5 Kisah Penjelajah Waktu Paling Populer di Dunia, Kamu Percaya?

Bisa menjelajah waktu dan kembali ke masa lalu maupun mengunjungi masa depan, mungkin menjadi salah satu hal yang diimpikan oleh banyak orang. Well, berapa kali kita pernah berharap bisa kembali dan memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu? Jawabannya sebenarnya cukup sering.
Sayangnya, waktu adalah hal yang masih sangat misterius, dan bahkan dengan teknologi canggih seperti sekarang, belum ada satu manusia pun yang bisa menciptakan mesin waktu. Namun percaya atau tidak, ada beberapa orang di dunia ini yang mengklaim bahwa mereka adalah penjelajah waktu. Baik itu dilakukan secara sengaja maupun tidak. Siapa mereka? Berikut kisahnya!
1. Anne Moberly dan Eleanor Jourdain

Palace of Versailles merupakan sebuah istana megah yang terletak di sebelah barat Kota Paris, Prancis. Di masa lalu, tempat ini merupakan rumah para raja Prancis dan keluarganya, termasuk raja dan ratu terakhir, Louis XVI dan Marie Antoinette.
Hari ini, Palace of Versailles merupakan destinasi wisata populer di kalangan para turis. Namun apa jadinya kalau kamu berkunjung ke istana ini, dan bertemu dengan para penghuninya di masa lalu?
Hal itulah yang terjadi kepada dua profesor asal Oxford, Anne Moberly dan Eleanor Jourdain. Dilansir Bustle, pada tahun 1901, keduanya berlibur ke Prancis dan berkunjung ke istana ini. Sama seperti kebanyakan turis lainnya, Anne dan Eleanor memasuki The Petit Trianon.
Alih-alih melihat sebuah taman kosong, mereka mengaku dikejutkan oleh keberadaan Marie Antoinette yang sedang menggambar di buku sketsa dan dikelilingi oleh orang-orang berpakaian bangsawan. Sayangnya, sebelum Anne dan Eleanor sempat menyapa, pemandu wisata mereka datang dan orang-orang itu pun menghilang.
2. Sir Robert Victor Goddard

Selain Anne dan Eleanor, seorang tentara angkatan udara Inggris yang bernama Sir Robert Victor Goddard juga mengklaim dirinya pernah menjelajahi waktu. Dilansir Ranker, pada tahun 1935, Robert Goddard terbang dari Edinburgh menuju ke Andover di Inggris. Dalam perjalanannya, dia melewati lapangan terbang RAF Drem Station di Skotlandia yang ditinggalkan setelah Perang Dunia I berakhir.
Perjalanan Goddard berlangsung baik hingga dia kembali ke Skotlandia dengan menggunakan rute yang sama. Di tengah perjalanan pulang, badai besar muncul. Goddard kemudian terbang di antara dua awan, dan cuaca mendadak berubah menjadi cerah.
Bukan hanya itu, lapangan terbang RAF Drem Station yang terbengkalai beberapa jam lalu juga kini dipenuhi dengan para mekanik dan pesawat kuning yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Pemandangan itu hanya berlangsung beberapa detik, karena badai besar kembali muncul.
Anehnya, 4 tahun kemudian, lapangan terbang itu memang kembali digunakan dan pesawat kuning yang dilihat Goddard pada tahun 1935 merupakan pesawat Miles Magister yang baru diproduksi tahun 1938. Jadi mungkinkah badai besar itu membawa Goddard terbang ke masa depan?
3. The Hipster Time Traveler

Pada tahun 2010 lalu, Bralorne Pioneer Museum di Kanada menyelenggarakan pameran foto online yang bertajuk "Their Past Lives Here". Dari sekian banyak foto yang dipamerkan, foto pembukaan jembatan South Fork, British Columbia pada November 1941 menjadi satu yang paling populer.
Dilansir Issuu, foto itu populer bukan karena sejarahnya yang tinggi, melainkan karena adanya keanehannya . Foto pembukaan jembatan itu menampilkan kerumunan orang dengan dandanan ala tahun 40-an. Anehnya, di sebelah kanan foto, terdapat gambar seorang pemuda yang berpenampilan aneh.
Alih-alih memakai jas seperti semua orang, dirinya justru memakai kacamata hitam, kaos bergambar, jaket, dan memegang sesuatu yang mirip dengan kamera saku. Well, penampilan pemuda itu mungkin tidak akan terlalu aneh di masa sekarang, tapi di tahun 1940-an, penampilannya jelas terlalu modern.
4. The Green Children of Woolpit

Pada abad ke-12, penduduk Desa Woolpit di Inggris digemparkan dengan penemuan dua anak berkulit hijau yang muncul secara tiba-tiba di ladang penduduk desa. Dilansir Historic UK, bukan hanya warna kulit mereka yang berbeda, anak laki-laki dan perempuan ini juga tidak mengerti Bahasa Inggris. Mereka kemudian dibawa ke rumah Sir Richard de Calne yang berada tidak jauh dari ladang.
Sayangnya, tidak lama setelah penemuan itu, bocah laki-laki meninggal dunia dan hanya menyisakan saudara perempuannya. Sir Richard de Calne kemudian mengajari anak aneh itu Bahasa Inggris. Setelah lancar berbicara Bahasa Inggris, anak perempuan ini bercerita bahwa dia dan adiknya berasal dari tempat bernama St Martin yang langitnya selalu senja.
Anak ini juga bercerita bahwa mereka menemukan sebuah gua ketika sedang menggembala kambing milik ayahnya. Keduanya lantas memasuki gua, dan setelah berjalan cukup lama, mereka tiba di Woolpit.
5. J. Bernard Hutton dan Joachim Brandt

Berprofesi sebagai wartawan yang bekerja di surat kabar, membuat J. Bernard Hutton dan fotografer Joachim Brandt sering kali ditugaskan ke banyak tempat. Salah satu yang paling berkesan adalah ketika mereka ditugaskan untuk meliput galangan kapal Hamburg pada tahun 1932. Awalnya, pekerjaan mereka berjalan lancar hingga sebuah serangan udara terjadi dan menghujani kota dengan bom.
Sadar kejadian ini bisa jadi berita penting, Joachim Brandt kemudian memotret kejadian itu sebelum akhirnya mencari perlindungan. Keduanya memang berhasil selamat, namun anehnya tidak ada satu pun orang, termasuk di Kota Hamburg yang mengalami kejadian yang sama. Foto yang diambil Joachim juga tidak memperlihatkan adanya serangan. Sebelas tahun kemudian, Kota Hamburg benar-benar mengalami serangan udara.
Dilansir History, dikenal dengan Operation Gomorrah, serangan itu dilakukan pada 24 Juli 1943 oleh pesawat pengebom Inggris sebagai aksi balasan atas serangan udara yang dilakukan Jerman. Bernard Hutton melihat foto kejadian itu dari surat kabar mengatakan bahwa serangan itulah yang dialaminya sebelas tahun yang lalu.
Kisah tentang penjelajah waktu memang sering kali menjadi perdebatan hingga saat ini. Ada orang yang percaya, namun banyak juga yang tidak. Alasan utamanya, mungkin karena sampai saat ini belum ada bukti nyata bahwa hal ini bisa dilakukan oleh manusia. Lalu, bagaimana dengan kamu? Apa kamu memercayainya?