Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Menarik Petrichor, Wangi Khas Hujan yang Dihasilkan Bakteri

Ilustrasi hujan (pexels.com/Jena Backus)
Ilustrasi hujan (pexels.com/Jena Backus)

Wah, bulan November ini sudah mulai musim hujan di wilayah Indonesia, nih. Apakah kamu pernah merasakan sensasi khas saat pertama kali turun hujan di tanah yang kering? Aroma yang muncul seakan membawa kita ke dunia yang lebih segar dan penuh kedamaian. Banyak orang menganggap bau ini sebagai aroma hujan, tetapi tahukah kamu kalau bau khas ini punya nama ilmiahnya juga? Yap, nama ilmiah dari bau khas hujan adalah petrichor.

Meskipun baunya sangat familiar, banyak dari kita yang belum tahu kira-kira apa yang menyebabkan terjadinya wewangian ini. Faktanya, wangi khas hujan ini bukan hanya hasil dari air yang jatuh ke tanah, tetapi juga melibatkan aktivitas mikroba, khususnya bakteri yang ada di dalam tanah, lho! Penasaran nggak sih dengan fakta menarik lainnya? Yuk langsung aja simak penjelasan mengenai 6 fakta menarik petrichor di artikel ini!

1.Asal usul nama 'Petrichor'

ilustrasi hujan (pexels.com/Alexey Demidov)
ilustrasi hujan (pexels.com/Alexey Demidov)

Dilansir the Fragrance Foundry, istilah  "petrichor" berasal dari sebuah makalah yang diterbitkan oleh ilmuwan bernama Isabel Joy Bear dan Richard Thomas di jurnal Nature yaitu The Nature of Argillaceous Odour, pada tahun 1964. Istilah petrichor berasal dari bahasa Yunani, yaitu "petra" yang berarti batu, dan "ichor" yang berarti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa dalam mitologi Yunani. Petrichor merujuk pada bau khas yang tercium setelah hujan pertama kali turun di tanah yang kering, yang dihasilkan dari reaksi kimia antara senyawa organik dan air hujan.

2.Peran bakteri dalam menciptakan wangi khas hujan

Ilustrasi hujan (pexels.com/Fahrizal Dido)
Ilustrasi hujan (pexels.com/Fahrizal Dido)

Ternyata, bau khas hujan yang kita suka itu sebenarnya berasal dari bakteri, lho! Dilansir BBC, bakteri Streptomyces yang ada di tanah menghasilkan senyawa bernama geosmin, yang bikin bau tanah setelah hujan begitu khas. Nah, saat hujan turun, tanah yang kering itu menyerap air dan bakteri ini mengeluarkan geosmin, yang akhirnya menyebar di udara dan kita bisa mencium bau yang kita kenal sebagai petrichor. Jadi, kalau nggak ada bakteri-bakteri ini, mungkin kita tidak akan bisa menikmati bau hujan yang segar ini!

3.Adanya geosmin penyebab bau tanah dan hujan

Ilustrasi hujan (pexels.com/Masood Aslami)
Ilustrasi hujan (pexels.com/Masood Aslami)

Jadi, bau khas hujan itu sebenarnya berasal dari senyawa yang namanya geosmin, yang bikin tanah terasa "harum" banget setelah hujan. Geosmin ini diproduksi oleh bakteri Streptomyces yang ada di tanah, dan juga bisa ditemukan di beberapa tanaman, seperti tanaman bit. Saat hujan turun, air meresap ke tanah kering, dan geosmin pun terlepas ke udara. Bahkan meski cuma sedikit, geosmin ini baunya langsung terasa di hidung kita, makanya kita bisa langsung tahu bau tanah atau hujan yang khas itu. Itulah alasannya kita bisa mencium bau hujan yang enak banget!

4.Petrichor mempengaruhi emosi dan memori

Ilustrasi hujan (pexels.com/Skitterphoto)
Ilustrasi hujan (pexels.com/Skitterphoto)

Apakah kamu tahu, ternyata bau petrichor itu bisa banget mempengaruhi perasaan kita, lho ! Banyak orang merasa lebih tenang atau nyaman, bahkan bisa bikin kita nostalgia ketika mencium aroma hujan ini. Dilansir Green Turf, geosmin mampu memberikan perasaan nyaman. Hal ini karena bau hujan punya hubungan langsung ke bagian otak yang mengatur emosi dan memori, jadi tidak heran kalau kadang bau tanah basah bisa mengingatkan kita dengankenangan atau membuat kita merasa lebih damai. Makanya, tidak jarang, setelah hujan turun kita jadi merasa lebih relaks dan bahagia, cuma dari baunya aja!

5.Sebagai indikator kesehatan tanah

Ilustrasi hujan (pexels.com/Egor Komarov)
Ilustrasi hujan (pexels.com/Egor Komarov)

Selain nyaman untuk dihirup, ternyata bau petrichor juga bisa menjadi tanda kesehatan tanah, lho! Kalau setelah hujan kita mencium bau geosmin yang kuat, itu berarti tanahnya kaya mikroorganisme sehat, seperti bakteri Streptomyces, yang membantu kesuburan tanah. Tanah yang subur biasanya memiliki banyak mikroba yang membantu dekomposisi dan mendukung pertumbuhan tanaman. Jadi, bau petrichor itu bukan cuma membuat nyaman hidung, tapi juga bisa memberi tanda kalau tanahnya sehat dan siap untuk menumbuhkan tanaman!

6.Petrichor sekarang bisa dihasilkan secara buatan

Ilustrasi hujan (pexels.com/Jan Kopřiva)
Ilustrasi hujan (pexels.com/Jan Kopřiva)

Meskipun bau petrichor itu alami, ternyata sekarang kita bisa merasakan aroma khas hujan itu kapan aja, lho! Dilansir the Fragrance Foundry, para ilmuwan dan perusahaan parfum berhasil menemukan bau petrichor buatan dengan membuat senyawa mirip geosmin. Jadi, sekarang kita bisa menemukan bau hujan buatan ini di berbagai produk, mulai dari parfum sampai penyegar udara, supaya kita bisa merasakan sensasi "setelah hujan" di mana aja.

Wah, ternyata petrichor itu bukan cuma wangi hujan yang menyegarkan, tapi juga melibatkan proses biologis yang cukup kompleks, termasuk peran bakteri tanah yang membuat bau khas ini muncul. Selain memberikan efek emosional yang menenangkan, petrichor juga bisa jadi indikator kualitas tanah, dan ternyata bisa diproduksi secara buatan untuk keperluan industri. Jadi, lain kali kamu mencium bau hujan yang khas, ingat ya bahwa ada banyak hal menarik yang terjadi di balik itu, dari dunia mikroba sampai reaksi kimia yang membuat hujan terasa semakin segar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitri Ismawati
EditorFitri Ismawati
Follow Us