6 Fakta Hellblender, Endemik Amerika Utara yang Sensitif Polusi

Salamander hellblender (Cryptobranchus alleganiensis) adalah spesies salamander yang dapat ditemukan di Amerika Utara. Nama ilmiah mereka berasal dari bahasa Yunani kuno "Cryptobranchus" dan "alleganiensis". Kata "Cryptobranchus" berarti insang tersembunyi, hal ini karena mereka tidak memiliki insang. Mereka bernapas melalui kapiler di lipatan kulit di sepanjang sisinya. Kata "alleganiensis" yang berarti pegunungan Allegheny (bagian dari pegunungan Appalachia) tempat salamander ini ditemukan.
Pemberian nama hellbender berasal dari pemukim Eropa yang menganggap penampilannya sangat menyeramkan, seolah berasal dari neraka. Seringkali, hewan ini tampak seperti batu yang bersembunyi di bawah bebatuan besar di aliran sungai pegunungan di Amerika Utara bagian timur, mulai dari Arkansas hingga New York, sehingga sulit terlihat jika sedang bersembunyi. Yuk simak enam fakta menarik lainnya dari salamander hellbelnder di artikel ini!
1.Memiliki tubuh datar silindris dan ciri fisik yang menarik

Dilansir a-z animals, salamander hellbender memiliki bentuk tubuh yang datar dan silindris, dengan panjang mencapai 12 hingga 30 inci dan berat antara 1,5 hingga 2,5 kilogram. Dengan kepala besar yang datar dan ekor beralur, mereka bergerak lincah di dalam air. Tubuhnya berwarna cokelat atau cokelat kemerahan dengan bercak merah yang mencolok, sementara bagian bawahnya lebih pucat. Dengan mata kecil dan empat jari di kaki depan serta lima jari di kaki belakang, hellbender memiliki penampilan yang unik!
2.Lipatan kulit menjadi ciri utama dalam identifikasi

Kulit hellbender dilapisi lendir yang licin, dan memiliki lipatan kulit di sepanjang sisinya yang menjadi ciri utama dalam identifikasinya. Lipatan ini berfungsi untuk menyerap oksigen, mirip seperti insang. Oleh karena itu, lipatan kulit ini menjadi kunci untuk kelangsungan hidup mereka di lingkungan air tawar.
3.Memiliki organ Jacobson untuk mendeteksi sinyal kimia

Dengan organ Jacobson yang terletak di moncongnya, hellbender dapat mendeteksi sinyal kimia di sekitarnya. Saat merasakan ancaman dari predator yang berasal dari habitatnya, mereka akan segera bereaksi untuk melarikan diri. Namun, mereka hanya bisa merespon terhadap spesies ikan predator yang berasal dari habitatnya. Ketika ada spesies asing yang masuk, hellblender tidak bisa mengenali sinyal kimianya, melansir dari a-z animals.
4.Sebagai indikator kebersihan air yang sensitif terhadap polusi

Keberadaan salamander hellblender menjadi indikator kebersihan sungai air tawar. Ketika sungai tercemar, salamander ini akan menghilang. Dilansir National Geographic, hellblender sangat sensitif terhadap polusi karena mereka bernapas melalui lipatan kulitnya, sehingga polutan dan racun lebih mudah masuk ke dalam tubuh mereka. Selain sebagai indikator kebersihan sungai, mereka juga membantu dalam menjaga keseimbangan nenjaga ke jumlah serangga dan hewan akuatik kecil lainnya.
5.Merupakan hewan soliter dan nokturnal

Dilansir a-z animals, salamander hellblender adalah hewan yang soliter atau lebih suka menyendiri. Mereka hanya berinteraksi ketika musim kawin tiba. Bahkan, mereka dapat menyerang individu lain yang terlalu mendekat untuk mempertahankan wilayahnya. Selain itu, salamander ini merupakan hewan nokturnal, aktif di malam hari. Dengan kepala dan tubuh yang datar, mereka dapat menyelinap di bawah batu-batu di dasar sungai untuk beristirahat dan bersembunyi selama siang hari.
6.Dapat hidup hingga 30 tahun

Dilansir Animal Diversity Web, salamander hellblender mampu hidup hingga 30 tahun lamanya. Namun, umumnya mereka hidup antara 12 hingga 15 tahun. Kelangsungan hidupnya dipengaruhi oleh predator yang memangssa individu muda. Tingkat kelangsungan hidup hingga usia dewasanya juga tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena isebabkan kare adanya polusi dan penumpukan sediman di sungai.
Menarik bukan? Hellbender adalah makhluk yang hanya dapat bertahan di lingkungan perairan yang bersih. Namun, sayangnya, populasi mereka terus menurun akibat pencemaran. Mereka termasuk dalam kategori spesies “Near Threatened” menurut IUCN. Selain polusi, penurunan populasi hellbender juga disebabkan oleh serangan jamur chytrid, Batrachochytrium dendrobatidis, yang mengancam kelangsungan hidup mereka.