6 Fakta Unik Burung Rajawali Augur, Habisi Saudara Sendiri saat Kecil

Berbekal tubuh besar, cakar mematikan, dan penglihatan tajam, burung pemangsa satu ini merajai rantai makanan di beberapa wilayah Afrika. Sayap lebarnya membantunya membumbung tinggi untuk mencari mangsa yang lengah. Namanya adalah rajawali augur.
Rajawali augur atau augur buzzard merupakan jenis burung pemangsa berukuran besar asli Afrika. Ia punya kontras warna menarik yang membuatnya mudah dikenali. Namun tahukah kamu kalau di masa kecilnya, rajawali augur tertua sering menghabisi saudaranya yang lebih muda? Duh, kenapa, ya? Simak deretan fakta unik rajawali augur atau augur buzzard yang perlu kamu ketahui berikut ini!
1. Burung pemangsa Afrika berukuran besar

Rajawali augur atau augur buzzard (Buteo augur) merupakan jenis burung pemangsa berukuran besar dari Afrika. Dicatat laman Animalia, panjang rajawali augur mencapai 60 sentimeter dengan rentang sayap selebar 1,49 meter. Berat betina bisa mencapai 1,3 kilogram. Rajawali augur merupakan salah satu yang terbesar di genus Buteo.
Rajawali augur tersebar luas di bagian tengah dan selatan Afrika. Ia bisa ditemukan mulai dari Etiopia sampai Namibia. Di seluruh wilayah persebarannya, rajawali augur bersifat menetap. Ia tidak melakukan migrasi.
2. Burung pemangsa yang mudah dikenali

Rajawali augur punya tampilan yang sangat khas. Oleh karenanya ia mudah dikenali orang awam sekalipun. Burung pemangsa ini memiliki punggung berwarna gelap, seringkali cokelat atau abu-abu kehitaman. Warna itu kontras dengan bagian dada dan perutnya yang berwarna terang, serta ekor pendeknya yang berwarna cokelat kemerahan.
Rajawali augur juga ada versi gelapnya (dark morph). Sekujur tubuhnya gelap dengan bulu sayap putih bergaris-garis dan ujung hitam. Sementara itu, ekornya tetap berwarna kemerahan.
3. Berjaya di berbagai habitat

Rajawali augur merupakan burung yang sangat ahli beradaptasi. Ia mampu bertahan hidup di berbagai habitat, mulai dari gurun kering sampai hutan tropis. Namun, burung ini paling suka wilayah ketinggian.
Menurut laman Animal Diversity, rajawali augur mengunakan tempat terbuka seperti sabana dan padang rumput. Sementara itu, ia perlu daerah perbukitan berhutan untuk bersarang. Rajawali augur kadang juga bisa ditemukan di daerah pinggir kota yang minim aktivitas manusia. Burung ini sering terlihat bertengger di pohon atau bebatuan di tempat terbuka.
4. Mampu berburu mangsa berukuran besar

Layaknya burung pemangsa dari genus Buteo, rajawali augur merupakan predator oportunistik dengan menu makanan bervariasi. Rajawali augur utamanya makan reptil seperti kadal dan ular, hewan pengerat, burung, serangga, sampai bangkai. Gak jarang, burung pemangsa ini juga memangsa hewan yang berukuran lebih besar darinya, seperti terwelu, hiraks, dan unggas buruan (game bird).
Rajawali augur berburu dari tempatnya bertengger. Ia duduk diam dalam waktu lama sambil mengawasi mangsanya. Terkadang, rajawali augur juga berburu dari udara, biasanya untuk memangsa tikus tanah yang sering tersembunyi di balik rerumputan tinggi. Tak jarang juga, rajawali augur berburu sambil berjalan atau melompat-lompat kecil di tanah.
5. Bangun sarang berukuran besar

Sarang rajawali augur berukuran lumayan besar. Menurut laman Oiseaux Birds, diameter sarangnya bisa mencapai 1 meter. Jantan dan betina kompak membangunnya dari ranting dan dilapisi dengan dedaunan. Biasanya, sepasang burung punya 2—3 sarang alternatif.
Rajawali augur perlu wilayah perbukitan berhutan untuk bersarang. Sarangnya seringkali ditempatkan di atas pohon, tapi bukan di bagian puncaknya. Ketinggian sarangnya antara 7—15 meter di atas tanah.
6. Masa kecilnya bersimbah darah

Menurut laman Animal Diversity, rajawali augur biasanya menghasilkan 1—3 telur. Namun, cuma satu saja yang berhasil selamat sampai dewasa. Hal ini dikarenakan induk rajawali augur memang cuma membesarkan satu anak saja. Gak cuma itu, seringkali anak tertua dan terkuat membunuh saudaranya yang lebih muda dan lemah.
Meski terdengar kejam, hal ini ada alasannya. Dengan memfokuskan sumber daya pada satu anak saja, kemungkinan bertahan hidup bagi anak tersebut dan kedua induknya menjadi lebih besar. Menurut Birds of the World, hal ini menjadikan rajawali augur sebagai spesies burung pemangsa terkecil di mana pembunuhan saudara kandung kerap terjadi. Perilaku ini umumnya dilakukan oleh burung pemangsa yang berukuran besar seperti elang botak.
Sungguh menarik, bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang rajawali augur atau augur buzzard? Apa kamu tertarik untuk melihat burung pemangsa ini secara langsung di habitat aslinya?


















