5 Hewan Afrika yang Berkerabat dengan Kucing, Hiena Termasuk?

Hiena adalah mamalia karnivor Afrika yang terkenal sering berkonflik dengan singa. Secara penampilan, hiena memang tampak lebih mirip anjing daripada kucing, terutama pada bagian moncongnya. Namun, ternyata hiena justru termasuk hewan Feliformia sehingga masih berkerabat dengan kucing.

Hiena sendiri terdiri dari empat spesies yang tergabung dalam famili Hyaenidae. Dilansir Britannica, seluruh spesies hiena hidup di Afrika. Namun, spesies hiena belang (Hyaena hyaena) memiliki persebaran yang lebih luas, yaitu hingga ke Timur Tengah, bahkan Asia Selatan.

Spesies hiena yang paling terkenal adalah hiena tutul (Crocuta crocuta). Mereka juga merupakan spesies hiena terbesar. Seluruh spesies hiena adalah pemakan daging dan bangkai hewan, Namun, salah satu spesies hiena, yaitu aardwolf (Proteles cristata), punya menu makan yang unik, yaitu serangga.

Subordo Feliformia juga mencakup famili Herpestidae alias keluarga garangan. Salah satu spesies unik dalam keluarga ini adalah meerkat (Suricata suricatta). Meerkat memiliki tubuh yang ramping dan mereka punya ciri khas suka berdiri tegak dengan dua kaki sambil memandang ke kejauhan.

Ternyata, pose unik itu mereka lakukan untuk mengawasi kedatangan predator sembari anggota kelompok yang lain mencari makan. Meerkat berukuran kecil dengan panjang hanya sekitar 30 cm, ekor 20 cm, serta berat 1 kg. Namun, mereka adalah hewan yang tangguh karena mampu memangsa hewan berbisa, seperti kalajengking dan ular.

Hewan yang satu ini sangat unik karena masih berkerabat dengan kucing, tetapi lebih mirip tikus. Seperti meerkat, kusimanse (Crossarchus obscurus) juga termasuk famili Herpestidae alias keluarga garangan. Namun, mereka malah lebih mirip tikus karena moncongnya yang panjang serta tubuhnya yang gempal.

Ukuran kusimanse sendiri mencapai 45 cm dan berat hingga 1,4 kg. Dilansir Animalia, kusimanse hidup dalam kelompok yang bisa berisi hingga 20 individu. Mereka adalah omnivor dan makanannya mencakup hewan-hewan kecil serta buah-buahan.

Ada pula genet, hewan kerabat kucing yang terdiri dari sekitar 14 hingga 16 spesies dalam genus Genetta. Seluruh spesies genet hidup di Afrika, tetapi ada spesies yang juga bisa ditemukan di Eropa, yaitu genet biasa (Genetta genetta).

Secara penampilan, genet sangat mirip kucing. Namun, moncong mereka lebih panjang dan telinga mereka lebih lebar. Seperti kucing, genet juga memiliki kuku yang bisa ditarik ke dalam. Mereka juga jago memanjat pohon, bahkan banyak menghabiskan banyak waktunya di atas pohon.

Genet memiliki ekor yang hampir sepanjang tubuhnya. Ekornya itu berfungsi membantunya seimbang saat memanjat. Sebagai omnivor, makanan genet mencakup hewan pengerat, kadal, katak, serangga, hingga buah-buahan dan rumput. Kebanyakan spesies genet saat ini tidak berstatus terancam punah.

Terakhir, ada fossa (Cryptoprocta ferox), hewan Feliformia yang merupakan endemik Pulau Madagaskar. Pulau Madagaskar sendiri adalah pulau besar yang terletak di sebelah tenggara Benua Afrika. Karena terpisah, banyak hewan penghuni Madagaskar yang tak bisa ditemukan di tempat lain mana pun.

Fossa sendiri merupakan karnivor terbesar di Pulau Madagaskar. Panjang mereka bisa mencapai 1,8 meter, dengan hampir setengahnya merupakan ekornya, dan berat 12 kg. Dilansir National Geographic, fossa jago memanjat pohon, tapi juga sering menghabiskan waktu di darat.

Fossa adalah hewan yang penyendiri dan pemalu. Mereka hanya bertemu sesamanya saat ingin kawin. Sebagai mamalia predator terbesar di Madagaskar, fossa makan berbagai jenis hewan, terutama lemur.

Selain lima hewan Afrika di atas, masih banyak lagi hewan yang tergabung dalam subordo Feliformia. Mereka semua masih berkerabat dengan kucing, meski mungkin penampilannya cukup berbeda. Luar biasa, ya, keanekaragaman mereka!