5 Fakta Unik Eufonia Leher Kuning, Dijuluki sebagai Burung Mistletoe

Burung penyanyi berwarna kuning satu ini punya sistem pencernaan yang unik. Eufonia leher kuning atau yellow-throated euphonia berada dalam famili Fringillidae dan memiliki nama ilmiah Euphonia hirundinacea. Ukurannya cukup kecil, sepanjang 10--12 sentimeter dan ekornya sepanjang 3,3--3,6 sentimeter. Sementara itu, lebar kepakan sayapnya hanya 5,8--6,1 sentimeter dengan berat mencapai 11,6--17,8 gram. Warna tubuh jantan lebih mencolok dari betina.
Ada bercak kuning memanjang ke belakang di dahi hingga bagian tengah sekitar matanya. Sementara itu, bagian kepala, tubuh bagian atas dan penutup ekor atasnya berwarna hitam kebiruan, tampak mengkilap. Berbeda dengan betina yang kepala dan tubuh bagian atasnya berwarna hijau zaitun. Setelah tahu cara membedakannya, berikut fakta menarik tentang mereka.
1. Menghuni beragam habitat

Batasan utara penyebaran eufonia leher kuning berada di bagian timur Meksiko, meliputi selatan Tamaulipas, timur San Luis Potosi dan laut Puebla, ke utara Vercruz hingga ke Tuxpan dan Tlapacoyan. Persebarannya meluas ke selatan hingga Belize, Honduras, El Salvador, Nikaragua, Kosta Rika dan Panama. Spesies ini menghuni berbagai habitat, dari yang kondisinya kering hingga lembap.
Animalia menginformasikan bahwa eufonia leher kuning berada di tepian hutan, hutan skunder, perkebunan dan ngarai sungai di sekitar hutan lebat. Kamu bisa menemukannya dari dataran rendah hingga ketinggian 2.100 meter di Meksiko. Diperkirakan bahwa mereka melakukan pergerakan lokal jika ketersediaan makanan terbatas.
2. Sangat suka buah mistletoe

Sebagai pemakan buah-buahan dan beri-berian, eufonia leher kuning sangat suka makan buah mistletoe. Bahkan dapat julukan sebagai burung mistletoe di Lesser Antilles. Di beberapa daerah penyebarannya, burung ini juga banyak mengonsumsi buah ara dan pisang matang. Walaupun begitu, mereka juga melengkapi dietnya dengan serangga. Tempat perburuannya berada di antara dedaunan dan cabang kecil.
3. Punya sistem pencernaan yang tidak biasa

Karena kesukaannya pada buah mistletoe, eufonia leher kuning sepertinya mengembangkan adaptasi sebagai respon dari pola makannya. Buah tersebut punya kulit yang keras dan punya satu biji. Jadi, eufonia leher kuning perlu memecahkan kulit luar dengan paruhnya lalu menelan biji bersama daging buah yang lengket. Menariknya, biji tersebut bisa melewati saluran pencernaannya tanpa dicerna! Kenapa bisa, biji itu cukup keras, bukan?
Melansir iNaturalist, eufonia leher kuning ternyata tidak punya organ empedal (gizzard). Akan tetapi, sistem pencernaannya berevolusi menjadi kantong membran sederhana yang menghubungkan esofagus (saluran yang menghubungkan mulut dengan sistem pencernaan bagian dalam) dan duodenum (bagian pertama dari usus halus untuk proses pencernaan dan penyerapan nutrisi). Hal tersebut memungkinkan biji melewati saluran pencernaan tanpa hambatan.
4. Jantan bisa meniru suara burung lain!

Ketika kamu mendengar nyanyian bernada tinggi dari eufonia leher kuning, itu adalah jantan! Nadanya melengking dan mencicit, polanya cepat dan terputus, biasanya terdiri dari serangkaian 2--4 nada. Bahkan ada beberapa laporan yang menyatakan bahwa jantan bisa meniru suara burung lain, lho. Walaupun variasi nyanyiannya lebih sedikit dibandingkan kerabatnya yang lain.
Nyanyian cepatnya terdengar seperti 'pidgel-eece', sementara celotehannya 'chi-bib-bib-bib-bib'. Ada juga bunyi kasar dari eufonia leher kuning, seperti 'tuck-a-tuck' atau 'chuck-a-thuck'. Ada juga bernada 'weet' dan suara nyaring 'queer' atau 'gleer'. Sedangkan nyanyian betina lebih tipis dan seperti gemersik, nada tingginya mirip getaran.
5. Sistem perkawinan eufonia leher kuning

Musim kawin eufonia leher kuning tergantung pada wilayah penyebarannya. Di Meksiko biasanya terjadi di bulan Mei dan Agustus, Juni di Belize dan Maret hingga Mei di Guatemala. Sementara itu, di Kosta Rika terjadi pada bulan April hingga Juni. Sarangnya berbentuk kubah, memiliki pintu masuk di bagian samping. Bahan pembuatan sarangnya terdiri dari rerumputan, akar, lumut biasa dan lumut kerak. Biasanya dibangun di ketinggian hingga 15 meter di atas permukaan tanah.
Betina bertelur sebanyak 4 butir dengan jeda satu hari. Butuh waktu selama 15 hari untuk masa inkubasinya. Jantan dan betina cukup kompak untuk merawat anak-anaknya. Butuh waktu 19 hari bagi mereka untuk mulai belajar terbang. Menariknya, kedua induk sepertinya tidak memberikan banyak protein bagi anak-anaknya seperti yang dilakukan oleh burung lainnya.
Sekarang kamu tahu bahwa hewan kecil berwarna kuning ini suka makan buah mistletoe dan punya sistem pencernaan yang unik. Berdasarkan laporan dari Data Zone Birdlife, di tahun 2019 diperkirakan total populasinya mencapai 500.000-4.999.999. Karenanya, diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN pada tahun 2020, walaupun tren populasinya mengalami penurunan.