Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Albert Einstein (pixabay.com/Parentrap)

Pernahkah kalian penasaran dengan cara kerja alam semesta ini?

Mengapa kita bisa berpijak di tanah? Mengapa matahari bergerak dari timur ke barat? Dan apa yang ada di luar Bumi? 

Sekitar 5-6 abad lalu, informasi tentang astronomi masih sangat terbatas. Dulu penelitian bersifat spekulatif. Diawali Ptolemius (90 - 168 M), seorang astronom asal Yunani, yang membuat model tata surya dengan Bumi sebagai pusatnya. Teori ini sering disebut geosentrisme. Meski sudah dibuktikan salah oleh teori heliosentris milik Copernicus, model Ptolemius pernah dijadikan sebagai acuan selama 1200 tahun lebih.

Bukan hanya itu, tokoh-tokoh lain juga ikut berkontribusi hingga astronomi bisa berkembang sampai hari ini. Siapa saja mereka? Yuk, kenali beberapa di antaranya.

1. Copernicus (1473 - 1543)

ilustrasi Copernicus (id.wikipedia.org)

Nicolaus Copernicus, astronom sekaligus matematikawan berkebangsaan Polandia yang pertama kali mempopulerkan teori heliosentris. Copernicus mengusulkan bahwa matahari adalah titik pusat dari pergerakan planet-planet lain. Bukan hanya itu, beliau juga mempercayai bahwa setiap planet mempunyai kecepatan mengelilingi matahari yang berbeda (revolusi) tergantung jarak dan ukurannya.

Selama 6 tahun Copernicus menuangkan pemikirannya ke dalam sebuah manuskrip atau yang sering disebut Commentariolus. Meski akhirnya hal itu memantik kecaman baik dari Gereja Katolik Roma maupun Lutheran. Sebagian besar dari mereka masih mempercayai bahwa Bumi lah pusat bagi matahari dan planet lain. Copernicus pun tidak mempunyai bukti spesifik tentang teorinya.

2. Galileo Galilei (1564 - 1642)

Editorial Team

Tonton lebih seru di