5 Fakta Pink Fairy Armadillo, Spesies Armadillo Terkecil

Di antara jutaan spesies hewan yang ada di dunia, tidak sedikit yang tampak unik dan jarang ditemui. Kamu mungkin sudah tahu wujud dan keberadaan armadillo, tetapi apakah kamu sudah mengenal spesies armadillo terkecil yang berwarna pink?
Pink fairy armadillo adalah nama umum spesies armadillo dengan nama ilmiah Chlamyphorus truncatus. Nah, berikut ini beberapa fakta tentang armadillo terkecil ini.
1. Wujud dan kebiasaan

Dilansir AZ Animals, Chlamyphorus truncatus menjadi spesies armadillo terkecil karena ukuran rata-rata tubuhnya hanya 13 cm dan berat tubuhnya cuma 120 gram. Binatang ini memiliki karapaks yang terdiri dari 24 keping-keping pipih cangkang pelindung berwarna pink terang. Warna cangkangnya kontras dengan bulu berwarna putih dan matanya yang kecil berwarna hitam.
Armadillo terkecil ini merupakan satu-satunya spesies armadillo yang cangkangnya tidak melekat penuh ke tubuh. Cangkang tersebut juga dapat membulat seperti bola, namun fungsi utama cangkang hewan ini adalah untuk termoregulasi atau pengaturan suhu tubuh bukan untuk pertahanan diri.
Pink fairy armadillo sulit ditangkap karena hewan ini menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah permukaan tanah. C. truncatus juga dikenal dengan julukan perenang pasir karena binatang ini mudah bernavigasi dan sangat cepat bergerak di dalam tanah atau pasir.
2. Habitat dan distribusi

Dilansir Animal Diversity, pink fairy armadillo ditemukan di padang rumput kering dan daratan yang penuh pasir. Spesies ini juga menyukai area semak belukar dan dapat hidup di mana saja dari permukaan laut hingga ketinggian 1.500 mdpl. Walaupun dapat hidup di mana saja tetapi persebaran hewan ini terbatas di Argentina tengah dan beberapa wilayah di Amerika Selatan.
Pink fairy armadillo ditemukan terutama di kawasan neotropik Mendoza, Buenos Aires, San Luis, La Pampa, dan San Juan. Jangkauan geografis armadillo kecil ini terbatas di daerah tersebut karena daerah lain memiliki curah hujan tinggi. Pink fairy armadillo hidup dengan membuat liang yang dalamnya hanya 15 cm sehingga curah hujan yang kecil pun bisa menyebabkan liangnya banjir.
3. Makanan, predator, dan ancaman

Chlamyphorus truncatus merupakan hewan omnivora yang memakan semut sebagai mangsa utama, tetapi juga kadang memakan siput, tumbuhan, dan cacing. Binatang ini merupakan hewan nokturnal dan hanya sesekali muncul di malam hari untuk mencari makan. Melansir Atlas Obscura, sebuah penelitian pernah dilakukan ilmuwan bernama Mariella Superina yang telah mempelajari armadillo sejak 25 tahun lalu. Ia membuktikan bahwa pink fairy armadillo ini meninggalkan liangnya setiap pukul 9 malam untuk makan makanannya.
Pink fairy armadillo memiliki cangkang yang memberikan proteksi minimal sehingga hewan ini kerap menjadi mangsa bagi anjing dan kucing. Hewan ini lebih sering mempertahankan diri terutama dengan masuk ke liang.
Manusia juga menjadi ancaman bagi pink fairy armadillo. Hewan ini tak jarang tergilas kendaraan. Liang-liang binatang ini juga dekat dengan permukaan tanah sehingga habitat alaminya sering rusak karena pembukaan lahan pertanian maupun penggembalaan ternak. Armadillo ini juga tidak dapat beradaptasi dengan baik apabila dipelihara di luar habitat alaminya. Dikutip dari AZ Animals, 95% C. truncatus yang masuk ke penangkaran mati dalam waktu 8 hari setelah ditangkap.
4. Reproduksi

Pink fairy armadillo hidup soliter atau menyendiri kecuali saat masa kawin. Sebagian besar spesies armadillo memiliki laju reproduksi yang rendah, tak terkecuali C. truncatus. Pink fairy armadillo biasanya melahirkan hanya seekor anakan selama satu siklus kawin. Informasi tentang reproduksi pink fairy armadillo belum terlalu dieksplor karena pengamatannya cukup sulit.
5. Status konservasi

Populasi pink fairy armadillo terus-menerus berkurang. Pada tahun 2006 spesies ini dinyatakan sebagai spesies yang hampir terancam punah oleh IUCN Red List, namun saat ini statusnya kurang data karena tidak banyak yang mempelajari populasinya. Undang-undang nasional dan provinsi diberlakukan secara khusus untuk melindungi spesies ini.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa pink fairy armadillo mudah stres dan mati. Akibatnya, sulit untuk melakukan kebijakan konservasi apa pun, termasuk usaha penangkaran dengan memindahkannya dari habitat asli.