Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Mary River Turtle, Kura-Kura yang Bernapas Melalui Pantat

mary river turtle (pinterest.com/Barbara Rachel)

Mary river turtle atau kura-kura sungai Mary adalah spesies kura-kura berleher pendek yang berasal dari keluarga Chelidae. Kura-kura ini merupakan hewan endemik di Sungai Mary di Queensland tenggara, Australia. Mereka cukup terkenal karena penampilannya yang unik, di mana kepalanya dianggap memiliki rambut mohawk atau punk.

Tak hanya rambut, mary river turtle terlihat berbeda dengan dua tonjolan panjang seperti jari yang tumbuh di bawah dagunya. Reptil ini juga memiliki keanehan di mana mereka tidak bernapas melalui hidung, tapi melalui kloaka atau disebut juga pernapasan pantat. Spesies ini juga menyimpan fakta lain yang menarik untuk diungkap lebih dalam. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

1.Alga yang tumbuh di kepala

mary river turtle (amusingplanet.com/Chris Van Wyk)

Mary river turtle memiliki warna tubuh cokelat tua, merah, kecokelatan karat hingga hampir hitam di bagian atasnya. Bagian bawah tubuhnya keabu-abuan, cangkangnya berbentuk oval dengan lekukan di bagian tengah. Sedangkan bagian bawah cangkang berwarna krem atau kuning dan kulit punggung berwarna abu-abu diliputi warna merah muda pada sisik lamela melintang.

Dilansir Live science, Elusor macrurus ini memiliki penampilan yang khas terutama di bagian kepala dan punggungnya. Terdapat ganggang berwarna hijau yang tumbuh dari kepala dan tubuhnya. Alga ini berfungsi untuk membantunya bersembunyi dari predator saat berada di dalam air. Selain itu juga terdapat dua tonjolan di bawah dagu yang dinamakan sungut untuk membantunya merasakan lingkungan sekitarnya. 

2.Bernapas melalui pantat

mary river turtle (livescience.com/Rob D the Pastry Chef)

Kura-kura ini termasuk salah satu kura-kura air tawar terbesar di Australia. Mereka diketahui menghuni Sungai Mary selama 30 tahun dan baru diklasifikasi secara ilmiah di tahun 1994. Spesies ini berhasil menghindari deteksi selama ini karena pernapasannya yang luar biasa di dalam air. Tak heran bila mereka jarang keluar dari air untuk menghirup udara.

Dilansir Science alert, mary river turtle bernapas melalui pantat. Mereka memiliki struktur seperti insang di dekat pantatnya yang memungkinkan mereka untuk menghirup oksigen di dalam air. Proses pernapasan ini membuatnya mampu bertahan selama tiga hari di bawah air. Meskipun mary river turtle penampilannya terkesan aneh, namun sebenarnya sifatnya jinak.

3.Hidup di sungai kaya oksigen

mary river turtle (mymodernmet.com/Rob Downer)

Sungai Mary mengalir jauh sekitar 250 km dari sumbernya di Pegunungan Conondale hingga ke laut. Seperti kura-kura lainnya yang memiliki kolaka, mary river turtle ini hidup di bagian sungai yang memiliki banyak oksigen. Dilansir Backyard buddies, habitatnya terdiri dari jeram dan hamparan dangkal yang bergantian dengan kolam yang lebih dalam dan mengalir.

Spesies ini bisa hidup di kedalaman mulai kurang dari satu hingga lima meter. Kura-kura dewasa biasanya ditemukan di daerah dengan tempat berlindung di bawah air, seperti tutupan makrofita yang jarang hingga padat. Selain itu, di celah-celah batu dan batang kayu yang terendam. Mereka juga suka berjemur di batang kayu dan batu.

4.Ekor panjang

mary river turtle (australian.museum)

Tidak ada kura-kura lain di dunia yang berkerabat dengan mary river turtle. Kura-kura ini bercabang dari kura-kura modern sekitar 40 juta tahun yang lalu. Tak heran mary river turtle memiliki banyak keistimewaan yang unik yang tidak dimiliki oleh kura-kura modern lainnya. Di mana ciri khasnya memiliki ekor yang panjang.

Kura-kura sepanjang 40 cm ini memiliki ekor yang tumbuh hingga 70 persen lebih panjang daripada panjang cangkangnya. Ekornya memiliki lengkungan hemal yang tidak ditemukan pada semua kura-kura modern lainnya. Secara proporsional mary river turtle memiliki kepala terkecil dan kaki belakang terbesar dari semua spesies di aliran sungai. Ekornya yang panjang membuat mereka menjadi perenang tercepat.

5.Butuh waktu lama menjadi dewasa

mary river turtle (australiangeographic.com.au/Marilyn Connell)

Mary river turtle betina biasanya bertelur hingga 15 butir di tepi sungai dan anak sungai. Anak-anaknya menetas secara prekosial dan mampu bergerak serta mencari makan sendiri. Mereka sering tinggal bersama hingga cukup dewasa untuk melindungi diri dan hidup menyendiri. Spesies ini juga membutuhkan waktu sangat lama untuk menjadi dewasa. Diperkirakan betina membutuhkan waktu 25 tahun dan jantan 30 tahun untuk menjadi dewasa.

Selama hidupnya mary river turle menghadapi banyak ancaman. Ancaman utamanya adalah penjarahan sarang oleh anjing, rubah, dan biawak. Selain itu, kualitas air yang buruk, penumpukan lumpur, serta tanaman invasif di sepanjang tepi sungai menyulitkan mereka pergi ke darat dan bertelur. Jumlahnya juga terus menurun karena pembangunan bendungan dan pengumpulan telur untuk industri hewan peliharaan. Saat ini mary river turtle terdaftar sebagai terancam punah oleh IUCN. Duh, sayang sekali, ya.   

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ientan kadey
Editorientan kadey
Follow Us