5 Hewan Ini Juga Mengalami Menstruasi, Tidak Hanya Manusia

Menstruasi adalah siklus atau proses keluarnya darah dari rahim melalui vagina wanita yang terjadi setiap bulan. Menstruasi mengindikasikan bahwa organ reproduksi dalam tubuh berfungsi normal.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa selain manusia, ternyata ada beberapa hewan yang juga mengalami siklus menstruasi, lho. Mirip dengan manusia, hewan-hewan tersebut juga mengeluarkan darah dari rahimnya dalam periode waktu tertentu.
Berikut ini merupakan beberapa hewan yang juga mengalami siklus mentruasi. Simak, yuk, ada hewan apa saja di dalam daftar ini!
1. Kera

Secara anatomi, bentuk tubuh dari kera memang mirip dengan manusia. Memiliki dua tangan, dua kaki, telinga, bentuk wajah, letak mata dan hidung yang sama seperti manusia. Namun, siapa sangka ternyata kera juga memiliki sistem reproduksi yang sama dengan manusia. Mereka pun mengalami siklus menstruasi teratur setiap bulannya.
Menurut Jurnal Biology of Reproduction, hewan primata seperti kera besar dan kera kecil memiliki siklus menstruasi serupa dengan sedikit perbedaan kecil pada antar spesiesnya. Mereka memiliki panjang siklus menstruasi berkisar antara 21 hingga 37 hari dengan durasi 2-4 hari. Kera betina sendiri memiliki masa kehamilan berkisar antara 6 sampai 9 bulan.
2. Tikus berduri

Tikus berduri memiliki beberapa perbedaan dengan tikus pada umumnya. Sesuai dengan namanya, tikus jenis memiliki bulu keras yang mirip seperti duri. Hal unik lainnya dari tikus berduri lainnya adalah ternyata tikus ini memiliki siklus menstruasi yang sama dengan manusia.
Dilansir Jurnal Biology of Reproduction, tikus berduri memiliki panjang siklus menstruasi selama 8-9 hari dengan durasi kurang lebih 3 hari. Pada saat menstruasi, terjadi perubahan pada endometrium, yaitu tempat menempelnya sel telur.
Perubahan endometrium ini berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi pada mamalia yang sedang mengalami menstruasi. Setelah diamati, dapat disimpulkan bahwa terjadinya perdarahan menstruasi pada tikus berduri terjadi karena penurunan konsentrasi progesteron.
3. Kelelawar

Kelelawar merupakan satu-satunya jenis mamalia yang bisa terbang. Ia terbang dengan menggunakan kedua kaki yang berkembang menjadi dua sayap kanan dan kiri. Dilansir Jurnal Biology of Reproduction, ada tiga spesies kelelawar yang mengalami menstruasi.
- Kelelawar buah berekor pendek atau Carollia perspicillata adalah jenis kelelawar yang berasal dari alam Neotropis. Kelelawar betina ini biasanya mengalami kehamilan sebanyak dua kali per tahun dan melahirkan satu anak setelah usia kehamilannya mencapai 4 bulan. Mereka memiliki siklus menstruasi berkisar antara 21-27 hari.
- Kelelawar berlidah panjang atau Glossophaga soricina juga merupakan jenis kelelawar yang berasal dari alam Neotropis. Mereka memiliki siklus menstruasi berkisar antara 22-26 hari. Proses ovulasi dan menstruasi terjadi pada waktu yang sangat dekat. Karenanya, ovum tetap berada di saluran telur untuk waktu yang lama. Perkembangan embrio pada spesies ini sangat lambat, namun hal ini justru memberikan waktu bagi endometrium untuk beregenerasi.
- Kelelawar mastiff hitam atau Molossus ater , adalah kelelawar microchiropteran lain yang berasal dari alam Neotropis. Pada spesies ini, proses ovulasi atau pelepasan sel telur pada rahim hanya terjadi pada ovarium kanan. Mereka biasanya hanya melahirkan satu anak setelah usia kehamilan mencapai 3-4 bulan. Jika sesaat setelah ovulasi tidak terjadi pembuahan, maka sel endometrium akan runtuh dan terjadilah proses menstruasi.
4. Tikus gajah

Mengutip Jurnal Biology of Reproduction, Tikus gajah betina dapat melahirkan dua anak setiap kehamilan yang berusia 42-75 hari. Berdasarkan pemeriksaan spesimen histologis organ reproduksi betina tikus gajah oleh Prof. CJ Van der Horst, mereka memiliki durasi menstruasi rata-rata 12 hari. Menstruasi pada tikus gajah bukanlah peristiwa siklus yang terjadi secara berulang-ulang, tetapi hanya terjadi pada akhir musim kawin.
Pada musim kawin, betina yang dibuahi akan mengalami kehamilan. Terjadi penebalan endometrium dan pembentukan edema di tanduk rahim. Edema berkembang membentuk ruang embrio untuk bisa berkembang. Sedangkan pada betina yang tidak dibuahi, setelah edema akan tumbuh sel yang didegenerasi dan dilepaskan dalam proses menstruasi.
5. Anjing

Dilansir American Kennel Club, pada tahap kematangan seksual anjing betina terjadi peningkatan kadar estrogen, penurunan secara signifikan, dan proses ovulasi atau pelepasan sel telur dalam rahim. Tahap ini disebut siklus estrus dan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Siklus estrus pada anjing betina terjadi setiap enam bulan, tetapi dapat bervariasi tergantung jenis spesiesnya.
Saat anjing birahi, ada tanda-tanda fisik yang terlihat, di antaranya anjing akan lebih sering buang air kecil dan keluar cairan berwarna merah seperti darah dari alat vital. Fenomena ini terlihat mirip seperti menstruasi yang keluar dari tubuh manusia. Saat terjadi pendarahan dari alat vital, pemilik dari anjing tersebut sebaiknya menggunakan diapers yang bersifat reusable agar tidak menambah sampah pada lingkungan.
Demikianlah beberapa hewan yang mengalami siklus menstruasi. Ternyata, bukan hanya wanita saja, tetapi beberapa hewan betina juga mengalami siklus tersebut. Yuk, sebarkan artikel ini ke teman-temanmu agar mereka bisa tahu fakta menarik ini!