Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Negros Bleeding Heart, Merpati Eksotis dengan Corak Dada Unik

potret burung negros bleeding-heart
potret burung negros bleeding-heart (commons.wikimedia.org/Mhlayson)
Intinya sih...
  • Penampilan dengan corak dada merah yang mencolok
  • Hidup di hutan lebat di Negros dan Panay
  • Perilaku berada di lantai hutan, rentan terhadap ancaman predator dan degradasi habitat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Negros bleeding-heart (Gallicolumba keayi) adalah salah satu burung paling menawan karena memiliki tanda merah di bagian dada yang tampak seperti tetesan darah. Keunikan visual ini menjadikan spesies tersebut begitu mencolok dibandingkan merpati hutan lainnya, sehingga banyak peneliti tertarik mendalami karakter dan kebiasaannya. Daya tariknya bukan hanya dari penampilan, tetapi juga dari perannya dalam ekosistem hutan yang semakin terancam.

Keberadaan burung ini sangat berkaitan dengan kondisi habitatnya yang berada di kawasan hutan lebat di negros dan panay. Populasinya yang terus menurun membuat perhatian konservasi semakin meningkat karena statusnya sudah berada pada tingkat kritis. Melihat bagaimana keunikan dan tantangan yang dihadapi spesies ini begitu kompleks, mari telusuri fakta-fakta paling menarik tentang merpati eksotis ini bersama!

1. Penampilan dengan corak dada merah yang begitu mencolok

potret burung negros bleeding-heart
potret burung negros bleeding-heart (commons.wikimedia.org/Dylan Mckenzie)

Negros bleeding-heart dikenal karena corak merah di dadanya yang tampak seperti bekas luka, memberikan kesan dramatis dan tidak biasa. Pola ini muncul akibat area bulu yang berwarna kemerahan dan kontras dengan bagian tubuh lain yang cenderung kelabu. Penampilan tersebut menjadikannya salah satu burung dengan karakter visual paling mudah dikenali di habitat aslinya.

Fitur warna unik ini juga memberikan daya tarik tersendiri bagi para ahli burung karena dianggap sebagai bentuk adaptasi visual. Walaupun tidak berfungsi sebagai alat pertahanan langsung, corak ini kemungkinan berperan pada proses interaksi sosial maupun pemilihan pasangan. Kombinasi warna yang kuat dan tekstur bulu yang lembut menjadikan spesies ini semakin memikat.

2. Hidup di hutan lebat yang masih tersisa di Negros dan Panay

potret burung negros bleeding-heart
potret burung negros bleeding-heart (commons.wikimedia.org/Mhlayson)

Negros bleeding-heart merupakan penghuni hutan dataran rendah yang memiliki tutupan vegetasi padat. Lingkungan dengan cahaya matahari terbatas dan tanah lembap menjadi ruang hidup yang paling ideal bagi spesies ini. Pola kehidupannya sangat bergantung pada kondisi hutan yang sehat dan minim gangguan manusia.

Sayangnya, habitat alaminya mengalami penurunan drastis akibat deforestasi yang berlangsung bertahun-tahun. Hutan yang terfragmentasi membuat ruang jelajah burung ini semakin sempit dan memengaruhi keberhasilan reproduksinya. Ketergantungan kuat terhadap hutan alami membuat spesies ini sangat rentan perubahan lingkungan.

3. Perilaku yang lebih banyak berada di lantai hutan

potret burung negros bleeding-heart
potret burung negros bleeding-heart (commons.wikimedia.org/Mhlayson)

Tidak seperti merpati pada umumnya yang sering terlihat bertengger di pohon tinggi, negros bleeding-heart justru lebih senang beraktivitas di lantai hutan. Burung ini mencari makan di antara dedaunan gugur dan serasah yang menumpuk, sehingga jarang terlihat terbang jauh. Kebiasaannya ini menjadikan pengamatannya cukup sulit karena cenderung bergerak diam-diam.

Perilaku yang dekat dengan tanah juga mencerminkan strategi adaptasi untuk menghemat energi dan menyesuaikan diri dengan sumber makanan yang tersedia. Burung ini lebih memilih berjalan daripada terbang selama tidak ada ancaman langsung. Gaya bergeraknya yang tenang dan hati-hati membuatnya semakin sulit terlihat dalam bayang-bayang pepohonan.

4. Rentan terhadap ancaman predator dan degradasi habitat

potret burung negros bleeding-heart
potret burung negros bleeding-heart (commons.wikimedia.org/Mhlayson)

Negros bleeding-heart memiliki tingkat kerentanan tinggi karena perilakunya yang lebih banyak berada di tanah membuatnya mudah diburu predator. Ancaman seperti ular, biawak, dan anjing liar meningkatkan risiko serangan terhadap individu dewasa maupun anakannya. Ditambah habitat yang terus menyempit, peluang bertahan hidupnya semakin menurun.

Kerentanan tersebut diperparah oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar dan pembangunan yang mengurangi kawasan hutan penting. Fragmentasi habitat membuat populasi terisolasi dan sulit berkembang secara sehat. Semua faktor ini mempertegas pentingnya upaya konservasi yang terarah dan berkelanjutan.

5. Upaya konservasi yang melibatkan edukasi dan perlindungan kawasan

potret burung negros bleeding-heart
potret burung negros bleeding-heart (commons.wikimedia.org/Mhlayson)

Upaya konservasi negros bleeding-heart tidak hanya berfokus pada perlindungan habitat, tetapi juga edukasi masyarakat lokal tentang pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem. Program rehabilitasi hutan menjadi langkah utama untuk menyediakan ruang hidup yang layak bagi burung ini. Selain itu, lembaga konservasi terus mengembangkan penelitian untuk memahami pola hidup dan kebutuhan spesies secara lebih mendalam.

Peran komunitas lokal sangat penting karena keterlibatan mereka dapat memperlambat laju kerusakan lingkungan. Dengan dukungan beragam pihak, peluang mempertahankan populasi burung ini bisa meningkat secara signifikan. Kesadaran kolektif mengenai betapa unik dan berharganya spesies ini akan memperkuat usaha penyelamatan jangka panjang.

Negros bleeding-heart adalah contoh nyata bagaimana keunikan alam sering kali berada di ambang ancaman yang tidak terlihat. Fakta-fakta tentang spesies ini menunjukkan betapa kompleks kebutuhan dan tantangan yang harus dihadapi untuk menjaga keberadaannya. Pada akhirnya, pemahaman yang lebih luas tentang burung ini dapat membuka jalan menuju konservasi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Blue Eyed Grass, Tanaman Mirip Rumput dari Keluarga Iris

19 Des 2025, 20:49 WIBScience