5 Fakta Unik Kota Roma, Jejak Sejarah Kekaisaran yang Masih Hidup

- Colosseum, arena gladiator yang menjadi ikon dunia
- Dibangun pada tahun 80 M, Colosseum adalah simbol Roma yang masih berdiri gagah.
- Strukturnya tahan gempa dan masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
- Jalan Appia Antica, jalur kuno yang masih bisa dilalui
- Dibangun sekitar tahun 312 SM, jalan ini tetap berfungsi dengan baik hingga sekarang.
- Menyimpan makam kuno dan pemandangan hijau yang menghadirkan suasana berbeda dari pusat kota.
- Air Mancur Trevi, sim
Kota Roma selalu berhasil mencuri perhatian dunia. Dijuluki sebagai Eternal City, kota ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan juga panggung terbuka yang memperlihatkan perjalanan panjang peradaban. Di setiap sudut jalannya, Roma menyimpan lapisan sejarah yang seolah menghidupkan kembali masa kejayaan Kekaisaran Romawi. Mulai dari bangunan megah yang masih kokoh berdiri hingga tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, semua itu menjadikan Roma berbeda dari kota manapun di dunia.
Berjalan di Roma rasanya seperti melangkah di antara dua dimensi waktu yaitu masa lalu dan masa kini. Suasana modern tetap berpadu erat dengan sisa-sisa kejayaan klasik. Gereja, monumen, dan piazza dipenuhi detail yang menceritakan kisah ribuan tahun lalu, sementara kehidupan sehari-hari warganya terus berjalan dengan ritme yang dinamis. Lima fakta unik berikut akan membawa gambaran bagaimana Roma bukan hanya sebuah kota, melainkan jejak sejarah yang masih hidup hingga sekarang.
1. Colosseum, arena gladiator yang menjadi ikon dunia

Colosseum adalah simbol paling terkenal dari Roma yang masih berdiri gagah meskipun sudah berusia hampir dua ribu tahun. Dibangun pada masa Kaisar Vespasianus dan diresmikan oleh Titus pada tahun 80 M, bangunan ini dulunya menjadi arena pertunjukan gladiator dan hiburan rakyat. Dengan kapasitas mencapai 50 ribu penonton, Colosseum menjadi pusat kehidupan publik sekaligus saksi betapa megahnya peradaban Romawi Kuno. Hingga kini, meski hanya sebagian yang tersisa, auranya tetap menakjubkan dan membuat siapa saja terkesima.
Colosseum juga menyimpan jejak inovasi arsitektur luar biasa. Struktur yang dibangun dengan beton Romawi ini tahan gempa dan memiliki sistem masuk keluar penonton yang sangat efisien, mirip dengan stadion modern. Bahkan, sistem pengatur bayangan berupa velarium menunjukkan betapa canggihnya pemikiran insinyur Romawi pada masa itu. Tak heran jika Colosseum masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia Baru dan masih menjadi destinasi wajib di Roma.
2. Jalan Appia Antica, jalur kuno yang masih bisa dilalui

Jalan Appia Antica, atau Via Appia, adalah salah satu jalan tertua dan paling penting dalam sejarah Romawi. Dibangun sekitar tahun 312 SM, jalan ini dulunya berfungsi sebagai jalur utama yang menghubungkan Roma dengan wilayah selatan Italia. Bahkan, jalan ini dikenal dengan sebutan "Ratu Jalan" karena perannya yang vital dalam mendukung ekspansi militer dan perdagangan Kekaisaran Romawi. Kini, siapa pun bisa berjalan atau bersepeda di atas batu-batu asli yang masih kokoh sejak ribuan tahun lalu.
Jalan ini bukan hanya sekadar peninggalan arsitektur, tapi juga simbol betapa seriusnya Romawi membangun infrastruktur. Jalan Appia dirancang lurus dengan sistem drainase yang rapi, sehingga tetap berfungsi dengan baik meskipun usianya sudah ribuan tahun. Sepanjang jalan, terdapat makam kuno, reruntuhan, dan pemandangan hijau yang menghadirkan suasana berbeda dari hiruk-pikuk pusat kota. Rasanya benar-benar seperti melakukan perjalanan waktu ke masa ketika para legiun Romawi melintasi jalan ini.
3. Air Mancur Trevi, simbol harapan dan tradisi

Air Mancur Trevi bukan hanya sekadar karya seni Barok yang megah, tetapi juga menyimpan tradisi unik yang melekat hingga sekarang. Dibangun pada abad ke-18 dengan desain Nicola Salvi, Trevi memperlihatkan keindahan pahatan yang menggambarkan dewa laut Neptunus. Airnya yang jernih dan detail patung yang dramatis membuat tempat ini selalu dipenuhi pengunjung. Namun, daya tarik terbesar Trevi ada pada tradisi melempar koin ke dalam kolamnya.
Konon, siapa pun yang melempar koin dengan tangan kanan melewati bahu kiri ke dalam air akan mendapatkan kesempatan untuk kembali ke Roma. Tradisi ini telah berlangsung puluhan tahun dan hingga kini menghasilkan ribuan euro setiap harinya. Uang yang terkumpul kemudian disumbangkan untuk amal, sehingga menjadikan Trevi bukan hanya sekadar destinasi romantis, tetapi juga tempat yang menyebarkan kebaikan. Keajaiban seni dan budaya berpadu dalam setiap cipratan airnya.
4. Pantheon, keajaiban arsitektur yang tak tertandingi

Pantheon adalah salah satu bangunan Romawi kuno yang paling terawat hingga sekarang. Dibangun sekitar tahun 118–125 M pada masa Kaisar Hadrian, Pantheon terkenal dengan kubahnya yang megah dan oculus di bagian tengah yang menjadi sumber cahaya alami. Struktur ini begitu menakjubkan karena hingga kini, kubah Pantheon masih menjadi salah satu yang terbesar di dunia tanpa penopang baja. Desainnya benar-benar membuktikan kejeniusan insinyur Romawi.
Lebih dari sekadar bangunan, Pantheon juga memiliki nilai spiritual dan budaya yang sangat tinggi. Awalnya dibangun sebagai kuil untuk dewa-dewa Romawi, kini Pantheon berfungsi sebagai gereja Katolik sekaligus makam tokoh penting, seperti pelukis terkenal Raphael. Kehadirannya di tengah hiruk-pikuk Roma membuat Pantheon seolah menjadi pengingat akan keabadian warisan sejarah. Siapapun yang masuk ke dalamnya akan merasakan perpaduan keagungan, kesederhanaan, dan ketenangan yang sulit dijelaskan.
5. Kota Vatikan, negara terkecil dengan pengaruh terbesar

Di dalam Roma, berdiri sebuah negara independen yang menjadi pusat spiritual umat Katolik sedunia yaitu Kota Vatikan. Meskipun luasnya hanya sekitar 44 hektar, pengaruh Vatikan melampaui batas geografis. Tempat ini menjadi kediaman Paus sekaligus pusat administrasi Gereja Katolik. Di balik ukurannya yang kecil, Vatikan menyimpan bangunan luar biasa, mulai dari Basilika Santo Petrus hingga Kapel Sistina dengan fresko karya Michelangelo.
Selain sebagai pusat agama, Vatikan juga menjadi simbol kekuatan diplomasi dan kebudayaan. Museum Vatikan menyimpan ribuan karya seni yang merekam perjalanan peradaban manusia. Setiap tahun, jutaan peziarah dan wisatawan datang untuk merasakan suasana spiritual yang kental sekaligus mengagumi mahakarya seni dunia. Vatikan menunjukkan bahwa pengaruh sebuah tempat tidak diukur dari luas wilayahnya, melainkan dari warisan dan makna yang dibawanya bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Roma adalah kota yang tak pernah kehilangan pesonanya. Setiap sudutnya menghadirkan cerita, setiap bangunannya menyimpan kenangan, dan setiap tradisinya masih hidup hingga hari ini. Lima fakta unik tadi hanyalah sebagian kecil dari kekayaan sejarah dan budaya Roma.
Mengunjungi Roma sama saja dengan menyelami kembali masa lalu yang masih berdenyut di tengah kehidupan modern. Tidak heran jika kota ini terus disebut sebagai Eternal City, karena warisannya abadi. Roma membuktikan bahwa sejarah bukan sekadar kisah lama, melainkan sesuatu yang bisa dirasakan secara nyata hingga saat ini.