Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Sejarah Domestikasi Kucing, Sudah Terjadi Ribuan Tahun!

ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Erik-Jan Leusink)
ilustrasi kucing peliharaan (unsplash.com/Erik-Jan Leusink)

Sama layaknya hewan peliharaan lainnya, kucing juga mengalami domestikasi atau penjinakan dalam kurun waktu yang sangat lama. Hal ini dapat terjadi karena kucing dan hewan lain telah mengalami evolusi dan percabangan spesies sehingga manusia perlu melakukan penjinakan terhadap spesies yang terlahir di alam liar.

Nah, bagaimana dengan sejarah domestikasi pada kucing? Sedekat apa hubungan evolusioner antara kucing peliharaan dengan nenek moyangnya? Sebagai pencinta hewan yang satu ini, kamu wajib menyimak faktanya sampai tuntas.

1. Sudah terjadi selama ribuan tahun

ilustrasi kucing dan mainannya (unsplash.com/Dorothe Wouters)
ilustrasi kucing dan mainannya (unsplash.com/Dorothe Wouters)

Smithsonian Magazine memberikan informasi bahwa kucing sudah hidup berdampingan dengan manusia selama 12 ribu tahun. Hal ini mengungkap bahwa kucing sudah menjadi salah satu hewan peliharaan tertua yang didomestikasi oleh manusia. Salah satu data awal merujuk pada penemuan fosil kucing di Pulau Siprus pada 1983.

Usia dari tulang kucing tersebut adalah 8 ribu tahun dan ilmuwan meyakini bahwa itu bukanlah kucing liar. Nah, jika kucing sudah sedemikian jinaknya di usia tersebut, domestikasi kucing liar semestinya terjadi beberapa ribu tahun sebelumnya. Tentu masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui sejarahnya lebih lanjut. Namun, ilmuwan masih berpegang bahwa kucing termasuk salah satu hewan penjinakan tertua di dunia.

2. Tempat awal penjinakan kucing

ilustrasi kucing sedang bermalas-malasan (unsplash.com/Eric Han)
ilustrasi kucing sedang bermalas-malasan (unsplash.com/Eric Han)

Cukup sulit memperkirakan dengan tepat di mana kucing pertama kali didomestikasi oleh manusia. Namun, ilmuwan menduga bahwa 12 ribu tahun lalu, mereka sudah mulai dijinakkan di Hilal Subur (Fertile Crescent), sebuah wilayah geografis yang terletak di Asia Barat dan Timur Tengah, meliputi Irak, Lebanon, Israel, Palestina, Mesir, dan Yordania.

Nah, saat itu, manusia sudah mengenal pertanian sebagai penyedia bahan pangan utama. Manusia pun sudah meninggalkan gaya hidup nomaden (berpindah-pindah) sehingga mereka membutuhkan zona untuk menetap. Well, kucing liar dijadikan hewan jinak agar membantu manusia dalam mengontrol tikus yang kerap memakan hasil panen.

3. Spesies yang jadi nenek moyang kucing domestikasi

ilustrasi dari model nenek moyang kucing di museum (commons.wikimedia.org/Daderot)
ilustrasi dari model nenek moyang kucing di museum (commons.wikimedia.org/Daderot)

Ternyata, kucing peliharaan modern adalah turunan dari nenek moyang mereka yang bernama Felis silvestris lybica, seperti dicatat dalam Library of Congress. Spesies ini adalah kelompok kucing yang termasuk ke dalam keluarga kucing liar afrika. Nah, kucing liar yang terdapat di wilayah Afrika Utara hingga Timur Tengah ini sudah mengalami spesiasi dari alur evolusinya pada 130 ribu tahun lalu.

Sama seperti keluarga kucing lainnya, kucing liar di daratan Afrika pandai berburu dan mereka adalah hewan soliter yang cukup cerdas. Penjinakan juga dilakukan secara turun-temurun oleh manusia karena kala itu populasi kucing liar masih sangat banyak. Tingkat reproduksi kucing liar yang cepat dan masif membuat proses domestikasi dapat berjalan lancar.

4. Jenis kucing domestikasi

ilustrasi kucing di dalam rumah (unsplash.com/Madalyn Cox)
ilustrasi kucing di dalam rumah (unsplash.com/Madalyn Cox)

Ada beberapa jenis dan ragam dari kucing domestikasi di seluruh dunia. Beberapa jenis kucing tersebut bahkan berharga sangat mahal. Nah, ragam kucing peliharaan di antaranya adalah Maine Coon, Siamese, Ragdoll, Sphynx, Somali, Scottish Fold, American Shorthair, dan kucing Persia.

Setidaknya, di dunia ini ada lebih dari 40 jenis kucing hasil domestikasi. Mereka semua dijadikan peliharaan dengan berbagai fungsinya. Kendati begitu, alur DNA dan evolusi yang ada di setiap kucing peliharaan tetaplah merujuk pada genetik dari nenek moyangnya, yakni kucing liar afrika.

5. Tetap berevolusi dan hidup berdampingan dengan manusia

ilustrasi kucing lucu (unsplash.com/Malek Dridi)
ilustrasi kucing lucu (unsplash.com/Malek Dridi)

Jika pada awalnya kucing didomestikasi untuk diambil fungsinya sebagai pemburu tikus atau hama, kini mereka terus berevolusi dan makin nyaman berada di dekat kita. Beberapa contoh nyata perubahan perilaku kucing adalah pola makannya yang tidak lagi dihasilkan dari hewan buruan.

Ada banyak kucing domestikasi yang saat ini sudah tidak mau mengejar tikus. Bahkan, mereka tidak akan memangsanya karena kucing sudah mendapatkan pasokan makanan berupa pakan buatan. Nah, bagaimana dengan kucing peliharaanmu? Apa mereka juga sudah gak mau mengejar tikus?

Domestikasi kucing ternyata telah melalui proses panjang dan lama. Lebih lanjut, mereka akan terus berevolusi secara mikro untuk dapat beradaptasi di sisi manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

Apa Saja Samudra yang Mengelilingi Indonesia? Ini Penjelasannya!

16 Sep 2025, 07:10 WIBScience