Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Terlihat tapi Terasa, Kenapa Angin Bisa Bertiup?

khamkeo-WtwSsqwYlA0-unsplash.jpg
ilustrasi angin (unsplash.com/Khamkéo)

Pernahkah saat kamu sedang duduk santai, tiba-tiba angin sepoi-sepoi lewat dan membuat suasana jadi adem? Padahal kita tidak pernah melihat wujud angin, tapi kehadirannya selalu dapat dirasakan—dari daun yang bergoyang sampai awan yang bergerak pelan di langit. Pertanyaannya, sebenarnya apa yang membuat angin itu bisa bergerak?

Jawabannya ternyata berkaitan erat dengan Matahari, perbedaan suhu, dan cara Bumi berputar. Meski kelihatannya sederhana, proses terbentuknya angin melibatkan mekanisme alam yang cukup kompleks dan saling terhubung. Yuk, kita kupas satu per satu alasan di balik hembusan sejuk angin!

1. Perbedaan tekanan udara, mesin utama angin

Angin pada dasarnya bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara. Udara selalu mengalir dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah, mirip seperti air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Nah, perbedaan tekanan ini muncul karena permukaan Bumi dipanaskan Matahari secara tidak merata.

Daerah khatulistiwa menerima panas Matahari lebih besar dibandingkan wilayah kutub. Akibatnya, udara di daerah panas menjadi lebih ringan dan naik ke atas, menciptakan tekanan udara rendah. Sebaliknya, udara dingin di daerah kutub lebih berat dan cenderung turun, membentuk tekanan tinggi. Ketidakseimbangan inilah yang membuat udara “bergerak mencari keseimbangan”, dan kita merasakannya sebagai angin.

2. Pengaruh rotasi Bumi: efek Coriolis

Kalau Bumi tidak berputar, angin akan bergerak lurus dari kutub ke khatulistiwa. Namun kenyataannya, arah angin sering berbelok. Ini terjadi karena rotasi Bumi yang menimbulkan efek Coriolis. Di belahan Bumi utara, angin dibelokkan ke kanan, sementara di belahan selatan ke kiri.

Efek ini membuat pola angin global menjadi lebih kompleks dan teratur, seperti angin pasat, angin barat, dan angin timur kutub. Dari sinilah terbentuk sistem sirkulasi udara besar yang memengaruhi cuaca dan iklim di berbagai belahan dunia.

3. Angin lokal: laut, darat, dan pegunungan

nicholas-doherty-pONBhDyOFoM-unsplash.jpg
ilustrasi angin laut (unsplash.com/Nicholas Doherty)

Selain angin global, ada juga angin lokal yang sering kita rasakan sehari-hari. Contohnya, angin laut dan angin darat. Pada siang hari, daratan memanas lebih cepat daripada laut, sehingga udara di atas darat naik dan udara sejuk dari laut bergerak ke darat. Inilah angin laut yang membuat daerah pesisir terasa lebih sejuk.

Malam hari ceritanya terbalik. Daratan mendingin lebih cepat daripada laut, sehingga angin bergerak dari darat ke laut. Di daerah pegunungan, perbedaan suhu siang dan malam juga memicu angin lembah dan angin gunung. Bentuk permukaan Bumi seperti bukit, hutan, dan bangunan pun bisa memperlambat atau mengubah arah angin.

4. Pola sirkulasi global dan jet stream

Secara global, angin membentuk tiga sel sirkulasi utama di tiap belahan Bumi: sel Hadley di daerah tropis, sel Ferrel di lintang menengah, dan sel Polar di dekat kutub. Sel-sel ini bekerja sama memindahkan panas dari daerah panas ke daerah dingin.

Di lapisan atmosfer yang lebih tinggi, terdapat jet stream, yaitu angin super kencang yang mengalir cepat dan berperan besar dalam pembentukan badai serta pola cuaca ekstrem. Interaksi antara sirkulasi udara dan jet stream inilah yang membuat cuaca di Bumi selalu dinamis.

5. Dampak angin bagi kehidupan

Angin bukan hanya membuat udara terasa sejuk. Ia membantu memindahkan panas, uap air, dan bahkan polutan dari satu tempat ke tempat lain. Angin juga berperan dalam pembentukan awan, hujan, hingga badai besar seperti topan dan tornado.

Selain itu, angin kini menjadi sumber energi terbarukan yang penting. Turbin angin memanfaatkan kekuatan udara yang bergerak untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan. Jadi, angin bukan sekadar fenomena alam biasa, tapi bagian penting dari sistem kehidupan di Bumi.

Singkatnya, angin adalah “napas” alami Bumi yang lahir dari panas Matahari, perbedaan tekanan udara, dan putaran planet kita. Meski tak terlihat, perannya sangat nyata—mengatur cuaca, menjaga keseimbangan suhu, hingga mendukung kehidupan manusia. Jadi, lain kali saat angin bertiup pelan menyentuh kulitmu, ingatlah bahwa ada proses alam luar biasa yang sedang bekerja di balik hembusan sederhana itu.

Referensi

Ask Dr. Universe (Washington State University). Diakses pada Desember 2025. Why Does Wind Blow?
NOAA NESDIS. Diakses pada Desember 2025. Why Does Wind Blow?
Science Notes. Diakses pada Desember 2025. What Causes Wind to Blow?
Vermont Public / But Why? Podcast. Diakses pada Desember 2025. How Does the Wind Blow?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

Tak Terlihat tapi Terasa, Kenapa Angin Bisa Bertiup?

22 Des 2025, 07:10 WIBScience