Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasannya

Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi
ilustrasi gempa bumi di Jepang (commons.wikimedia.org/DVIDSHUB)
Intinya sih...
  • Jepang sering terjadi gempa bumi karena berada di kawasan the Pasific Ring of Fire yang memiliki banyak gunung berapi dan lempeng tektonik.
  • Pergerakan lempeng tektonik, subduksi, benturan, dan aktivitas lempeng lainnya juga membuat Jepang kerap mengalami gempa bumi.
  • Jepang telah mengembangkan teknologi untuk menghadapi gempa bumi, seperti Tokyo Skytree dan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi pada kereta cepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jepang bsia dibilang sebagai salah satu negara yang kerap mengalami gempa bumi. Tercatat, pada Senin (08/12/2025) dini hari, Jepang kembali mengalami gempa bumi dengan kekuatan tingkat seismik mencapai 7,6 magnitudo. Tak tanggung-tanggung, guncangan kuat tersebut memicu tsunami yang terjadi di pesisir Hokkaido.

Fakta, kejadian tersebut bukan satu-satunya. Sejak 2011, Negeri Sakura ini sudah mengalami lebih dari 30 kali gempa bumi dengan kekuatan 6 atau lebih tinggi, dilansir Nippon. Lantas, kenapa di Jepang sering terjadi gempa bumi? Berikut penjelasannya.

Kenapa Jepang sering terjadi gempa bumi?

Mirip dengan Indonesia, Jepang jadi salah satu negara yang kerap mengalami gempa bumi. Salah satu alasan terkuatnya negara tersebut berada di kawasan the Pasific Ring of Fire. Cincin api ini merupakan zona imajiner berbentuk tapal kuda yang mengikuti tepi Samudra Pasifik. Kawasan the Pasific Ring of Fire ini mengular sekitar 40 ribu km yang memuat sekitar 450 gunung berapi.

Selain gugusan gunung api, kawasan yang berada di dalam Ring of Fire ini ini juga memiliki beberapa lempeng tektonik. Bagian bumi yang tebalnya sekitar 70 km ini bergerak beberapa sentimeter setiap tahun, melansir Web Japan. Pergerakan tersebut menyebabkan distorsi. Di luar itu, pertemuan dua lempeng pun mengakibatkan guncangan di permukaan yang disebut gempa bumi.

Sebagian besar negara Jepang berada di sekitar Lempeng Laut Filipina, tetapi sebagian wilayah utaranya berada di Lempeng Eurasia dan perpanjangan dari Lempeng Amerika Utara, melansir World Data. Bukan hanya itu, Jepang juga mendapat dampak dari pergerakan patahan Lempeng Pasifik. Adanya subduksi, benturan, dan aktivitas lempeng lainnya membuat Jepang kerap mengalami gempa bumi. 

Namun, lempeng bumi bukan satu-satunya pemicu utamanya. Adanya palung di bawah bagian negara ini juga dikatakan menjadi alasan mengapa Jepang sering terjadi gempa bumi. Palung yang berada di bagian barat Laut Pasifik dengan kedalaman 8410 meter tersebut juga memiliki gunung berapi. Gunung tersebut aktif seismik dan dikatakan bertanggung jawab atas Gempa Tohoku pada Maret 2011 dengan kekuatan 9 dan memicu tsunami.

Teknologi Jepang untuk menghadapi gempa bumi

Teknologi Jepang untuk menghadapi gempa bumi
ilustrasi Japan Skytree (pexels.com/Hakan Nural)

Dilansir Voyapon, ada sekitar 5 ribu gempa kecil yang tercatat terjadi di Jepang per tahunnya. Lebih dari setengahnya berkekuatan 3—3,9 dan mungkin tidak terlalu dirasakan. Meski demikian, ada sekitar 160 gempa bumi berkekuatan 5 atau lebih tinggi yang mengguncang kepulauan Jepang tiap tahunnya.

Dengan jumlah yang demikian, tentu akan sangat berdampak pada negara dan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, teknologi pun dikembangkan untuk membuat bencana alam yang sulit diprediksi ini jadi bisa diantisipasi. 

Salah satu upayanya adalah dengan membuat Tokyo Skytree. Tower dengan ketinggian 634 meter ini merupakan menara radio tertinggi di dunia yang mengurangi getaran oleh gempa bumi melalui sistem kontrol getaran kolom inti (shinbashira). Singkatnya, Tokyo Skytree merupakan penyeimbang ketika terjadi gempa bumi, melansir situs pemerintah Jepang.

Jepang juga memberikan upgrade fitur pada tiap fasilitas yang dibangun negara untuk menjadi lebih siap menghadapi gempa. Pada kereta cepatnya alias Shinkansen, terdapat Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi. Teknologi tersebut mampu mendeteksi getaran dari seismograf yang terletak di sepanjang rel, dasar laut, dan daratan. Selanjutnya, teknologi ini dapat menghentikan kereta api dan aliran listrik.

Di luar itu, masyarakatnya pun dibuat melek akan risiko dan evakuasi apabila terjadi gempa bumi. Pelatihan siaga gempa dimulai sejak dini ketika anak-anak berada di sekolah. Latihan menghadapi gempa bumi pun secara rutin diadakan. Masyarakat juga diimbau mengundung aplikasi peringatan bencana dan menyiapkan perlengkatan darurat dasar di rumah sebagai antisipasi, melansir Plaza Homes.

Kenapa Jepang sering terjadi gempa bumi berkaitan erat dengan kondisi topografi negara tersebut. Mengetahui potensi bencana alam yang lebih besar, Negara Sakura pun mempersiapkan berbagai teknologi guna mengurangi dampak negatifnya.

FAQ seputar kenapa Jepang sering terjadi gempa bumi

Kenapa Jepang sering mengalami gempa bumi?

Karena Jepang berada di pertemuan empat lempeng besar dunia yang terus bergerak dan saling menekan.

Apakah gempa di Jepang bisa diprediksi?

Tidak bisa diprediksi secara pasti, tapi Jepang memiliki sistem deteksi dini yang sangat maju.

Apakah tsunami sering terjadi karena gempa di Jepang?

Ya, gempa di laut sekitar Jepang sering memicu tsunami karena patahan berada di bawah dasar laut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Science

See More

4 Hewan dengan Sistem Koloni Paling Terorganisir secara Biologis

09 Des 2025, 18:10 WIBScience