Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Fakta Unik Elf, Spesies Burung Hantu Terkecil di Dunia

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

Burung hantu elf atau peri adalah burung hantu terkecil yang berukuran sama dengan burung pipit dan gereja, juga memiliki berat sebesar bola golf. Burung nokturnal ini berasal dari keluarga Strigidae, dan bisa ditemukan di Gurun Sonoran, Arizona, Amerika Serikat. Namun, selama musim dingin mereka akan bermigrasi ke wilayah selatan Meksiko.

Meskipun kehidupan mereka berada di wilayah gurun, namun habitat mereka bisa ditemukan di tempat yang terdapat air, atau di daerah yang terdapat banyak pohon kaktus saguaro. Meski begitu, burung hantu ini memiliki perbedaan mencolok dengan spesies burung hantu lainnya selain ukuran tubuh dan habitatnya. Apa saja itu? Berikut ulasannya lebih lanjut.

1. Burung dengan nama ilmiah Micrathene whitneyi ini adalah burung hantu terkecil di dunia. Panjang burung hantu elf dewasa sekitar 12 cm dan lebar sayapnya 22 cm, namun ukuran elf betina sedikit lebih besar daripada jantan

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

2. Sarang favorit burung hantu elf adalah lubang pelatuk tua yang ada di dalam batang pohon. Biasanya, posisi sarangnya berada di ketinggian 3 hingga 9 meter dari tanah, hal ini untuk mencegah jangkauan predator

ilustrasi burung hantu elf di dalam sarangnya (pexels.com/Saketh Upadhya)
ilustrasi burung hantu elf di dalam sarangnya (pexels.com/Saketh Upadhya)

3. Berbeda dengan spesies burung hantu lain yang memakan mamalia kecil, burung hantu elf biasanya memakan serangga seperti ngengat, kumbang, jangkrik, hingga kalajengking

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

4. Dikarenakan penglihatan dan pendengarannya yang tajam, burung hantu elf adalah pemburu yang andal. Jika elf mendapatkan mangsa yang lebih, ia akan menyimpan makanannya itu di dalam sarangnya sebagai makanan ekstra

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

5. Burung hantu elf sering bermigrasi selama musim dingin, karena di musim ini serangga kurang tersedia. Selama musim tersebut, terkadang mereka berkembang biak di wilayah perbatasan AS dan Meksiko

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

6. Selama musim kawin, elf jantan merayu elf betina dengan bernyanyi keras, dan dengan lagu khusus dari dalam sarangnya untuk tujuan kawin. Agar lebih memikat, elf jantan akan menawarkan makanannya pada betina sebagai ritual pacaran

ilustrasi burung hantu (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu (pexels.com/Erik Karits)

7. Sebagian besar burung hantu elf kawin secara monogami. Bahkan saat elf betina mengerami telur-telurnya, elf jantan akan membawakan makanan untuk betinanya hingga beberapa minggu pertama setelah anak mereka lahir

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

8. Burung hantu elf akan mengeluarkan suara gonggongan keras dan menggerakkan ekornya maju mundur saat ia berhadapan dengan predator. Ketika sudah benar-benar terpojok, burung hantu elf akan berpura-pura mati

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

9. Suara burung hantu elf dewasa sering dibandingkan dengan suara anak anjing. Selain itu, elf jantan memiliki nyanyiannya sendiri saat terbang, bahkan jantan dan betina selalu bersiul lembut pada bayi mereka yang baru lahir

ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)
ilustrasi burung hantu elf (pexels.com/Erik Karits)

Meskipun kehidupan burung hantu elf berada di gurun, namun populasi mereka telah menurun karena banyaknya pembangunan serta pertanian. Tidak ada yang tidak mungkin bagi manusia yang memiliki sifat serakah untuk membedil habis hewan liar yang berada di habitat asli mereka, dengan tujuan menanam beton dan tanaman baru yang bersifat sementara. Sudah saatnya wilayah hewan liar mesti kita jaga demi keselamatan eksistensi makhluk bumi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us