Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Katak Tinker Reed, Vokalis Malam Hari di Rawa

foto Hyperolius tuberilinguis
foto Hyperolius tuberilinguis (inaturalist.org/martinmandak)
Intinya sih...
  • Lidah bertonjolan dan anatomi perburuan yang spesifik
    • Struktur unik pada ujung lidahnya berfungsi untuk meningkatkan kemampuan menangkap mangsa dengan lebih efektif.
    • Polimorfisme warna
      • Kemampuannya untuk berubah warna secara dramatis antara fase aktif (malam) dan fase istirahat (siang).
      • Suara yang menggema di rawa
        • Katak jantan H. tuberilinguis memiliki panggilan kawin yang khas, sering kali digambarkan sebagai suara pendek, berderak, atau seperti "plesetan" yang cepat dan berulang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dataran rendah pesisir Afrika Timur yang diselimuti kehangatan tropis, terdapat amfibi kecil yang mengubah malam menjadi orkestra cahaya dan suara. Hyperolius tuberilinguis, yang dikenal sebagai Tinker Reed Frog, merupakan spesies katak yang memadukan keindahan visual dengan adaptasi biologis yang menakjubkan.

Sebagai anggota keluarga katak buluh (Hyperoliidae), spesies ini lebih dari sekadar penghias daun,Tinker Reed Frog merupakan contoh hidup dari bagaimana alam mendesain makhluk untuk bertahan dan berkembang di antara rimbunnya vegetasi rawa. Mari kita melangkah ke tepi rawa-rawa dan melihat lebih dekat pesona dari katak yang luar biasa ini.

1. Lidah bertonjolan dan anatomi perburuan yang spesifik

foto Hyperolius tuberilinguis
foto Hyperolius tuberilinguis (inaturalist.org/alexanderr)

Fakta pertama dari nama spesiesnya, tuberilinguis, berasal dari Bahasa Latin yang secara harfiah berarti "lidah bertonjolan". Hal ini merujuk pada struktur unik pada ujung lidahnya yang menonjol seperti papila (tonjolan kecil).

Fitur anatomi ini diduga kuat berfungsi untuk meningkatkan kemampuan menangkap dan mencengkeram mangsa, seperti serangga kecil, dengan lebih efektif. Lidahnya yang lengket dan memiliki area kontak yang lebih kasar ini menjadikannya alat yang sangat efisien untuk perburuan dalam semak belukar.

2. Polimorfisme warna

foto Hyperolius tuberilinguis
foto Hyperolius tuberilinguis (inaturalist.org/martinmandak)

Salah satu keajaiban terbesar H. tuberilinguis adalah kemampuannya untuk berubah warna secara dramatis antara fase aktif (malam) dan fase istirahat (siang). Pada malam hari, saat aktif mencari makan dan kawin, katak ini biasanya menunjukkan warna coklat atau kehijauan yang lebih gelap dan tidak mencolok.

Namun, di siang hari, saat beristirahat dan rentan terhadap predator, katak ini berubah menjadi warna terang seperti krem, kuning pucat, atau hijau cerah. Pola "garis lateral" yang samar juga mungkin muncul. Kemampuan ini adalah bentuk kamuflase aktif yang luar biasa untuk menyamarkan diri di antara dedaunan yang diterangi matahari.

3. Suara yang menggema di rawa

foto Hyperolius tuberilinguis
foto Hyperolius tuberilinguis (inaturalist.org/rguinness)

Katak jantan H. tuberilinguis adalah vokalis yang aktif. Spesies katak yang satu ini memiliki panggilan kawin yang khas, sering kali digambarkan sebagai suara pendek, berderak, atau seperti "plesetan" yang cepat dan berulang.

Panggilan ini digunakan untuk menarik betina dan menandai teritori di sekitar vegetasi rawa, seperti alang-alang atau semak di tepi kolam. Paduan suara mereka di malam hari menjadi penanda akustik yang khas bagi ekosistem lahan basah tempat mereka tinggal.

4. Reproduksi di atas air

foto Hyperolius tuberilinguis
foto Hyperolius tuberilinguis (inaturalist.org/martinmandak)

Seperti banyak katak buluh, H. tuberilinguis mempraktikkan strategi reproduksi yang cerdik. Betina akan meletakkan telurnya di atas permukaan air, dengan cara merekatkan gumpalan telur pada vegetasi yang menggantung (seperti daun atau batang tanaman) tepat di atas permukaan kolam, genangan, atau aliran air yang tenang.

Ketika kecebong menetas, mereka akan jatuh atau hanyut ke dalam air di bawahnya untuk menyelesaikan perkembangan mereka. Strategi ini melindungi telur dari predator air dan fluktuasi kualitas air.

5. Indikator kesehatan lahan basah yang rentan

foto Hyperolius tuberilinguis
foto Hyperolius tuberilinguis (inaturalist.org/alexanderr)

Hyperolius tuberilinguis adalah spesies yang sangat bergantung pada keberadaan lahan basah, rawa, dan habitat riparian (tepian sungai) yang sehat dan tidak tercemar. Keberadaan spesies ini sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan seperti drainase lahan basah, polusi air dari pertanian, dan urbanisasi.

Oleh karena itu, populasi yang stabil dari spesies ini sering kali menjadi indikator biologis (bio indikator) bagi kesehatan ekosistem lahan basah di wilayah Afrika Timur tempat mereka tinggal. Penurunan populasinya bisa menjadi tanda awal degradasi lingkungan yang lebih luas.

Hyperolius tuberilinguis adalah permata kecil di mahkota biodiversitas Afrika. Melalui lidahnya yang terspesialisasi, seni kamuflase warnanya yang memesona, simfoni suara malamnya, dan strategi reproduksinya yang cerdas, katak ini dengan sempurna menggambarkan keanggunan dan ketahanan kehidupan di lahan basah.

Keberadaannya yang terikat erat dengan kesehatan rawa-rawa menjadikannya bukan hanya penghuni, tetapi juga penjaga dan penanda bagi ekosistemnya yang rapuh. Melestarikan spesies ini berarti melestarikan sumber air bersih, vegetasi tepian, dan seluruh jaring kehidupan yang bergantung pada lahan basah Afrika Timur. Suaranya di malam hari adalah lebih dari sekadar lagu kawin, itu merupakan panggilan untuk menjaga keseimbangan alam yang menopangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Katak Tinker Reed, Vokalis Malam Hari di Rawa

23 Des 2025, 20:29 WIBScience