5 Tanaman Air Dengan Umur yang Sangat Panjang, Ada yang Ratusan Tahun

- Eceng gondok mampu bertahan hidup bertahun-tahun dengan akar yang kuat dan kemampuan menyerap nutrisi di air.
- Hydrilla dapat hidup lama dalam satu ekosistem perairan tawar, bahkan sering digunakan dalam akuarium dan kolam ikan.
- Lotus memiliki siklus hidup panjang, bahkan bijinya dapat bertahan ratusan tahun sebelum berkecambah, menjadikannya simbol keabadian.
Tanaman air sering dianggap sebagai elemen pelengkap kolam atau akuarium semata. Padahal, beberapa jenis tanaman air memiliki umur yang sangat panjang dan mampu bertahan bertahun-tahun bahkan puluhan tahun jika dirawat dengan baik. Keberadaan tanaman air tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem air.
Tanaman air berumur panjang umumnya memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Mereka mampu bertahan dalam kondisi air yang beragam, mulai dari kolam terbuka hingga perairan tenang di alam. Berikut lima tanaman air yang dikenal memiliki usia panjang dan tetap menarik sepanjang waktu yang dilansir dari downtoearth.org.in:
1. Eceng gondok

Eceng gondok sering dipandang sebelah mata karena pertumbuhannya yang cepat. Namun, tanaman ini sebenarnya memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Dalam kondisi lingkungan yang mendukung, eceng gondok dapat terus hidup dan berkembang biak selama bertahun-tahun.
Akar eceng gondok yang menggantung di dalam air berperan penting dalam menyerap nutrisi. Selain itu, tanaman ini mampu bertahan di air dengan kualitas rendah sekalipun. Dengan pengendalian yang tepat, eceng gondok bisa menjadi tanaman air berumur panjang yang bermanfaat sebagai penyerap limbah alami.
2. Hydrilla

Hydrilla adalah tanaman air tenggelam yang dikenal memiliki umur panjang dan daya adaptasi tinggi. Tanaman ini dapat hidup di perairan tawar seperti danau, sungai, maupun kolam buatan. Hydrilla berkembang melalui tunas dan potongan batang, membuatnya mampu bertahan lama dalam satu ekosistem.
Ketahanan hydrilla membuatnya sering digunakan dalam akuarium dan kolam ikan. Selama mendapat cahaya dan nutrisi yang cukup, tanaman ini bisa terus tumbuh tanpa perlu sering diganti. Bahkan di alam liar, hydrilla dapat hidup bertahun-tahun dan membentuk koloni yang stabil.
3. Lotus (Seroja)

Lotus atau seroja sering disamakan dengan teratai, meski keduanya memiliki perbedaan. Lotus dikenal sebagai tanaman air yang sangat kuat dan memiliki siklus hidup panjang. Umbi lotus dapat bertahan di dasar kolam selama musim dingin atau kondisi ekstrem, lalu tumbuh kembali saat lingkungan membaik.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan biji lotus mampu bertahan ratusan tahun sebelum berkecambah. Hal ini menjadikan lotus sebagai simbol keabadian dan ketahanan. Dalam perawatan normal, tanaman lotus dapat hidup puluhan tahun dan terus menghasilkan daun serta bunga yang menawan.
4. Papirus air

Papirus air merupakan tanaman air semi-akuatik yang telah dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Tanaman ini tumbuh di perairan dangkal dan memiliki batang tinggi yang kuat. Dengan sistem akar yang kokoh, papirus air mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang sangat lama.
Selain umur panjang, papirus air juga dikenal tahan terhadap perubahan cuaca dan kondisi air. Tanaman ini dapat hidup bertahun-tahun tanpa mengalami penurunan kualitas visual. Karena daya tahannya, papirus sering digunakan sebagai elemen lanskap kolam dan taman air.
5. Teratai

Teratai merupakan salah satu tanaman air paling ikonik yang dikenal di berbagai belahan dunia. Tanaman ini dapat hidup bertahun-tahun karena memiliki rimpang kuat yang tertanam di dasar lumpur. Selama kondisi air stabil dan mendapat sinar matahari cukup, teratai akan terus tumbuh dan berbunga secara rutin.
Selain daya tahannya, teratai juga memiliki nilai estetika tinggi. Bunganya yang indah sering dikaitkan dengan ketenangan dan keindahan alam. Dalam banyak kasus, teratai yang dirawat dengan baik dapat hidup lebih dari 20 tahun, menjadikannya salah satu tanaman air berumur panjang yang populer.
Tanaman air dengan umur panjang menawarkan keindahan sekaligus kestabilan ekosistem. Keberadaan mereka membantu menjaga kualitas air, menyediakan tempat berlindung bagi organisme air, serta menciptakan suasana alami yang menenangkan.

















