5 Hewan dengan Penampilan Lucu yang Ternyata Sudah Punah

Ancaman kepunahan bisa dibilang merupakan sesuatu yang pasti dapat dialami tiap makhluk hidup yang ada di Bumi, terutama hewan-hewan. Alam yang kejam dan penuh kompetisi pastinya bukan tempat bagi spesies-spesies hewan yang tak dapat beradaptasi dengan baik. Belum lagi selesai dengan alam, hewan pun masih harus berhadapan dengan manusia yang rangkaian aktivitas negatifnya dapat dengan mudah menghancurkan populasi ataupun habitat yang ditinggali mereka.
Sayangnya, berkat kedua faktor itu, sudah begitu banyak jenis hewan yang mengalami kepunahan. Baik hewan berukuran besar dan kecil, banyak maupun sedikit, hingga memiliki bentuk yang menyeramkan ataupun lucu sama-sama sudah memiliki berbagai spesies yang telah punah. Nah, khusus untuk yang terakhir itu, penasaran bukan soal hewan lucu apa saja yang telah punah dan alasan di balik kepunahan mereka? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Alka besar
Alka besar atau great auk (Pinguinus impennis) merupakan jenis burung tak bisa terbang. Meski secara penampilan mirip, sebenarnya hewan lucu satu ini tidak berkerabat dekat dengan penguin karena sebenarnya mereka masuk dalam famili Alcidae. Selain itu, habitat mereka juga sangat bersebrangan dengan penguin yang hidup di belahan Bumi selatan. Alka besar dahulu ditemukan di kawasan Atlantik bagian utara. Tinggi alka besar kurang lebih sekitar 75 cm dan diketahui kalau mereka sangat ahli dalam berenang.
National Geographic melansir kalau populasi alka besar mulai terancam sejak tahun 1770-an. Penyebab utama pengurangan populasi burung ini adalah perburuan yang dilakukan oleh manusia. Diketahui kalau daging, lemak, hingga bulu alka besar cukup bernilai sehingga ada begitu banyak nelayan yang ikut memburu burung lucu ini.
Pada masa-masa akhir sebelum alka besar musnah, sebenarnya upaya konservasi sudah dilakukan. Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil karena ada faktor lain yang mempengaruhi populasi alka besar, yakni kerusakan habitatnya. Alhasil, sepasang alka besar terakhir diburu oleh seorang nelayan di Pulau Eldey, Islandia, pada 3 Juli 1844.