5 Fakta Tottori Sand Dunes, Bukit Pasir Jepang yang Selalu Berubah

- Tottori Sand Dunes adalah satu-satunya "gurun pasir" besar di Jepang, terbentuk dari erosi batuan Pegunungan Chugoku dan menjadi hamparan pasir terbesar yang bernilai ilmiah tinggi.
- Pola pasirnya berubah setiap hari karena angin, menciptakan pola berombak yang selalu berganti dan dipengaruhi oleh kondisi udara serta musim.
- Tottori Sand Dunes pernah digunakan sebagai lokasi latihan militer Jepang, kemudian hampir hilang karena ditumbuhi tanaman liar, namun kini termasuk dalam San'in Kaigan UNESCO Global Geopark.
Berada di Prefektur Tottori, Tottori Sand Dunes merupakan salah satu fenomena alam paling unik di Jepang. Meskipun Jepang dikenal memiliki bentang alam pegunungan dan hutan yang luas, wilayah ini justru menyuguhkan hamparan pasir yang membentang hingga belasan kilometer. Keberadaannya sering membuat banyak orang heran, karena tak banyak yang menyangka bahwa Jepang memiliki kawasan yang menyerupai gurun pasir.
Lebih dari sekadar hamparan pasir, Tottori Sand Dunes menyimpan berbagai cerita menarik, mulai dari sejarah, perubahan bentang alam, hingga nilai geologinya yang diakui secara internasional. Untuk mengenal lebih jauh keunikannya, yuk simak beberapa fakta menarik tentang Tottori Sand Dunes berikut ini.
1. Satu-satunya “gurun pasir” besar di Jepang

Meskipun Jepang lebih dikenal dengan pegunungan, hutan, dan kota-kota modern, Tottori Sand Dunes menjadi pengecualian unik. Hamparan pasir yang terbentuk lebih dari 100.000 tahun ini berasal dari erosi batuan Pegunungan Chugoku, terbawa sungai ke Laut Jepang, lalu didorong kembali ke daratan oleh gelombang dan angin musiman. Proses berulang inilah yang membentuk bukit pasir luas yang kini menjadi ikon Prefektur Tottori.
Dengan panjang sekitar 16 kilometer dan lebar hingga 2,4 kilometer, kawasan ini menjadi hamparan pasir terbesar di Jepang yang terbuka untuk wisatawan. Lanskapnya yang khas, termasuk cekungan pasir berbentuk mangkuk yang disebut suribachi, serta bukit pasir besar yang menjadikannya bernilai ilmiah tinggi hingga ditetapkan sebagai monumen alam nasional. Keunikan ini pula yang membuatnya dijuluki satu satunya "gurun pasir" besar di Jepang.
2. Pola pasirnya berubah setiap hari

Angin yang datang dari Laut Jepang membuat permukaan Tottori Sand Dunes berubah setiap hari. Pola berombak yang disebut fumon terbentuk ketika pasir dalam keadaan kering dan angin bergerak pada kecepatan yang tepat. Butiran pasir yang tertiup angin akan saling bergeser dan membentuk garis-garis halus yang membentang rapi di permukaan. Karena prosesnya terjadi terus menerus, pola ini tampak hidup dan selalu berganti.
Arah dan kekuatan angin yang tidak stabil membuat bentuk fumon selalu berbeda dari hari ke hari. Ketika angin lebih kuat, permukaan pasir dapat terlihat lebih tegas dan bergelombang, sedangkan angin yang lebih lemah menghasilkan pola yang lebih halus. Kondisi udara dan musim juga ikut memengaruhi tampilan pasir, sehingga pola di Tottori Sand Dunes terus berubah secara alami.
3. Pernah jadi lokasi latihan militer Jepang

Pada akhir abad ke sembilan belas, Tottori Sand Dunes pernah dimanfaatkan sebagai lokasi latihan militer Jepang. Area pasir yang luas dan tidak stabil dianggap cocok untuk simulasi medan berat, terutama selama masa First Sino Japanese War dan Russo Japanese War. Penggunaan ini berlangsung pada beberapa periode berbeda dan terus dilakukan dalam skala tertentu hingga Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945.
Setelah perang, kawasan ini tidak lagi dipakai untuk latihan militer dan dialihkan untuk keperluan lain. Penanaman pohon dan pengembangan lahan pertanian memicu gerakan pelestarian yang akhirnya menetapkan Tottori Sand Dunes sebagai kawasan lindung. Sejarah ini menunjukkan bahwa sebelum menjadi lanskap alam, wilayah tersebut pernah berperan penting dalam aktivitas militer Jepang.
4. Hampir hilang karena ditumbuhi tanaman liar

Setelah Perang Dunia II, penanaman pohon dilakukan untuk menahan pergerakan pasir dan melindungi area sekitar Tottori Sand Dunes. Upaya ini memang berhasil, tetapi membuat pasir berhenti bergerak sehingga tanaman liar, gulma, dan spesies asing mulai tumbuh dengan cepat. Dalam beberapa dekade, hamparan pasir perlahan berubah menjadi area berumput dan semak belukar, bahkan muncul pohon pinus dan tanaman yang dapat tumbuh hingga setinggi dua meter.
Untuk mengembalikan lanskap alami bukit pasir, pemerintah daerah dan kelompok pelestari mulai menebang sebagian hutan pelindung serta melakukan penyiangan rutin. Proyek pembersihan ini kemudian berkembang menjadi kegiatan sukarelawan yang melibatkan banyak warga. Berkat usaha berkelanjutan ini, area pasir yang dulu hampir tertutup vegetasi perlahan kembali terbuka dan mendekati kondisi alaminya.
5. Termasuk dalam San’in Kaigan UNESCO Global Geopark

San’in Kaigan UNESCO Global Geopark mencakup kawasan pesisir dari Kyoto hingga Tottori dan dikenal sebagai wilayah dengan keragaman geologi yang tinggi. Di dalamnya terdapat berbagai bentuk alam seperti tebing batu, pantai berlekuk, hingga hamparan pasir yang terbentuk dari proses panjang sejak lahirnya Laut Jepang sekitar 25 juta tahun lalu. Keberagaman inilah yang membuat kawasan tersebut diakui sebagai warisan penting aktivitas bumi.
Tottori Sand Dunes menjadi salah satu bagian utama geopark karena menunjukkan bagaimana angin, ombak, dan perubahan muka laut membentuk lanskap unik hingga seperti sekarang. Selain nilai geologinya, kawasan ini juga berkaitan dengan sejarah dan budaya setempat, menjadikannya contoh bagaimana alam dan kehidupan manusia berkembang berdampingan dalam satu wilayah yang terlindungi.
Dengan berbagai keunikan geologis dan sejarah panjang yang dimilikinya, Tottori Sand Dunes menunjukkan bahwa lanskap alam pun bisa terus berubah dan menyimpan banyak cerita. Mengetahui lima fakta ini, mudah dipahami mengapa kawasan tersebut menjadi salah satu ikon alam Jepang yang menarik untuk dipelajari.


















