5 Fakta Unik Keong Pembunuh, Apakah Mereka Berbahaya?

- Keong pembunuh berasal dari Asia Tenggara
- Mereka adalah karnivora oportunis yang agresif
- Keong pembunuh tidak menyakiti ikan atau invertebrata lainnya
Keong pembunuh atau assasin snail juga dijuluki sebagai bumblebee snail karena pola dan warna tubuhnya yang mirip lebah. Mereka berada dalam famili Nassariidae dan memiliki nama ilmiah Anentome helena. Ukuran tubuhnya bergantung pada sumber makanan yang didapatkannya, biasanya tumbuh sepanjang 18-32 milimeter. Bentuknya kerucut dengan garis cokelat gelap dan kuning. Tapi, tidak semua keong pembunuh punya pola tersebut, lho. Beberapa dari mereka hanya berwarna cokelat tanpa garis-garis kuning.
Ada juga siphon berbentuk tabung panjang untuk bernapas, mengidentifikasi lingkungan dan mencari pasangan. Terdapat kaki otot transparan dan probosis yang membantunya untuk mengatasi mangsa. Kamu mungkin kesulitan membedakan jantan dan betina karena keduanya sangat mirip. Penasaran mengapa mereka dijuluki keong pembunuh? Yuk, temukan jawabannya pada fakta di bawah ini.
1. Berasal dari Asia Tenggara

Penyebaran keong pembunuh berada di Asia Tenggara, khususnya Thailand, Malaysia dan Indonesia. Habitat yang dihuninya berupa perairan air tawar tropis seperti kanal, sungai kecil dan danau. A-Z Animals menginformasikan bahwa mereka sebenarnya sering dijadikan sebagai hewan peliharaan karena bisa memangsa keong hama. Penampilan dan namanya juga sangat unik.
2. Karnivora oportunis yang agresif

Sebagai karnivora oportunis, keong pembunuh tidak memakan tumbuh-tumbuhan. Dietnya terdiri dari keong lainnya dan cacing. Mereka bahkan tidak ragu untuk menyerang keong yang berukuran lebih besar darinya, jadi sangat cocok untuk mengendalikan populasi keong invasif. Spesies ini punya dua cara untuk memburu mangsa, apa saja itu?
Teknik pertama yaitu menyembunyikan diri di dasar dengan siphon (bentuknya seperti tabung yang punya banyak manfaat, seperti bernapas dan berburu) yang mencuat di permukaan air. Saat keong lain lewat, mereka akan langsung menyergapnya. Teknik kedua dengan cara langsung mengejar mangsanya.
3. Mereka tidak menyakiti ikan atau invertebrata lainnya

Spesies keong ini bisa hidup menyendiri, mereka lebih aktif saat malam hari. Memilih mengubur dirinya di dasar perairan saat siang hari. Walaupun namanya cukup eksentrik, tapi mereka tidak menyerang sembarangan hewan, lho. Keong pembunuh tidak akan menyakiti ikan atau invertebrata lainnya. Mereka bahkan tidak melakukan praktik kanibalisme dan cenderung hidup damai satu sama lain. Jadi, harusnya tidak masalah jika kamu ingin menjadikannya sebagai hewan peliharaan.
4. Apakah keong pembunuh punya predator?

Jaring makanan pada hewan sangat kompleks, mereka saling memburu terlepas dari ukuran tubuhnya. Sebagai pemangsa, faktanya keong pembunuh juga diburu oleh karnivora berukuran besar lainnya. Keong ini punya operkulum (penutup berupa pintu jebakan) untuk melindungi tubuhnya di dalam cangkang.
Terlepas dari itu, serangan terus-menerus dari pemangsa bisa melukai dan membunuhnya. Siapa yang memburu keong pembunuh? Ada ikan cichlid dan ikan loach (ikan botia). Mereka juga menghadapi berbagai penyakit serius seperti infeksi parasit, malnutrisi dan kerapuhan cangkang.
5. Sistem perkawinan keong pembunuh

Mereka bukan hermaprodit, jadi keong pembunuh juga melalui proses perkawinan. Biasanya mereka terlihat menempel satu sama lain selama beberapa jam. Setelahnya, betina menempatkan beberapa kapsul telur bening yang bentuknya persegi, ukurannya juga cukup kecil. Setiap kapsul telur berisi satu telur berwarna kuning.
Biasanya mereka meletakkannya di permukaan padat seperti plastik dan dasar tanaman. Butuh waktu beberapa minggu bagi telur-telur tersebut untuk menetas. Karena jantan dan betina sangat mirip, cukup sulit untuk membedakan mereka, dilansir Animalia.
Keong pembunuh merupakan eksistensi menarik yang bisa jadi pilihan untuk menjaga akuarim milikmu dari keong hama. Perkembangbiakannya juga cenderung lambat sehingga tidak akan menjadi hama. Walaupun namanya terdengar menyeramkan, mereka tidak bisa melukai manusia. Mereka dinamai sebagai keong pembunuh karena memburu siput hama. Apakah kamu pernah melihat spesies keong ini?