6 Fakta Unik Kiang, Keledai Liar yang Pandai Berenang!

Kiang merupakan keledai liar yang berasal dari Tibet, tapi bisa kamu temui juga di beberapa wilayah terdekat. Mereka ternyata keledai liar terbesar yang ada, lho. Panjang tubuhnya mencapai 1.8-2.1 meter, tingginya sekitar 1.3-1.4 sentimeter dengan berat 250-300 kilogram. Sangat besar, bukan? Kiang berada dalam famili Equidae dan nama ilmiahnya adalah Equus kiang.
Mereka juga dikenal sebagai keledai liar tibet, khyang, dan gorkhar. Kiang berkerabat dekat dengan onager dan tidak pernah didomestikasi. Tertarik mengenalnya lebih jauh? Yuk, baca fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran kiang

Penyebaran kiang berada di dataran tinggi tibet, antara Pegunungan Himalaya di selatan dan Pegunungan Kunlun di utara. Karenanya, penyebarannya terbatas di hampir semua wilayah di China. Akan tetapi, kamu bisa saja menemuinya di wilayah Ladakh dan Sikkim di India dan sepanjang perbatasan utara Nepal. Dilansir Animalia, kiang menghuni padang rumput alpine dan stepa, tapi lebih suka dataran tinggi yang datar dan perbukitan rendah.
2. Kiang hidup dalam kelompok besar yang tidak tetap

Sebagai hewan sosial, kiang hidup dalam kelompok keluarga. Mereka terkadang berkumpul bersama dalam kelompok yang jumlahnya ratusan kiang, tapi itu hanya bersifat sementara. Kawanan itu hanya terdiri dari jantan muda atau induk betina dan anak-anaknya. Berbeda dengan jantan tua yang memilih hidup menyendiri dan mempertahankan wilayahnya dari jantan lain serta mendominasi kelompok betina yang ada.
3. Kiang jantan sangat teritorial

Jantan yang teritorial terkadang menunjukkan sikap agresif terhadap penyusup. Mereka bisa menendang dan menggigit, tapi mereka lebih sering mengusir dengan ancaman seperti melakukan gerakan menutup telinga serta meringkik. Sementara, untuk menghadapi pemangsa seperti serigala himalaya, mereka akan membentuk lingkaran dan menundukkan kepala lalu melayangkan tendangan keras. Karena formasinya itu, serigala biasanya akan menyerang liang yang keluar dari kelompoknya.
4. Perpindahan kiang ditentukan oleh ketersediaan makanan

Makanan utama kiang adalah rerumputan, alang-alang dan tanaman rendah lainnya. Mereka bukanlah ruminansia dan hanya memiliki satu ruang perut sehingga membutuhkan makanan dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Dilansir A-Z Animals, kiang akan berpindah ke dataran rendah saat persediaan makanan di dataran tinggi sedikit.
5. Kiang bisa bertahan selama beberapa hari tanpa minum

Adaptasi lain dari kiang adalah kemampuannya untuk bertahan selama beberapa hari tanpa harus minum. Terkadang, mereka meminum sedikit air dari lubang yang ditemuinya. Namun, sumber air sangat jarang ditemui di habitatnya. Tidak perlu khawatir sebab mereka bisa mendapatkan asupan air dari makanan yang dikonsumsinya dan jika memungkinkan dari salju saat musim dingin.
6. Kiang ternyata sangat atletik, lho!

Selain kemampuannya untuk bertahan tanpa minum selama beberapa hari, kiang ternyata atletik juga. Mereka sangat pandai berenang, kiang dengan mudah menyeberangi sungai dan terkadang berenang untuk mendinginkan diri. Tidak hanya berenang, kiang juga pelari yang cepat!
Mereka pernah terlihat mengejar mobil di dataran tinggi di China dan berlari hampir dengan kecepatan 64,37 km/jam. Kiang bisa mempertahankan kecepatannya dalam jarak jauh. Kemampuan berlarinya juga digunakan dalam ritual sebelum kawin yaitu melakukan pengajaran dalam waktu lama dengan kecepatan tinggi.
Sekarang, kamu tahu bahwa keledai liar satu ini menyukai medan terbuka untuk akses mencari makanan dan melarikan diri dari pemangsa yang lebih baik. Sebagai informasi tambahan, kiang memiliki bulu musim panas yang panjangnya hanya 1.5 sentimeter dan saat musim dingin bulunya itu tumbuh dua kali lipat. Keberadaan mereka saat ini diklasifikasikan sebagai Least Concern dengan populasi yang stabil.