5 Wilayah Berpopulasi Muslim Terbanyak di China, Xinjiang Juaranya

- Islam pertama kali masuk ke China pada abad ke-7 M melalui Jalur Sutra Maritim, dengan Guangzhou sebagai pintu gerbang utama.
- Xinjiang adalah wilayah dengan populasi muslim terbesar di China, sementara Ningxia didedikasikan untuk etnis Hui dan Gansu memiliki sejarah Islam yang kuat.
- Qinghai memiliki komunitas muslim yang beragam, sementara Yunnan memiliki komunitas muslim dari etnis Hui dan lainnya serta menyimpan sejarah panjang interaksi antara Islam dan budaya Tionghoa.
Islam pertama kali masuk ke China pada abad ke-7 Masehi melalui Jalur Sutra Maritim. Kota Guangzhou menjadi pintu gerbang utama bagi pedagang Arab dan Persia yang berdagang serta membangun komunitas muslim pertama. Salah satu masjid tertua di China, Masjid Huaisheng, dibangun di Guangzhou sebagai bukti awal penyebaran Islam.
Namun seiring waktu, komunitas muslim di Guangzhou tidak berkembang pesat karena adanya perpindahan pusat populasi muslim ke wilayah Barat melalui Jalur Sutra Darat. Selain itu, integrasi dengan budaya lokal, serta dinamika sejarah mempengaruhi pertumbuhan populasi muslim di wilayah Guangzhou. Lalu, di wilayah mana saja populasi muslim terbanyak di daratan China saat ini? Berikut jawabannya.
1. Daerah otonom Uyghur Xinjiang: wilayah dengan populasi muslim terbesar

Xinjiang adalah wilayah dengan populasi muslim terbesar di China. Sebanyak 50-60% penduduk Xinjiang adalah muslim yang terdiri dari etnis Uyghur, Kazak, Kyrgyz, dan Tajik. Islam di wilayah ini memiliki sejarah panjang sejak abad ke-10, ketika Dinasti Karakhanid mengadopsi Islam sebagai agama resmi. Kota-kota seperti Urumqi, Kashgar, Hotan, dan Turpan menjadi pusat kebudayaan Islam di China.
Kashgar khususnya, memiliki warisan Islam yang kaya, dengan Masjid Id Kah sebagai salah satu masjid terbesar dan paling bersejarah di negara ini. Meskipun memiliki populasi muslim yang besar, Xinjiang juga menghadapi berbagai tantangan politik dan sosial terkait kebijakan pemerintah terhadap etnis Uyghur dan komunitas muslim lainnya.
2. Daerah otonom Hui Ningxia: rumah bagi muslim Hui

Ningxia adalah satu-satunya wilayah otonom di China yang secara khusus didedikasikan untuk etnis Hui, kelompok muslim terbesar di negara ini. Kota Yinchuan, ibu kota Ningxia, memiliki banyak masjid bersejarah, seperti Masjid Najiahu yang telah berdiri sejak era Dinasti Ming. Islam di Ningxia berkembang dalam bentuk yang unik, dengan perpaduan budaya Tionghoa dan ajaran Islam yang moderat.
3. Provinsi Gansu: pusat keislaman di Jalur Sutra

Provinsi Gansu merupakan salah satu wilayah dengan sejarah Islam yang kuat di China, terutama karena lokasinya di sepanjang Jalur Sutra. Kota Linxia, yang sering disebut sebagai 'Mekah kecil China' menjadi pusat keislaman bagi suku Hui dan Dongxiang. Linxia juga merupakan pusat pendidikan Islam, dengan banyak madrasah tradisional yang masih aktif hingga kini. Masjid-masjid berarsitektur Tionghoa dan madrasah tradisional masih berdiri tegak di berbagai kota di Gansu, menjadikan wilayah ini sebagai pusat pendidikan Islam di China.
4. Provinsi Qinghai: keberagaman muslim di pegunungan

Di Qinghai, komunitas muslim sangat beragam, mencakup etnis Hui, Salar, Dongxiang, dan beberapa kelompok minoritas lainnya. Etnis Hui merupakan kelompok terbesar, sementara etnis Salar dikenal sebagai salah satu komunitas muslim tertua di wilayah ini. Kota Xining, ibu kota Qinghai, adalah rumah bagi Masjid Dongguan, salah satu masjid terbesar di China. Islam di Qinghai berkembang dengan pengaruh kuat dari budaya sufi, yang terlihat dari keberadaan ajaran sufi yang masih aktif hingga saat ini.
5. Provinsi Yunnan: jejak Islam di Selatan China

Meskipun terletak jauh di Selatan, Provinsi Yunnan memiliki komunitas muslim yang cukup besar, terutama dari etnis Hui. Kota Kunming menjadi pusat Islam di wilayah ini, dengan banyak masjid bersejarah yang mencerminkan perpaduan budaya Tionghoa dan Islam. Yunnan memiliki lebih dari 800 masjid yang tersebar di berbagai daerah. Beberapa masjid terkenal di Yunnan antara lain Masjid Nancheng, Masjid Shuncheng, dan Masjid Yongning yang masing-masing memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang khas. Selain Hui, Yunnan juga memiliki komunitas muslim dari etnis lain yang telah menetap sejak era Jalur Sutra Selatan.
Islam di China terus berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan. Wilayah-wilayah di atas tidak hanya menjadi pusat kehidupan muslim, tetapi juga menyimpan sejarah panjang interaksi antara Islam dan budaya Tionghoa. Hebatnya, di tengah masyarakat yang multikultural, komunitas muslim tetap berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di China.