. Mampu tinggal di daerah seluas 24 hektar

Tupai abert (commons.wikimedia.org/Sally King)

Walau berukuran kecil, nyatanya tupai abert punya wilayah jelajah dan yang cukup luas. Salah satunya dapat terlihat dari populasi di Arizona bagian tengah di mana hewan ini punya wilayah jelajah yang luasnya mencapai 24 hektar, jelas artikel di jurnal Ecology. Tak hanya di Arizona, di daerah lain seperti Colorado tupai abert juga bisa hidup di daerah seluas 20 hektar. Uniknya, pada beberapa kasus individu betina dewasa justru memiliki wilayah jelajah yang lebih luas dari individu jantan dewasa. Karena hal tersebut kamu tak boleh meremehkan tupai abert hanya karena ukuran tubuhnya yang mungil.

Tak cuma namanya, ternyata hal menarik tentang tupai abert juga tercermin dari berbagai aspek. Pertama, tupai ini punya telinga berbentuk unik yang membuatnya mudah dikenali. Kedua, tupai abert tidak suka menyimpan makanan yang mana sangat berbeda dari spesies tupai lain. Ketiga, kehidupannya bergantung pada pohon pinus. Keempat, walau punya tubuh kecil ternyata ia punya wilayah cakupan yang terbilang luas. Terakhir, hewan ini merupakan hewan arboreal dan bisa ditemukan di Amerika Serikat dan Meksiko.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us