5 Fakta Mengejutkan Tawny Coster, Hanya Bisa Terbang Setinggi 3 Meter

- Tawny coster hanya bisa terbang hingga ketinggian 3 meter, sering beristirahat saat terbang, dan memiliki strategi pertahanan unik.
- Larva tawny coster berwarna merah dan berbulu, serta bisa ditemukan di benua Asia.
- Tawny coster memiliki kemiripan dengan spesies dari Afrika dan pupanya memiliki kolorasi aposematik untuk menghindari predator.
Keberagaman spesies kupu-kupu memang gak bisa diremehkan. Tentunya, tiap spesies memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Bayangkan saja, ada kupu-kupu yang berukuran besar, kupu-kupu dengan sayap berwarna biru, bahkan ada kupu-kupu yang ukurannya sangat kecil. Nah, Acraea terpsicore atau tawny coster merupakan salah satu yang paling unik.
Pertama, ia memiliki ukuran kecil namun warna sayapnya sangat cerah. Kemudian, kemampuan terbangnya tak terlalu baik, bahkan ia hanya bisa terbang hingga ketinggian 3 meter. Selain itu, ia juga mirip dengan spesies lain hingga sulit dibedakan. Sayangnya, gak banyak yang tahu tentang eksistensinya. Oleh sebab itu, mari kita ulik berbagai fakta tentang tawny coster agar pamornya makin meroket.
1. Tidak bisa terbang tinggi

Seperti kupu-kupu lain, tentunya tawny coster bisa terbang, namun ia tak bisa terbang tinggi. Dilansir JungleDragon, hewan ini hanya bisa terbang hingga ketinggian 3 meter. Ia juga sering kelelahan dan saat terbang tawny coster sering beristirahat atau bertengger di dedaunan, dahan, semak-semak, atau ranting. Setelah beristirahat beberapa saat, barulah ia akan lanjut terbang.
Gak cuma itu, saat terbang gerakan tawny coster juga terkesan lambat. Walau begitu, ia memiliki strategi pertahanan yang cukup unik, lho. Pertama, hewan dengan bentang sayap 6 centimeter ini bisa mengeluarkan zat berbau kuat saat merasa terancam atau didekati predator. Jika hal tersebut tidak berhasil, tawny coster juga bisa melakukan thanatosis atau berpura-pura mati.
2. Larvanya berwarna merah dan berbulu

Sejatinya, larva tawny coster berukuran kecil dengan panjang yang hanya 2 centimeter. Namun, ia memiliki bulu atau duri berwarna hitam yang menjulang, terlihat tajam, dan menyelimuti seluruh tubuhnya. Dilansir Picture Insect, ulatnya sering memakan milkweed. Nah, milkweed tersebut membuatnya beracun. Untungnya, racun dari ulat ini tidak berbahaya bagi manusia.
Sebaliknya, racun tersebut bisa membuat predator enggan memakannya. Pasalnya, ulat tawny coster akan terasa tidak enak saat dimakan oleh predator. Walau begitu, duri atau bulunya tetap harus dihindari. Jika menyentuh kulit manusia, duri atau bulu tersebut bisa menyebabkan iritasi, pembengkakan kecil, rasa gatal, hingga membuat kulit memerah.
3. Bisa ditemukan di benua Asia

Dilansir GBIF, penyebaran tawny coster terpusat di dua benua, yaitu Afrika dan Asia. Secara spesifik, ia bisa dijumpai di Afrika tengah, timur, selatan, Pulau Madagaskar, Asia selatan, Asia tenggara, dan Australia bagian utara. Soal habitat, tawny coster cenderung menghindari daerah dengan vegetasi rapat. Justru, ia sangat suka beraktivitas di area terbuka seperti taman, padang rumput, dan daerah yang ditumbuhi semak-semak pendek. Pasalnya, tempat seperti itu menyediakan berbagai kebutuhan bagi kehidupan hewan ini.
4. Punya kemiripan dengan spesies dari Afrika

Dilansir Royal Entomological Society of London, tawny coster memiliki kemiripan dengan spesies kupu-kupu lain, yaitu Acraea eponina. Saking miripnya, bahkan para ahlipun sering kesulitan dalam membedakan kedua spesies tersebut. Dalam hal ini, mereka memiliki persamaan dari dua aspek, yaitu penyebaran dan ciri fisik. Pertama, kedua spesies tersebut sama-sama bisa ditemukan di benua Afrika.
Kemudian, mereka sama-sama punya badan kecil, sayap memanjang, sayap dengan warna dasar jingga, dan corak putih dan hitam di sayap. Bedanya, tawny coster punya sayap bagian dalam yang keseluruhannya berwarna jigga. Sementara itu, terkadang ada individu A. epopina yang bagian dalam sayapnya berwarna putih. Uniknya, saat ini A. eponina sudah berganti nama menjadi Telchinia serena.
5. Pupanya memiliki kolorasi aposematik

Sebenarnya, pupa tawny coster cukup kecil dengan panjang yang hanya 1.7 centimeter. Namun, laman iNaturalist menjelaskan kalau pupanya memiliki kolorasi aposematik. Nah, kolorasi aposematik merupakan kolorasi atau warna mencolok pada hewan yang digunakan untuk memperingati atau menghindari predator. Secara spesifik, pupa tawny coster punya warna jingga, kemerahan, putih, dan tutul hitam yang mencolok. Nah, perpaduan dua warna tersebut merupakan sinyal bagi predator kalau pupa tersebut memiliki rasa yang tak enak saat dimakan.
Tawny coster menunjukan pada kita kalau kupu-kupu berukuran kecil bukanlah hewan sembarangan. Tawny coster memang tak bisa terbang tinggi, namun ia memiliki adaptasi yang luar biasa, warna mencolok, dan strategi pertahanan yang sangat kompleks. Nah, semua hal tersebut membuat tawny coster bisa bertahan hidup di alam liar dan membuatnya terhindari dari berbagai ancaman.



















