Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Monemvasia, Kota Benteng Kuno Yunani yang Tersembunyi

Kota Monemvasia di Yunani
Kota Monemvasia di Yunani (unsplash.com/Evangelos Mpikakis)
Intinya sih...
  • Monemvasia hanya memiliki satu gerbang sempit untuk masuk, sengaja dibuat untuk alasan pertahanan.
  • Kota ini pernah dikuasai oleh Bizantium, Venesia, dan Ottoman, meninggalkan jejak arsitektur yang berbeda.
  • Merupakan pusat religius di Era Bizantium dengan lebih dari 40 gereja kuno, termasuk Gereja Agia Sophia yang megah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berjalan di Monemvasia rasanya seperti masuk ke lorong waktu yang sengaja disembunyikan. Kota kecil di Yunani ini berdiri di atas pulau batu raksasa yang terpisah dari daratan, nyaris tak terlihat dari kejauhan. Ia seolah sengaja menolak keramaian dunia modern.

Jalan-jalan sempit berbatu, rumah-rumah abad pertengahan, dan tembok kokoh yang memeluk kota membuat Monemvasia kerap dijuluki sebagai kota benteng tersembunyi. Meski ukurannya kecil, sejarah Monemvasia justru berlapis-lapis. Mulai dari era Bizantium, pendudukan Venesia, hingga kekuasaan Ottoman. Di balik sunyinya, kota kuno ini menyimpan fakta-fakta menarik yang membuatnya lebih dari sekadar destinasi cantik untuk difoto.

1. Hanya punya satu gerbang sempit untuk masuk

Pintu masuk Kota Monemvasia
Pintu masuk Kota Monemvasia (commons.wikimedia.org/C messier)

Monemvasia berasal dari dua kata Yunani, yaitu moni artinya satu, dan emvasia berarti pintu masuk. Menurut laman resmi Visit Greece, kota ini benar-benar hanya bisa dimasuki lewat satu gerbang sempit yang terletak di kaki tebing. Hal tersebut sengaja dibuat untuk alasan pertahanan.

Satu pintu berarti musuh yang menyerbu akan selalu terjebak dalam jalur sempit, sehingga mudah dipukul balik oleh pasukan Bizantium. Sampai sekarang, jalur ini masih jadi satu-satunya pintu bagi pejalan kaki menuju kota lama. Tidak ada mobil yang bisa masuk sama sekali. Itu sebabnya suasana Kota Monemvasia terasa seperti mesin waktu yang tidak pernah dimodernisasi secara agresif.

2. Pernah dikuasai Bizantium, Venesia, dan Ottoman

Arsitektur bangunan di Monemvasia
Arsitektur bangunan di Monemvasia (pixabay.com/JustinW)

Seperti banyak kota strategis lain di Mediterania, Monemvasia adalah rebutan bagi para penguasa. Dilansir Greek News Agenda, kota ini mengalami pergantian kekuasaan berkali-kali. Mulai dari Bizantium, beralih ke tangan Venesia, hingga akhirnya dikuasai Ottoman selama berabad-abad. Setiap era meninggalkan jejak arsitektur yang berbeda, dari gereja Bizantin yang berkubah rendah sampai benteng ala Venesia yang khas. Perpaduan arsitektur inilah yang membuat Monemvasia tampak seperti museum terbuka yang sangat terawat.

3. Merupakan pusat religius di Era Bizantium

Gereja Agia Sophia di Movemvasia, Yunani
Gereja Agia Sophia di Movemvasia, Yunani (commons.wikimedia.org/Mpalexandros (Alexandros Bougadis))

Monemvasia pernah menjadi pusat religius di era Bizantium. Ini terlihat dari banyaknya bangunan gereja di sana. Bayangkan, di kota yang hanya seluas beberapa blok, ada lebih dari 40 gereja kuno.

Beberapa gereja masih berdiri megah, seperti Gereja Agia Sophia di Upper Town yang dibangun pada abad ke-12. Gereja ini berada tepat di tepi tebing dan terasa dramatis. Tidak heran banyak fotografer menyebutnya sebagai salah satu sudut paling fotogenik di seluruh Yunani.

4. Kota dibelah jadi dua agar mudah memantau musuh masuk

Lower dan Upper Town di Monemvasia
Lower dan Upper Town di Monemvasia (commons.wikimedia.org/Long lasting memories)

Monemvasia terbagi menjadi dua area, yaitu Lower Town dan Upper Town. Lower Town adalah tempat orang-orang tinggal, makan, menginap, dan berbelanja di antara bangunan batu berusia berabad-abad. Sementara itu, Upper Town berada di puncak batu karang besar dan dulunya digunakan sebagai kawasan militer dan religius.

Meski butuh tenaga untuk naik ke atas, pemandangan dari Upper Town luar biasa. Kamu bisa melihat bentang laut Aegea yang membentang biru sambil membayangkan bagaimana serdadu Bizantium memantau kapal musuh dari titik yang sama berabad-abad lalu.

5. Mayoritas rumah batu berumur 800 tahun

Rumah-rumah batu di Monemvasia
Rumah-rumah batu di Monemvasia (pexels.com/Areti Kr.)

Banyak bangunan pemukiman di Monemvasia berasal dari abad ke-12 hingga ke-15. Rumah-rumah itu dibuat dari batu lokal yang tahan angin laut dan suhu ekstrem. Bahkan beberapa masih ditempati sampai sekarang, meski sebagian sudah direnovasi jadi hotel butik atau restoran kecil.

Menariknya lagi, setiap bangunan harus mengikuti aturan konservasi yang ketat. Misalnya, warna cat, jenis jendela, hingga bentuk atap harus tetap sesuai gaya abad pertengahan. Jadi meski sudah ada WiFi dan AC, tampilannya tetap jadul dan konsisten secara visual.

Sebagai kota kecil yang nyaris luput dari hiruk-pikuk pariwisata massal, Monemvasia menawarkan pengalaman yang berbeda dari kebanyakan destinasi di Yunani. Ia tidak memikat dengan pesta atau keramaian, melainkan dengan kesunyian, batu-batu tua, dan jejak sejarah yang terasa hidup di setiap sudutnya. Dari pulau berbatu yang tersembunyi inilah, kita bisa melihat bagaimana sejarah, arsitektur, dan lanskap alam berpadu nyaris tanpa cela.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Giant Ibis, Burung Langka Asia Tenggara yang Makin Terancam

28 Des 2025, 12:08 WIBScience