Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik dan Menarik Mabuya Asia, Mampu Bertarung Selama Dua Hari!

Mabuya asia (commons.wikimedia.org/David V Raju)
Mabuya asia (commons.wikimedia.org/David V Raju)

Iguana, biawak, gila monster, dan basilisk merupakan beberapa jenis kadal yang sangat terkenal. Mereka bisa terkenal karena punya warna yang beragam, ukuran yang besar, kebiasaan yang unik, dan penyebaran yang luas. Bahkan saking terkenalnya kadal-kadal tersebut juga sering tampil di layar kaca bahkan penelitian terhadap mereka sangat sering dilakukan oleh para ahli.

Jika dibandingkan dengan biawak, iguana, dan sebagainya, kadal mabuya asia yang berasal dari genus Eutropis memang tidak terlalu terkenal. Tapi jangan salah, walau tidak terkenal ternyata reptil berukuran kecil ini sangat mudah ditemukan, lho. Tak perlu pergi ke sungai atau hutan untuk menemukan mabuya asia. Kamu cukup keluar ke halaman rumah atau melihat pepohonan dan dengan mudah kamu bisa menemukan kadal ini. Tak hanya itu, kadal berwarna cokelat ini ternyata juga punya banyak keunikan yang tidak dimiliki oleh kadal-kadal yang lebih terkenal.

1. Sangat mudah ditemukan di semak-semak atau pepohonan

Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Hrishib)
Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Hrishib)

Dilansir The Biodiversity of Singapore, kadal ini merupakan hewan terestrial yang artinya ia lebih sering beraktifivitas di permukaan tanah. Sebagai hewan terestrial ia lebih sering terlihat di semak-semak, hutan, daerah bakau, dan daerah dengan vegetasi rapat. Kemungkinan hal ini dilakukan untuk menghindari predator dan mencari serangga yang jadi makanan utamanya. Tapi walau termasuk hewan terestrial nyatanya mabuya asia juga bisa memanjat pohon. Bahkan di banyak kesempatan ia terlihat bertengger atau menempel di batang pohon yang cukup tinggi.

Kemampuan adaptasinya juga terbilang baik, hal ini dibuktikan dengan kemampuannya untuk beradaptasi di daerah pemukiman seperti pedesaan sampai perkotaan. Bahkan terkadang ia tidak takut untuk mendekati manusia, lho. Selain itu, saat musim hujan reptil ini tak jarang juga masuk ke rumah-rumah. Biasanya ia bisa masuk lewat sela-sela pintu, jendela, atau lubang-lubang yang ada di sekitar rumah.

2. Terdiri dari 48 spesies yang tersebar di benua Asia

Mabuya asia (commons.wikimedia.org/David V Raju)
Mabuya asia (commons.wikimedia.org/David V Raju)

Penamaan mabuya asia atau asian mabuyas sendiri merujuk ke kadal-kadal yang berasal dari genus Eutropis. Karena merujuk ke satu genus alhasil kadal ini punya banyak spesies. Dilansir The Reptile Database, setidaknya genus ini terdiri dari 48 spesies yang semuanya dapat ditemukan di benua Asia. Sebagai contoh, Eutropis alcalai dapat ditemukan di Filipina. Di sisi lain, spesies bernama Eutropis andamanensis justru hanya bisa ditemukan di Kepulauan Andaman, India. Terakhir, ada satu spesies bernama Eutropis multifasciata yang penyebarannya sangat luas karena mencakup India, Thailand, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, sampai Indonesia.

3. Punya panjang maksimal yang mencapai 30 cm

Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Gihan Jayaweera)
Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Gihan Jayaweera)

Tergantung spesiesnya, mabuya asia punya bentuk tubuh, warna, corak, dan ukuran yang bervariasi. Pertama, kita bahas tentang ukuran yang mana secara umum kadal ini punya panjang yang berkisar antara 15 sampai 20 cm. Spesies berukuran sedang seperti Eutropis macularia panjangnya hanya sekitar 16 sampai 23 cm. Di sisi lain ada spesies yang lebih kecil seperti Eutropis rugifera yang punya panjang sekitar 12 cm. Namun dibalik spesies yang kecil ada juga spesies yang cukup besar seperti Eutropis carinata dengan panjang maksimal yang mencapai 37 cm, jelas Animalia.

Jika dilihat dengan seksama, semua spesies mabuya asia punya perawakan yang serupa, yaitu tubuh berisi, ekor panjang, dan kepala yang kecil. Namun walau punya perawakan yang sama kamu bisa membedakan kadal ini dari satu hal, yaitu warna dan coraknya. Jika diperhatikan dengan seksama dapat terlihat kalau tiap spesies punya warna corak yang berbeda. Ada yang warnanya tidak mencolok, ada yang warnanya terang, ada yang punya garis di sekujur tubuh, bahkan ada juga yang tubuhnya polos tanpa corak.

4. Merupakan kadal yang agresif terhadap sesamanya

Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Mabuya asia memang merupakan kadal kecil yang sama sekali tidak berbahaya bagi manusia. Saat bertemu manusia hewan ini akan kabur, bahkan jika menggigit gigitannya sama sekali tidak terasa sakit. Namun jika ia bertemu dengan sesama spesiesnya maka kadal ini akan berubah menjadi agresif. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti adanya instring melindungi diri, insting melindungi telur-telurnya, memperebutkan lawan jenis, sampai memperebutkan wilayah kekuasaan.

Tak tanggung-tanggung, bahkan kadal ini tak segan-segan untuk melukai sampai menggigit lawannya, lho. Bahkan tak hanya beberapa menit atau jam, agresi dan pertarungan yang dilakukan mabuya asia bisa berlangsung sampai dua hari, jelas artikel di jurnal Reptiles & Amphibians. Sifat agresif ini bisa terlihat pada semua individu, entah individu muda, individu dewasa, individu jantan, atau individu betina. Biasanya sifat agresif juga lebih sering terlihat pada siang atau pagi hari di saat aktivitas mabuya asia sedang berada pada puncaknya.

5. Termasuk hewan diurnal dan sering terlihat berjemur di pagi hari

Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Basile Morin)
Mabuya asia (commons.wikimedia.org/Basile Morin)

Laman Ecologyasia menjelaskan kalau mabuya asia sangat aktif di siang hari, alhasil ia dikategorikan sebagai hewan diurnal. Kegiatan yang dilakukan hewan ini saat siang hari juga beragam, mulai dari mencari makanan, mencari tempat bersembunyi, mencari lawan jenis, sampai berjemur di bawah sinar matahari. Berjemur sendiri termasuk salah satu kegiatan yang sangat penting karena membantu mabuya asia menstabilkan suhu tubuh dan memperlancar metabolismenya.

Waktu terbaik bagi kadal ini untuk berjemur biasanya pada pagi dan siang hari di mana cahaya matahari sedang terik-teriknya. Jika penasaran kamu bisa mencari kadal ini di pinggir jalan, di tanah terbuka, dan di atas batu. Ketiga tempat tersebut jadi tempat favorit kadal ini untuk berjemur. Namun tak hanya mabuya asia, sebenarnya kebiasaan berjemur ini juga dilakukan oleh reptil lain, seperti ular, buaya, kura-kura, atau iguana.

Mabuya asia memang bukan kadal berbisa, kadal berukuran besar, atau kadal dengan warna yang sangat indah. Namun jangan salah, nyatanya kadal terestrial ini juga menyimpan segudang fakta unik, lho. Pertama, melihat dari kebiasaannya kadal ini termasuk kadal yang agresif terhadap sesamanya. Ia juga punya kemampuan adaptasi yang luar biasa karena bisa hidup berdampingan dengan manusia. Tak hanya itu, ternyata mabuya asia juga diklasifikasikan menjadi 48 spesies, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us