Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik dan Menarik Rajungan Biasa, Gak Boleh Ditangkap Sembarangan!

Rajungan Biasa
rajungan biasa (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)
Intinya sih...
  • Rajungan biasa memiliki tubuh datar dan berwarna biru yang indah
  • Selalu mengubur diri di lumpur atau pasir, rajungan biasa aktif di malam hari
  • Regulasi penangkapan rajungan biasa untuk melindungi populasi hewan ini
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai pecinta seafood, pasti kamu gak asing dengan rajungan. Dalam hal ini, kepiting laut tersebut merupakan salah satu seafood paling populer karena punya daging yang berlimpah, rasa yang lezat, dan mudah ditemukan di banyak tempat. Sejatinya, rajungan juga punya banyak spesies dan salah satunya adalah Portunus pelagicus atau rajungan biasa.

Berbeda dari kepiting bakau atau kepiting air tawar, rajungan biasa punya badan yang datar dan kaki yang lebih panjang. Warna tubuhnya juga sangat mencolok, yaitu biru. Di laut, populasinya cukup berlimpah, bahkan krustasea tersebut menjadi salah satu hewan laut yang paling sering diburu. Nah, apa kamu penasaran dengan rajungan biasa? Jika iya, maka simak pembahasan berikut.

1. Tubuhnya datar dan berwarna biru

Rajungan Biasa
rajungan biasa (commons.wikimedia.org/self)

Rajungan biasa merupakan salah satu spesies rajungan dengan warna paling indah. Tepatnya, tubuhnya memiliki perpaduan warna biru yang mengkilap dan hitam yang kontras. Tak hanya itu, tubuhnya juga diselimuti corak bercak dan tutul abu-abu yang membuatnya lebih mudah dikenali. Dilansir Australian Museum, perpaduan warna dan corak tersebut jadi ciri khas hewan ini.

Gak cuma itu, hewan ini punya badan yang datar, kaki yang panjang, dan capit yang memanjang dan kuat. Rajungan biasa memang tidak berbahaya, namun capitannya bisa melukai manusia. Lebih lanjut, ukuran hewan ini cukup besar karena lebarnya bisa mencapai 20 centimeter. Uniknya, individu betina disebut 'jennies' dan biasanya punya warna yang lebih redup dari individu jantan.

2. Selalu mengubur diri di lumpur dan pasir

Rajungan Biasa
rajungan biasa (commons.wikimedia.org/葉子)

Dilansir GBIF, rajungan biasa sering ditemukan di Samudra Pasifik dan Hindia yang memiliki suhu hangat, khususnya di wilayah Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Australia, dan Asia Tenggara. Dalam hal ini, perairan favoritnya adalah perairan dengan suhu sekitar 26°C. Ia bukan penyelam yang andal dan biasanya hanya bisa ditemukan di kedalaman sekitar 0 - 65 meter.

Rajungan biasa sering mengubur diri di dalam pasir atau lumpur. Nah, corak dan perpaduan warnanya membantu hewan ini untuk berkamuflase. Ia akan berdiam diri dalam waktu yang lama dan hanya bergerak jika merasa terancam, terganggu, saat menangkap mangsa, atau saat hendak kawin. Selain itu, hewan ini juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap senyawa ammonium (NH4+) dan ammonia (NH3).

3. Tidak boleh ditangkap dengan sembarangan

Rajungan Biasa
rajungan biasa (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Seperti rajungan lain, rajungan biasa juga merupakan hewan konsumsi yang populer. Walau begitu, kamu gak boleh menangkap hewan ini dengan sembarangan. Dilansir iNaturalist, ada regulasi yang mengatur tentang penangkapan hewan ini. Di Australia selatan, hanya individu berukuran 11 centimeter atau lebih yang boleh ditangkap. Di New South Wales, hanya individu dengan ukuran lebih dari 6 centimeter yang boleh ditangkap. Terakhir, wilayah Queensland membatasi penangkapan pada individu berukuran 11,5 centimeter atau lebih. Jika melanggar batas minimal tersebut, maka nelayan bisa dikenakan sanksi pidana.

4. Larvanya hidup di muara sungai

Rajungan Biasa
rajungan biasa (commons.wikimedia.org/Agnes Trekker)

Secara umum, individu dewasa kepiting ini hidup di perairan air asin, khususnya laut lepas, area pesisir, dan dasar laut. Uniknya, laman JungleDragon menjelaskan kalau larva atau individu mudanya justru hidup di muara sungai yang merupakan perairan air payau. Sebab, muara sungai menyediakan tempat perlindungan dan makanan yang berlimpah bagi mereka. Alhasil, larva dan individu muda rajungan biasa mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Nantinya, setelah mencapai kedewasaan barulah ia berpindah ke laut.

5. Ikan kecil dan kerang jadi santapan utamanya

Rajungan Biasa
rajungan biasa (commons.wikimedia.org/TANAKA Juuyoh (田中十洋))

Laman Animalia menjelaskan kalau rajungan biasa merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Di siang hari, ia hanya berdiam diri dan saat malam tiba hewan ini akan aktif berburu ikan, kerang, hingga alga. Saat berburu, rajungan biasa mengandalkan dua hal, yaitu kecepatan dan capitnya. Pertama, ia bisa mengejar mangsa dan menyergapnya dengan kecepatan kilat. Kemudian, capitnya yang panjang dan kuat bisa digunakan untuk mencengkeram berbagai jenis mangsa, bahkan jika mangsa tersebut punya kulit yang licin dan keras.

Pembatasan penangkapan terhadap rajungan biasa berguna untuk melindungi populasinya. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka populasinya akan menurun secara drastis dan rajungan biasa bisa musnah dalam waktu dekat. Tentunya, kamu gak mau hal itu terjadi bukan? Bagaimanapun, rajungan biasa tetaplah hewan laut eksotis yang kehidupannya harus dijaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Dampak Bahaya Gas Air Mata Kedaluwarsa, Bisa Mematikan

03 Sep 2025, 16:20 WIBScience