5 Ikan yang Mengandung Merkuri, Apakah Aman Untuk Dimakan?

- Ikan tuna memiliki kandungan merkuri yang berbeda-beda, mulai dari 0.144 ppm hingga 0.689 ppm.
- Hiu merupakan ikan dengan kandungan merkuri tertinggi, terutama hiu moncong runcing atlantik dan hiu martil bergerigi.
- Kerapu memiliki kandungan merkuri sekitar 0.417 ppm dan beberapa spesies seperti grouper atlantik mengandung merkuri sebanyak 4.5 ppm.
Merkuri (Hg) atau sering disebut sebagai air raksa merupakan zat kimia yang memiliki sifat cair. Sebenarnya, merkuri merupakan zat yang cukup berbahaya, khususnya jika dimakan atau masuk ke dalam tubuh. Walau begitu, terkadang merkuri juga bisa terkandung di dalam makanan seperti daging, khususnya daging ikan. Karenanya, kamu harus mengetahui berbagai jenis ikan yang mengandung merkuri.
Contohnya, ikan hiu memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi karena sering memakan ikan lain. Tak hanya itu, ikan dengan harga tinggi seperti ikan tuna juga tak luput dari kandungan merkuti. Selain itu, bahkan ikan konsumsi populer seperti ikan kerapu juga memiliki kandungan merkuri, lho. Penasaran soal merkuri di dalam ikan-ikan tersebut? Maka dari itu, simak penjelasan berikut!
1. Tuna

Ikan tuna sering dipanggang, dijadikan sup, bahkan diolah menjadi makanan unik seperti sushi. Walau begitu, ternyata tuna memiliki kandungan merkuri, lho. Secara spesifik, tiap spesies memiliki kandungan merkuri yang berbeda. Contohnya, kandungan merkuri di ikan cakalang sebesar 0.144 ppm, tuna mata besar sebesar 0.689 ppm, dan tuna sirip kuning sebesar 0.354 ppm.
DIlansir BBC, ada banyak faktor yang membuat tuna mengandung merkuri, seperti faktor alami seperti aktivitas vulkanis hingga kehadiran limbah industri. Tuna dewasa dan tuna berukuran besar biasanya memiliki kandungan merkuri yang lebih banyak dari tuna berukuran kecil. Untungnya, tuna masih aman dikonsumsi. Walau, beberapa orang seperti ibu hamil disarankan untuk mengurangi konsumsi tuna.
2. Hiu

Hiu merupakan salah satu ikan dengan kandungan merkuri tertinggi. Dilansir FIU News, hiu moncong runcing atlantik dan hiu martil bergerigi merupakan dua spesies dengan kandungan merkuri tertinggi jika dibandingkan spesies hiu lain. Gak cuma itu, bahkan Food and Drug Administration (FDA) melarang untuk mengonsusmi hiu dari Teluk Meksiko. Sebab, hiu yang hidup di sana sangat berbahaya bagi manusia.
Jika hanya memakan satu atau dua mangkuk sup sirip hiu nyawamu tak akan terancam. Namun, jika mengonsumsi daging hiu secara rutin maka kamu bisa terkena beberapa efek, seperti kerusakan otak hingga kerusakan syaraf. Selain itu, ibu hamil yang sering mengonsumi hiu juga berisiko mengandung anak yang cacat. Terakhir, kandungan merkuri yang ada di hiu biasanya diperoleh dari mangsanya.
3. Kerapu

Laman verywellfit menjelaskan kalau anak-anak dan ibu hamil tak boleh memakan ikan kerapu karena kandungan merkurinya yang tinggi. Jika memakannya secara rutin, maka berbagai gejala serius bisa menyerang mereka. Tercatat, kandungan merkuri di ikan kerapu ada sekitar 0.417 ppm. Gak cuma itu, bahkan beberapa spesies seperti grouper atlantik mengandung merkuri sebanyak 4.5 ppm.
Seperti tuna, biasanya kerapu dewasa memiliki kandungan merkuri yang lebih tinggi daripada ikan yang masih muda. Pasalnya, mereka sudah memakan banyak ikan, sudah terkontaminasi banyak zat, dan semua merkuri terakumulasi di dalam tubuhnya selama bertahun-tahun. Lebih lanjut, kamu hanya boleh menyantap tiga porsi kerapu dalam satu bulan jika ingin aman dari kontaminasi merkuri.
4. Tilefish

Secara umum, penyebutan tilefish merujuk pada ikan berukuran kecil dari famili Malacanthidae. Dilansir NCCOS, tilefish merupakan salah satu dari empat jenis ikan yang sangat mengkhawatirkan karena kandungan merkurinya yang tinggi. Dalam hal ini, beberapa spesies seperti tilefish emas mengandung merkuri sekitar 1 ppm. Karenanya, anak kecil, ibu hamil, dan ibu menyusui sama sekali gak boleh memakan ikan ini.
Uniknya, tilefish yang hidup di Teluk Meksiko memiliki kandungan merkuri tertinggi diantara tilefish di daerah lain. Sebab, wilayah Teluk Meksiko termasuk daerah yang cukup tercemar akibat pembuangan limbah dan aktivitas manusia yang padat. Nah, jika hendak mengonsumsi tilefish, sebaiknya kamu memakan tilefish yang berasal dari Samudra Atlantik. Walau begitu, kamu tetap gak boleh terlalu sering mengonsumi tilefish.
5. Ikan marlin

Artikel di jurnal Enviromental Health menjelaskan kalau ikan marlin mengandung kandungan merkuri yang berbahaya, yaitu methylmercury. Jika terakumulasi di tubuh manusia, methylmercury bisa menyebabkan kerusakan syaraf, gangguan penglihatan, penurunan IQ, dan masalah pendengaran. Gak cuma itu, di beberapa kesempatan methylmercury juga bisa mengancam nyawa.
Kandungan merkuri di marlin cukup bervariasi, yaitu sekitar 0.485, 0.39, hingga 1.52 ppm. Nah, kandungan merkuri di ikan marlin sangat bergantung pada populasi, usia, ukuran, dan spesiesnya. Sejatinya, ikan marlin tetap bisa dikonsumsi oleh manusia. Walau begitu, berbagai organisasi kesehatan menegaskan kalau konsumsi marlin secara berlebihan sangat berbahaya.
Ternyata, ada banyak ikan yang mengandung merkuri. Setelah ditelaah, kebanyakan merupakan spesies ikan laut yang populer dan berukuran besar. Gak cuma itu, sebenarnya ikan-ikan tersebut tetap aman untuk dimakan. Hanya saja, kamu gak boleh memakan ikan-ikan tersebut terlalu sering. Pasalnya, merkuri di tubuh mereka bisa terakumulasi di tubuh dan akhirnya menimbulkan berbagai masalah yang serius.


















