5 Fakta Unik Diamonback Terrapin, Bisa Hidup di Sungai dan Laut!

Kura-kura merupakan salah satu reptil paling unik dan paling mudah dikenali. Tempurungnya yang keras, kebiasaannya yang unik, dan kemampuannya yang tidak dimiliki hewan lain membuat reptil ini menjadi sangat populer. Nah, diantara banyaknya spesies kura-kura, Malaclemys terrapin atau diamondback terrapin menjadi salah satu spesies kura-kura yang menarik untuk dibahas.
Pertama, ia bisa hidup di perairan air tawar dan air asin. Diamondback terrapin juga memiliki wilayah penyebaran khusus, bahkan terkesan sempit. Tak cuma itu, populasi kura-kura ini juga mulai menurun. Selain itu, diamondback terrapin termasuk kura-kura yang penting bagi budaya lokal. Nah, jika kamu penasaran dengan hal-hal tersebut maka kamu harus menyimak berbagai fakta unik yang akan segera kita bahas!
1. Memiliki ketahanan terhadap air laut yang asin

Diamondback terrapin merupakan salah satu kura-kura yang bisa hidup di air tawar dan air laut. Secara khusus, ia memiliki berbagai adaptasi untuk mentoleransi perubahan salinitas atau kadar garam di air. Pertama, reptil ini bisa hidup dalam waktu yang lama di air laut, jelas artikel di jurnal Journal of Experimental Biology. Kedua, kulit hewan ini tahan dengan air laut. Ketiga, diamondback terrapin juga memiliki kantung garam yang memungkinannya untuk hidup di perairan air asin. Tak cuma itu, bahkan kura-kura ini mampu membedakan air tawar yang bisa diminum dan air luat yang asin dan tidak bisa diminum.
2. Memiliki wilayah penyebaran yang sangat spesifik

Dilansir GBIF, diaomonback terrapin memiliki wilayah penyebaran khusus, yaitu ia hanya menghuni pesisir timur Amerika Utara. Spesifiknya, wilayah penyebaran hewan ini mencakup beberapa daerah, seperti Maryland, Florida, New York, Carolina, Georgia, Texas, dan New Jersey. Habitatnya juga terbatas pada area pesisir yang lembap, seperti rawa-rawa, sungai, muara sungai, area payau, pesisir pantai, zona neritik, zona intertidal, dan laut lepas. Hal ini sangat unik karena kebanyakan kura-kura akan menghindari lautan dan cenderung hidup di daerah yang lebih tinggi.
3. Kebiasaan makannnya mampu memengaruhi ekosistem

Layaknya kebanyakan kura-kura air, diamondback terrapin merupakan karnivor, jelas Animal Diversity Web. Dalam hal ini, makanannya mencakup hewan-hewan kecil, seperti ikan, krustasea, moluska, dan serangga. Tak cuma itu, di beberapa kesempatan reptil ini juga kerap terlihat memakan bangkai. Dengan paruh yang tajam dan rahang kuat, diamondback terrapin mampu mengoyak daging dan menghancurkan cangkang dengan mudah.
Uniknya, jika hewan ini memakan keong atau siput dalam jumlah yang banyak maka ia bisa memengaruhi ekosistem. Spesifiknya, saat diamondback terrapin memakan keong Littoraria irrorata ia mampu menjaga keseimbangan ekosistem. Hal tersebut dapat terjadi karena keong tersebut sering memakan rumput atau tanaman laut secara berlebihan. Nah, jika dimakan oleh kura-kura ini maka eksistensi tanaman laut bisa terus terjaga.
4. Termasuk hewan terancam punah yang dilindungi

Data dari IUCN Red List menjelaskan kalau populasi diamondback terrapin terus menurun. Saat ini, diamondback terrapin sendiri masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Artinya, ia rentan akan kepunahan dalam waktu dekat. Karena status tersebut, reptil ini menjadi hewan yang dilindungi di berbagai daerah, seperti di wilayah Rhode Island dan Massachusetts.
Dahulu, sebenarnya populasi diamondback terrapin sangat berlimpah. Ia bisa ditemukan di berbagai tempat, bahkan sering berinteraksi dengan manusia. Namun pada tahun 1900an hewan ini diburu secara besar-besaran karena memiliki rasa daging yang enak. Akhirnya, perburuan tersebut menuntun diamondback terrapin menuju jurang kepunahan. Tak cuma itu, diamondback terrapin juga sering terjebak di perangkap kepiting yang akhirnya membunuh reptil ini.
5. Menjadi simbol di beberapa tempat

Laman iNaturalist menjelaskan kalau negara bagian Maryland, Amerika Serikat menjadikan hewan ini sebagai state reptile resmi sejak tahun 1994. State reptile sendiri merupakan reptil yang menjadi simbol dan merepresentasikan suatu negara bagian di Amerika Serikat. Dalam hal ini, kedudukannya mirip dengan hewan nasional yang dimiliki oleh suatu negara. Secara khusus, tiap negara bagian memiliki state reptil mereka sendiri.
Tapi tak hanya negara bagian Maryland, Universitas Maryland juga menjadikan diamondback terrapin sebagai maskot. Uniknya, maskot tersebut memiliki nama tersendiri, yaitu Testudo. Tak sampai di situ, bahkan koran kampus mereka memiliki nama The Diamondback yang mana terinspirasi dari nama diamondback terrapin. Dari hal ini maka dapat disimpulkan kalau diamondback terrapin sangat penting bagi masyarakat lokal di Maryland.
Walau hanya sebatas kura-kura, namun kamu tak boleh meremehkan diamondback terrapin. Berbeda dari kura-kura lain, hewan ini memiliki berbagai keunikan yang tidak dimiliki spesies lain. Tak cuma itu, diamondback terrapin juga memiliki peran penting di alam dan kehidupan manusia. Karenanya, kita harus melestarikan reptil ini agar eksitensinya terjaga dan ia tidak sirna dari muka bumi.