Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ajaib Tumbuhan Kaktus yang Bisa Bertahan di Gurun

Ilustrasi kaktus
Ilustrasi kaktus (pexels.com/Nikolaos D. Nomikos)
Intinya sih...
  • Kaktus menyimpan air dalam batang tebal
  • Daun kaktus berubah jadi duri untuk melindungi diri dan mengarahkan embun
  • Kaktus melakukan fotosintesis dengan batang dan memiliki akar yang menyebar luas di bawah tanah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kaktus sering dianggap sebagai tumbuhan unik karena mampu bertahan hidup di lingkungan ekstrem seperti gurun pasir. Meski jarang hujan dan kondisi tanahnya kering, kaktus tetap bisa tumbuh subur dengan cara yang luar biasa. Rahasia ketahanan kaktus ternyata tersimpan dalam struktur tubuh dan proses biologisnya. Banyak peneliti yang tertarik mengungkap bagaimana kaktus bisa bertahan dengan minim air. Fakta-fakta berikut akan membuatmu semakin kagum pada tumbuhan berduri ini.

Ternyata, kaktus bukan hanya sekadar tanaman hias yang estetik untuk rumah atau kafe. Di balik penampilannya yang sederhana, ia menyimpan mekanisme canggih untuk beradaptasi dengan lingkungan keras. Mulai dari cara menyimpan air, melindungi diri, hingga membantu ekosistem gurun, semuanya patut diapresiasi. Mengetahui fakta ini bisa membuat kita lebih menghargai keberagaman kehidupan tumbuhan. Yuk, simak fakta-fakta unik kaktus berikut ini!

1. Batangnya menyimpan air dalam jumlah banyak

ilustrasi kaktus
ilustrasi kaktus (pexels.com/Susanne Jutzeler, suju-foto)

Kaktus punya batang tebal yang berfungsi sebagai tempat menyimpan air dalam jumlah besar. Saat hujan datang, kaktus bisa menyerap air dan menyimpannya agar tahan selama musim kering. Inilah sebabnya kaktus tetap bisa hidup meski berbulan-bulan tanpa hujan. Batangnya juga dilapisi lapisan lilin untuk mengurangi penguapan. Adaptasi ini membuatnya jadi ahli bertahan di gurun.

Tak hanya itu, bentuk batangnya yang bulat atau silinder membantu memperkecil luas permukaan yang terkena sinar matahari langsung. Dengan begitu, penguapan air dari tubuh kaktus bisa lebih minim. Proses ini sangat penting agar cadangan airnya tetap awet. Jadi, meskipun terlihat sederhana, batang kaktus adalah "tangki air alami" yang cerdas.

2. Daun berubah jadi duri untuk lindungi diri

ilustrasi kaktus
ilustrasi kaktus (pexels.com/Scott Webb)

Alih-alih memiliki daun hijau lebar, kaktus punya duri yang tajam. Duri ini merupakan hasil modifikasi daun yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air. Dengan ukuran kecil dan tajam, duri mampu melindungi kaktus dari hewan pemakan tumbuhan. Hewan jadi berpikir dua kali sebelum mencoba menggigit batangnya.

Selain melindungi, duri juga berfungsi mengarahkan embun atau tetesan air menuju batang. Dengan cara ini, kaktus bisa memanfaatkan kelembapan udara untuk menambah cadangan airnya. Duri bahkan bisa memberikan sedikit bayangan pada permukaan batang, sehingga membantu mengurangi suhu tubuh kaktus. Fungsi kecil ini sangat penting dalam ekosistem gurun yang ekstrem.

3. Melakukan fotosintesis dengan batang

ilustrasi kaktus
ilustrasi kaktus (pexels.com/fei wang)

Berbeda dengan tumbuhan kebanyakan, kaktus tidak menggunakan daun untuk fotosintesis. Proses ini dilakukan melalui batang hijau yang mengandung klorofil. Dengan begitu, kaktus tetap bisa menghasilkan makanan meski tanpa daun. Fotosintesis batang inilah yang membuat kaktus bisa bertahan hidup di gurun kering.

Metode ini disebut dengan CAM photosynthesis (Crassulacean Acid Metabolism), yang memungkinkan kaktus membuka stomata pada malam hari. Hal ini mengurangi penguapan karena suhu lebih rendah dibanding siang hari. Dengan strategi unik ini, kaktus bisa tetap produktif sekaligus hemat air. Jadi, kaktus bukan hanya pintar menyimpan air, tapi juga pintar mengatur waktu fotosintesisnya.

4. Akar menyebar luas di bawah tanah

ilustrasi kaktus
ilustrasi kaktus (pexels.com/William Laverty)

Kaktus punya akar yang menyebar sangat luas dekat permukaan tanah. Sistem akar ini memungkinkannya menyerap air dengan cepat saat hujan turun. Meski akar tidak terlalu dalam, jaringannya bisa meluas hingga beberapa meter. Cara ini lebih efisien karena air di gurun biasanya tidak meresap dalam.

Dengan akar yang dangkal dan luas, kaktus bisa memanfaatkan setiap tetes air hujan. Hal ini membuktikan bahwa strategi adaptasi tumbuhan bisa sangat beragam. Jadi, jangan heran kalau kaktus tetap segar meski hujan hanya turun sebentar. Akar dangkalnya sudah cukup untuk menampung cadangan air penting bagi kehidupannya.

5. Penting untuk ekosistem gurun

ilustrasi kaktus
ilustrasi kaktus (pexels.com/Scott Webb)

Selain untuk dirinya sendiri, kaktus juga berperan besar dalam ekosistem gurun. Banyak hewan kecil yang memanfaatkan batang atau bayangan kaktus untuk berlindung. Burung bahkan ada yang membuat sarang di sela durinya agar lebih aman dari predator. Kaktus juga jadi sumber makanan bagi beberapa spesies.

Tanpa kaktus, ekosistem gurun mungkin akan jauh lebih miskin. Keberadaan tumbuhan ini menjadi penyeimbang kehidupan di area ekstrem tersebut. Dengan kemampuannya beradaptasi, kaktus memberikan manfaat tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Jadi, keberadaan kaktus di gurun benar-benar vital.

Kaktus memang tumbuhan yang luar biasa dengan segala mekanisme adaptasinya. Dari batang penyimpan air, duri pelindung, hingga fotosintesis lewat batang, semua menunjukkan kecerdasan evolusi. Selain itu, akar luasnya membuat kaktus bisa bertahan di gurun yang kering. Tidak kalah penting, perannya dalam ekosistem membuat kaktus sangat berharga. Jadi, kaktus bukan hanya cantik sebagai tanaman hias, tapi juga simbol ketangguhan hidup di lingkungan keras.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us

Latest in Science

See More

Rumus Berat Benda: Contoh Soal dan Pembahasannya

08 Sep 2025, 17:37 WIBScience