5 Makanan Kucing di Alam, Terdiri dari Hewan Berukuran Kecil!

- Kucing memakan makanan buatan manusia seperti cat food, namun tetap merupakan predator dan karnivor ganas.
- Burung, unggas, mamalia pengerat, reptil, ikan, dan serangga menjadi mangsa utama kucing dalam berburu.
- Kebiasaan berburu kucing dapat merugikan ekosistem dengan memusnahkan populasi satwa lokal di suatu daerah.
Saat ini mungkin kamu sering melihat kucing memakan makanan buatan manusia seperti cat food. Tentunya pemberian cat food bukan sesuatu yang buruk karena cat food menyediakan gizi yang baik untuk kucing. Tapi pada dasarnya kucing juga merupakan predator dan karnivor yang ganas. Alhasil kucing juga bisa berburu dan pada banyak kesempatan mereka menggunakan kemampuan berburunya untuk menangkap berbagai mangsa yang nantinya akan dimakan.
Seperti predator lain kucing juga bukan hewan yang terlalu pemilih dan ia bisa memakan apapun. Mau itu hewan darat, hewan arboreal yang hidup di pohon, hewan fosorial yang hidup di tanah, hewan yang bisa terbang, invertebrata, sampai hewan akuatik yang hidup di air bisa dimakan oleh mamalia ini. Sayangnya di banyak kesempatan kegiatan berburu yang dilakukan kucing justru berdampak negatif bagi ekosistem suatu daerah. Nah, lebih lengkapnya kita akan membahas mengenai makanan kucing di alam. Pembahasannya mencakup jenis makanan, strategi berburu kucing, sampai dampak yang ditimbulkan.
1. Burung

Dilansir Animal Diversity Web, burung dan unggas jadi salah satu makanan utaman kucing. Kucing sangat suka memakan burung dikarenakan burung cukup mudah ditangkap, mudah ditemukan, populasinya melimpah, gizinya banyak, dan ukurannya tidak terlalu besar. Sayangnya kebiasaan berburu burung ini jadi hal yang cukup merugikan dan mampu merusak ekosistem beberapa daerah. Hal tersebut dapat terjadi karena kucing feral atau kucing yang tidak bertuan mampu memusnahkan populasi burung di suatu daerah.
Sebagai contoh, setiap tahunnya kucing berhasil membunuh sekitar 100 sampai 350 juta ekor burung di Kanada. Tak hanya di Kanada, kucing juga berhasil membunuh sekitar 2,4 miliar ekor burung di Amerika Serikat setiap tahunnya. Tentunya hal ini tak bisa dibiarkan karena jika terus berlangsung bisa saja burung endemik dan terancam punah bisa musnah dalam waktu dekat. Untungnya beberapa daerah sudah melakukan pencegahan dengan menangkap kucing feral atau kucing tak bertuan yang berkeliaran di kota, desa, hutan, dan kebun.
2. Hewan pengerat

Selain burung dan unggas, mamalia seperti hewan pengerat juga jadi makanan utama dari kucing. Bahkan sebenarnya hewan pengerat seperti tikus lebih disukai kucing karena populasinya yang sangat melimpah dan mereka juga sangat mudah ditangkap. Berbeda dari burung yang bisa terbang, hewan pengerat hanya bisa berlari dan bersembunyi di dalam lubang. Tentunya hal tersebut membuat mamalia kecil ini lebih mudah ditangkap daripada burung atau unggas.
Secara umum hewan pengerat jadi sumber makanan utama dan paling krusial bagi kucing. Salah satunya dapat terlihat di Australia Tengah yang mana sekitar 80% makanan kucing di sana terdiri dari tikus, jelas artikel di jurnal Mammal Research. Sebenarnya jika yang dimakan adalah tikus got, tikus cokelat, atau tikus domestik kebiasaan makan tersebut bukanlah masalah berarti. Tapi beda cerita jika yang dimakan adalah hewan pengerat endemik dan terancam punah. Di Australia sendiri kucing feral berhasil membunuh jutaan hewan pengerat dan berhasil memusnahkan beberapa hewan pengerat endemik di sana.
3. Reptil

Artikel di jurnal Acta Theriologica menjelaskan kalau reptil termasuk salah satu mangsa yang sangat krusial bagi kucing. Jika diulik reptil yang jadi sasaran utama kucing mencakup reptil berukuran kecil, seperti kadal, cecak, tokek, anakan biawak, dan ular tidak berbisa. Kucing juga mampu memburu reptil dengan berbagai cara, terkadang kucing akan mengejar kadal, di lain sisi ia juga akan menyergap mangsa, bahkan tak jarang kucing juga bisa menggali tanah untuk menangkap kadal yang masuk ke dalam lubang.
Jika kucing memburu reptil invasif seperti bunglon taman tentunya hal tersebut bukanlah masalah besar dan justru sangat membantu. Namun yang jadi masalah adalah saat kucing memakan reptil-reptil dilindungi dan terancam punah. Hal ini sangat sering terjadi dan justru banyak orang yang tidak peduli. Mereka menganggap reptil adalah hewan menyeramkan, berbahaya, dan tidak berguna sehingga tidak peduli dengan kehidupan reptil. Padahal anggapan itu sangat keliru dan justru kita harus mengentikan perburuan reptil yang dilakukan oleh kucing.
4. Ikan

Laman Basepaws menjelaskan kalau kucing punya strategi yang unik dalam menangkap ikan, yaitu strategi "memancing". Strategi ini dilakukan dengan cara menunggu dan mengawasi ikan dari pinggir perairan. Kucing akan menunggu cukup lama sembari mengawasi target yang hendak ditangkap. Saat dirasa sudah siap kucing akan menangkap dan mencengkeram ikan buruannya dengan sangat cepat. Berbekal cakar yang tajam, otot kaki yang kuat, dan gerakan yang gesit kucing dengan mudah mampu menangkap ikan yang lengket dan basah.
Tapi tunggu dulu, sebenarnya tidak semua kucing bisa memakan ikan, alhasil ikan bukan termasuk makanan atau buruan yang terlalu sering ditangkap oleh kucing. Tercatat beberapa individu kucing punya alergi terhadap ikan. Jadi saat mereka memakan ikan mereka bisa terkena masalah kesehatan, sama seperti yang dialami manusia. Tak sedikit juga kucing yang takut dengan air. Jangankan untuk menangkap ikan, untuk berkeliaran di sekitar perairan saja mereka tidak mau. Padahal ikan memiliki banyak kandungan gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan kucing.
5. Serangga

Laman Dr. Ruth Roberts menjelaskan kalau kucing juga bisa memakan serangga dan bahkan serangga mampu memberikan berbagai gizi dan nutrisi yang baik bagi mamalia ini. Setidaknya terdapat beberapa kandungan seperti protein, asam amino, dan lemak yang berguna untuk memperlancar pencernaan, menjaga ketahanan rambut kucing, sampai membantu memperlancar kerja jantung pada kucing. Namun kucing tidak bisa memakan semua jenis serangga.
Secara umum kucing hanya mau memakan beberapa jenis serangga, seperti kecoa, ulat hong kong, jangkrik, kumbang, dan belalang. Di lain sisi, kucing sangat menghindari serangga yang berbau menyengat, serangga yang bisa menyerang seperti belalang sembah, dan serangga yang beracun seperti ulat bulu. Kucing juga lebih suka memakan serangga terestrial atau serangga yang sering terlihat di atas tanah. Ia tidak terlalu suka menangkap serangga arboreal yang mendiami pepohonan tinggi.
Setelah diulik sekarang kamu tahu kalau kucing termasuk predator oportunis yang bisa memangsa apapun, mulai dari mamalia, burung, reptil, ikan, sampai serangga. Kucing juga bisa menggunakan berbagai strategi berburu, mau itu mengendap-endap, mengejar mangsa, sampai "memancing" mangsa. Sayangnya, di beberapa tempat kebiasaan berburu tersebut sangat merugikan. Tak jarang kucing bisa memusnahkan satwa lokal di suatu daerah dan akhirnya membuat ekosistem di daerah tersebut menjadi rusak dan kacau. Karenanya kamu tak boleh membiarkan kucing peliharaanmu berkeliaran bebas di alam.