Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Desa Hobbiton, Lokasi Syuting Film The Lord of the Rings

potret Desa Hobbiton
potret Desa Hobbiton (unsplash.com/Joshua Harris)
Intinya sih...
  • Rumah hobbit permanen di bukit asli, lengkap dengan detail realistis yang membuat pengunjung merasa seakan ikut tinggal di Shire.
  • Pub "The Green Dragon Inn" benar-benar beroperasi sebagai kafe dan pub di dunia nyata, dengan interior autentik dan minuman khusus terinspirasi dari film.
  • Pemandangan alam Hobbiton yang nyaris tak tersentuh waktu, menjadikan tempat ini sempurna untuk menggambarkan kehidupan damai para hobbit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi penggemar film The Lord of the Rings dan The Hobbit, nama Hobbiton pasti terdengar sangat akrab. Desa kecil dengan rumah-rumah mungil yang tertanam di bukit hijau ini bukan sekadar lokasi syuting, tetapi juga destinasi wisata yang memesona. Terletak di Matamata, Selandia Baru, tempat ini menghadirkan nuansa magis yang seolah membawa pengunjung langsung masuk ke dunia Middle-earth karya J.R.R. Tolkien.

Hobbiton menjadi bukti betapa detail dan telitinya tim produksi dalam menciptakan dunia fiksi yang terasa nyata. Dari pintu bundar rumah-rumah kecil hingga lanskap perbukitan yang menawan, setiap sudutnya dibuat dengan estetika tinggi dan kesetiaan terhadap karya aslinya. Kini, desa ini bukan hanya tempat nostalgia bagi para penggemar film, tapi juga simbol keindahan perpaduan antara alam dan imajinasi manusia.

1. Rumah hobbit yang dibangun permanen di bukit asli

potret Desa Hobbiton
potret Desa Hobbiton (unsplash.com/Nikhil Prasad)

Awalnya, Hobbiton dibangun hanya untuk keperluan syuting film The Lord of the Rings. Namun, karena pesonanya begitu kuat dan banyak menarik perhatian publik, set ini akhirnya dibuat permanen. Rumah-rumah mungil dengan pintu bundar itu tetap berdiri di bukit-bukit hijau yang sama seperti di film, lengkap dengan taman bunga warna-warni dan cerobong asap kecil yang tampak menggemaskan.

Setiap rumah di Hobbiton memiliki detail yang luar biasa. Beberapa rumah memang tidak bisa dimasuki karena hanya berfungsi sebagai fasad, tapi tampilannya sangat realistis. Dari jendela kecil, jemuran pakaian, hingga perabotan luar rumah, semuanya dibuat seolah benar-benar dihuni oleh para hobbit. Nuansanya begitu hidup, membuat siapa pun merasa seakan ikut tinggal di Shire.

2. Pub “The Green Dragon Inn” yang benar-benar beroperasi

potret The Green Dragon Inn
potret The Green Dragon Inn (commons.wikimedia.org/Joe Ross from Lansing, Michigan)

Salah satu tempat paling ikonik di Hobbiton adalah The Green Dragon Inn. Dalam film, pub ini menjadi tempat favorit para hobbit untuk bersantai sambil menikmati bir. Kini, pengunjung bisa merasakan suasana serupa karena The Green Dragon Inn benar-benar beroperasi sebagai kafe dan pub di dunia nyata. Di sini, tersedia minuman khusus yang terinspirasi dari film, termasuk bir khas yang hanya bisa ditemukan di lokasi ini.

Interior The Green Dragon Inn dibuat dengan detail yang menakjubkan. Dinding kayu, perapian hangat, dan pencahayaan lembut membuat suasana terasa sangat autentik. Bahkan, aroma kayu dan roti panggang di udara seolah menambah kesan bahwa tempat ini benar-benar milik para hobbit. Duduk di sini sambil memandangi danau dan perbukitan di luar adalah pengalaman yang sulit dilupakan.

3. Pemandangan alam yang nyaris tak tersentuh waktu

potret Desa Hobbiton
potret Desa Hobbiton (unsplash.com/Constantino Co)

Salah satu alasan Peter Jackson memilih Matamata sebagai lokasi Hobbiton adalah karena lanskapnya yang alami dan menakjubkan. Hamparan padang rumput hijau, bukit melengkung lembut, dan langit biru yang luas menjadikan tempat ini sempurna untuk menggambarkan kehidupan damai para hobbit. Hebatnya, setelah bertahun-tahun, keindahan alamnya nyaris tak berubah sedikit pun.

Bahkan, warga setempat menjaga ekosistem dan vegetasi di sekitar lokasi dengan ketat. Tidak ada bangunan modern yang merusak pemandangan, dan setiap aktivitas pariwisata diawasi agar tetap ramah lingkungan. Hasilnya, suasana di Hobbiton terasa sangat alami, membuat pengunjung seolah melangkah ke masa lalu yang tenang dan sederhana.

4. Dikelola langsung oleh keluarga petani lokal

potret Desa Hobbiton
potret Desa Hobbiton (commons.wikimedia.org/Maksym Kozlenko)

Menariknya, lokasi Hobbiton berada di lahan pertanian milik keluarga Alexander. Ketika tim produksi The Lord of the Rings mencari lokasi syuting pada akhir 1990-an, mereka menemukan peternakan ini dari udara. Setelah syuting selesai, keluarga Alexander bekerja sama dengan tim produksi untuk menjaga dan mengelola Hobbiton sebagai destinasi wisata resmi.

Kehadiran keluarga lokal sebagai pengelola membuat suasana Hobbiton terasa lebih hangat dan otentik. Mereka memperlakukan tempat ini bukan hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan. Sentuhan pribadi mereka terlihat dari cara setiap detail dipertahankan agar sesuai dengan versi film aslinya.

5. Festival dan tur tematik yang hidupkan dunia hobbit

potret The Hobbiton Movie Set Beer Festival
potret The Hobbiton Movie Set Beer Festival (hobbitontours.com)

Hobbiton gak hanya tempat foto-foto, tapi juga rutin mengadakan berbagai acara tematik. Setiap tahun, lokasi ini menggelar festival seperti The Hobbiton Movie Set Beer Festival atau Mid-Winter Feast, yang menghadirkan musik tradisional, kuliner khas, dan pementasan bertema Middle-earth. Semua dilakukan dengan kostum dan dekorasi yang otentik, menciptakan pengalaman imersif bagi pengunjung.

Selain itu, tersedia juga tur berpemandu yang membawa wisatawan menyusuri setiap sudut desa sambil mendengarkan kisah di balik proses pembuatan film. Pemandu wisata bahkan sering kali menyelipkan trivia menarik yang gak ditemukan di mana pun. Rasanya seperti berjalan langsung ke dalam halaman buku karya Tolkien yang hidup kembali dalam bentuk nyata.

Hobbiton bukan sekadar lokasi syuting, tetapi tempat yang mewujudkan mimpi dan imajinasi menjadi nyata. Setiap detailnya terasa hangat, akrab, dan memancarkan pesona dunia yang sederhana namun penuh makna. Berkunjung ke sana bukan hanya soal nostalgia terhadap film, tetapi juga perjalanan menyelami keindahan alam dan kreativitas manusia yang luar biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Apakah Nektar Selalu Ada di Setiap Bunga? Ini Jawabannya!

03 Nov 2025, 18:10 WIBScience