6 Fakta Monyet Wol Cokelat, si Rambut Tebal Asal Hutan Amazon

Monyet wol cokelat atau Lagothrix lagotricha merupakan monyet yang dapat ditemukan di Amerika Selatan bagian utara. Hewan ini tersebar di sebagian besar lembah Amazon, Kolombia, Ekuador, Peru, hingga Brazil. Monyet wol cokelat hidup di ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut.
Monyet wol cokelat hampir tidak pernah ditemukan berada di tanah. Mereka tinggal di atas pepohonan dengan ketinggian sekitar 12 meter. Monyet ini menyukai habitat berupa hutan yang lembap dan tidak terdapat gangguan manusia sama sekali. Ada fakta lain apa lagi ya mengenai monyet wol cokelat? Yuk kita cek!
1. Rambut yang tebal

Monyet wol cokelat memiliki rambut tebal yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, kecuali bagian wajah, tangan dan kaki yang berwarna hitam. Sesuai dengan namanya, rambut ini umumnya berwarna cokelat atau cokelat muda. Namun, rambut ini dapat pula berwarna abu-abu, kemerahan, bahkan hitam. Variasi ini bergantung pada geografi tempat monyet ini tinggal.
Individu jantan monyet ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan betina. Gigi taring jantan juga lebih panjang dibandingkan gigi taring betina. Monyet wol cokelat memiliki lengan, kaki, dan ekor yang panjang. Hal ini memudahkan monyet wol ketika bergerak di antara pepohonan di hutan lebat.
2. Monyet omnivora

Monyet wol cokelat bersifat omnivora atau pemakan segala, tetapi sebagian besar makanannya berupa buah-buahan. Mereka lebih memilih buah yang rendah lemak dan tinggi gula serta air. Ketika tidak sedang musim buah, monyet wol akan mengonsumsi daun dan serangga. Apalagi ketika sedang menyusui, betina akan memakan daun yang mengandung lebih banyak protein karena dapat membantu menghasilkan lebih banyak air susu.
3. Berpindah dengan cara berayun

Monyet wol cokelat merupakan hewan arboreal, yaitu hewan yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di pohon. Umumnya hewan ini ditemukan pada pepohonan di ketinggian sekitar 12 meter. Ketika berada di atas pohon, monyet ini bergerak menggunakan empat kakinya. Mereka juga menggunakan lengan mereka untuk melakukan brakiasi, yaitu berpindah dengan cara mengayunkan lengan, sehingga menghasilkan gerakan ayunan dari satu dahan pohon ke pohon lainnya.
Dalam sehari, monyet wol cokelat dapat berpindah sejauh 2 kilometer. Namun, mereka lebih banyak berdiam di kanopi hutan. Monyet ini merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari. Pada waktu ini, mereka akan bergerak mencari makan.
4. Hidup dalam kelompok besar

Monyet wol cokelat hidup dalam kelompok sosial besar yang terdiri dari 10–70 individu. Kelompok besar ini terdiri dari beberapa kelompok keluarga yang saat siang hari bepergian secara terpisah ketika mencari makan, kemudian akan kembali berkumpul untuk tidur di malam hari. Ketika musim kawin, baik jantan maupun betina dapat memisahkan diri dari kelompok untuk menyebar dan membentuk atau bergabung dengan kelompok baru. Apalagi jika peluang untuk kawin dengan individu di kelompok yang sama sangat terbatas. Pada spesies monyet wol ini, betina cenderung lebih sering menyebar ke kelompok lain dibandingkan dengan jantan.
5. Periode kehamilan selama 7,5 bulan

Monyet wol cokelat jantan mencapai usia matang seksual pada umur 5 tahun, sedangkan betina pada usia 6–8 tahun. Periode kehamilan dari monyet ini berlangsung sekitar 225 hari atau 7,5 bulan. Setelahnya akan dilahirkan satu anak dengan berat sekitar 140 gram. Anak monyet wol akan menyusu pada induknya selama 9–12 bulan lamanya.
6. Banyak cara untuk berkomunikasi

Monyet wol cokelat dapat berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai cara. Salah satunya melalui ekspresi wajah. Selain itu, mereka juga melakukan vokalisasi atau mengeluarkan suara yang keras dan terdengar seperti gonggongan, jeritan, bahkan meringkik. Vokalisasi ini digunakan untuk menunjukkan adanya panggilan peringatan bahaya hingga panggilan untuk berinteraksi secara sosial.
Untuk menunjukkan permusuhan satu dengan lainnya, individu jantan monyet wol akan menggoyangkan dahan, buang air besar, serta menggonggong. Monyet wol akan melakukan allogrooming atau membersihkan tubuh satu sama lain di antara anggota kelompok untuk menunjukkan rasa kasih sayang.
Monyet wol cokelat memiliki peran penting dalam ekosistem. Monyet ini berperan dalam penyebaran biji berbagai tumbuhan melalui fesesnya. Dapat terkandung lebih dari seribu biji tumbuhan yang dikeluarkan dalam satu kali buang air besar. Monyet wol cokelat masuk ke dalam kategori vulnerable atau rentan terhadap kepunahan berdasarkan IUCN Red List. populasinya terus menurun karena terdapat ancaman utama berupa hilangnya habitat akibat wilayah hutan yang dirusak manusia.