5 Fakta Sejarah dan Manfaat Kesehatan Minuman Fermentasi di Dunia

- Fermentasi memberikan manfaat kesehatan luar biasa dan rasa unik pada minuman, seperti kombucha, kefir, kvass, chicha, dan sikhye
- Kombucha berasal dari Tiongkok dan memiliki manfaat bagi sistem pencernaan serta sistem imun
- Kefir berasal dari Pegunungan Kaukasus dan mengandung probiotik yang mendukung kesehatan usus serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Kvass adalah minuman fermentasi tradisional Rusia yang mengandung probiotik alami dan vitamin B
- Chicha adalah minuman fermentasi tradisional dari suku Inca di Amerika Selatan yang kaya akan probiotik alami
Sepanjang sejarah, manusia telah menemukan berbagai cara untuk mengolah makanan dan minuman agar lebih tahan lama serta kaya akan manfaat kesehatan. Salah satu teknik yang paling berpengaruh adalah fermentasi. Proses ini tidak hanya menghasilkan rasa yang unik, tetapi juga membawa manfaat kesehatan yang luar biasa.
Dari Asia hingga Eropa, setiap peradaban memiliki minuman fermentasi khas yang berkembang dalam budaya mereka. Mari kita telusuri beberapa minuman fermentasi yang telah diwariskan turun-temurun. Baca artikel ini hingga selesai, ya!
1. Kombucha, teh fermentasi dari Asia Timur

Kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh dan telah dikonsumsi selama ribuan tahun. Asal-usulnya diperkirakan berasal dari Tiongkok sekitar 220 SM, di mana minuman ini dikenal sebagai Teh Keabadian. Kombucha dibuat melalui fermentasi teh manis dengan bantuan kultur bakteri dan ragi yang disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast).
Seiring waktu, kombucha menyebar ke Jepang dan Rusia sebelum akhirnya menjadi populer di Eropa pada abad ke-20. Kombucha dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti meningkatkan sistem pencernaan, mendukung detoksifikasi tubuh, dan meningkatkan sistem imun. Tokoh yang berperan dalam popularitas kombucha di dunia modern termasuk Dr. Rudolf Sklenar, seorang dokter Jerman yang meneliti efek probiotik dari minuman ini pada pertengahan abad ke-20.
2. Kefir, minuman susu fermentasi dari Kaukasus

Kefir berasal dari Pegunungan Kaukasus dan telah dikonsumsi oleh suku-suku nomaden selama berabad-abad. Minuman ini dibuat dengan cara memfermentasi susu menggunakan butiran kefir yang mengandung kombinasi bakteri asam laktat dan ragi. Suku-suku Kaukasia mempercayai bahwa kefir adalah hadiah dari para dewa dan memiliki peran penting dalam kehidupan mereka.
Sejarah mencatat bahwa kefir mulai dikenal di luar wilayah Kaukasus pada awal abad ke-20 ketika ilmuwan Rusia membawa kultur kefir ke laboratorium dan mulai menelitinya. Kefir terbukti mengandung probiotik yang mendukung kesehatan usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta membantu pencernaan laktosa bagi mereka yang intoleran terhadap susu.
3. Kvass, minuman fermentasi berbasis roti dari Rusia dan Eropa Timur

Kvass adalah minuman fermentasi tradisional dari Rusia dan negara-negara Eropa Timur yang dibuat dari roti gandum hitam. Pada abad ke-10 dan era-era sebelumnya, air sering kali tidak aman untuk diminum karena kurangnya sistem sanitasi yang baik. Karena itu, minuman fermentasi seperti kvass sering digunakan sebagai alternatif yang lebih aman karena proses fermentasi membantu membunuh bakteri patogen dan membuatnya lebih layak untuk dikonsumsi.
Dalam budaya Rusia, kvass dianggap sebagai bagian dari identitas nasional dan sering muncul dalam berbagai sastra klasik Rusia. Minuman ini mengandung probiotik alami dan vitamin B, yang membantu pencernaan serta meningkatkan energi. Kvass juga memiliki rasa unik yang sedikit asam dan berbusa, menjadikannya minuman fermentasi yang khas di Eropa Timur.
4. Chicha, minuman fermentasi jagung dari Amerika Selatan

Chicha adalah minuman fermentasi tradisional yang berasal dari suku Inca di Amerika Selatan, terutama di Peru dan Bolivia. Minuman ini dibuat dengan cara memfermentasi jagung atau buah-buahan menggunakan enzim alami dalam air liur manusia, tradisi ini dikenal sebagai chicha de masticar.
Chicha memiliki peran penting dalam ritual keagamaan dan upacara adat. Suku Inca sering menggunakannya dalam perayaan untuk menghormati dewa matahari, Inti. Meskipun saat ini metode produksi telah mengalami modernisasi, chicha tetap menjadi bagian penting dalam budaya Amerika Selatan. Minuman ini kaya akan probiotik alami dan sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan bagi sistem pencernaan.
5. Sikhye, minuman fermentasi beras dari Korea

Sikhye adalah minuman fermentasi tradisional Korea yang dibuat dari nasi malt dan gula. Minuman ini telah dikonsumsi sejak era Dinasti Joseon (1392–1897) dan sering disajikan dalam perayaan tradisional Korea seperti Seollal (Tahun Baru Imlek Korea).
Selain memiliki rasa manis yang menyegarkan, sikhye juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Enzim dalam sikhye membantu pencernaan dengan mengurangi kembung serta mendukung keseimbangan bakteri usus. Seiring waktu, minuman ini tetap menjadi bagian penting dari budaya kuliner Korea dan sering disajikan sebagai hidangan penutup setelah makan berat.
Minuman fermentasi tidak hanya menjadi bagian dari sejarah dan budaya suatu bangsa, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Setiap minuman memiliki cerita unik yang menggambarkan bagaimana peradaban manusia telah memanfaatkan fermentasi untuk menciptakan minuman yang sehat dan bernilai tinggi.
Dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat probiotik dan fermentasi dalam gaya hidup modern, minuman-minuman ini semakin populer di seluruh dunia. Apakah kamu tertarik mencoba salah satunya? Bagikan pendapatmu tentang minuman fermentasi favoritmu!