6 Hewan Ini Juga Berduka dan Melakukan Pemakaman untuk yang Mati

- Gajah mengubur jasad gajah lain dengan daun sebagai tanda berkabung dan penghormatan terhadap sesama gajah yang telah meninggal.
- Tikus mengubur tikus yang mati untuk menjauhkan predator dari sarang, menunjukkan naluri alami mereka dalam menjaga keamanan kelompok.
- Jerapah dapat merasakan duka dan berkabung ketika anggota keluarganya mati, seperti yang diamati oleh para ahli zoologi di Zambia.
Mirip dengan manusia, hewan juga dapat merasakan emosi yang beragam ketika mendapati teman atau keluarganya mati. Beberapa di antara mereka dapat mengaitkan kematian temannya sebagai tanda bahaya dan bahwa tempat tersebut harus di jauhi. Di sisi lain, banyak spesies hewan diketahui dapat menunjukkan ekspresi atau perilaku sedih ketika melihat teman atau kerabatnya yang mati.
Tidak hanya itu, beberapa spesies hewan bahkan juga dapat berkabung ketika menemukan bahwa salah satu di antara mereka ada yang mati. Perilaku unik ini dapat kamu amati pada enam hewan di bawah ini.
1. Gajah mengubur jasad gajah lain dengan daun

Gajah memang tidak memiliki tubuh yang memungkinkan mereka untuk sepenuhnya mengubur sesamanya yang mati. Namun, mereka jelas dapat merasa sedih dan berkabung ketika mendapati kawan atau keluarganya mati. Hal ini karena gajah selalu hidup dalam satu kelompok sosial yang erat dengan ikatan yang bertahan seumur hidup.
Dilansir AZ Animals, saat mendapati gajah yang mati, mereka yang masih hidup akan berduka dan menguburnya dengan menutupi tubuh gajah yang mati tersebut dengan dedaunan dan tumbuhan. Selain itu, gajah juga diamati kembali ke tempat pemakaman ini di kemudian hari. Mirip dengan manusia yang mengunjungi makam orang tersayang.
2. Mirip manusia, tikus mengubur tikus yang mati di tanah

Tikus merupakan salah satu hewan dengan reputasi paling buruk. Hewan ini terkenal membawa banyak penyakit dan bisa menularkannya pada manusia. Bahkan, beberapa kasus pandemik parah yang terjadi di masa lalu dipercaya disebabkan oleh tikus. Walaupun begitu, para ilmuwan di masa modern berpendapat bahwa tikus bukanlah penyebab utama dari pandemik besar di masa lalu.
Hewan pengerat ini sebenarnya adalah makhluk yang sangat cerdas dan hidup dalam ikatan sosial yang kompleks. Oleh karena itu, ketika kamu tertarik untuk memelihara tikus, disarankan untuk memeliharanya lebih dari satu. Menariknya, ketika salah satu dari tikus ini mati, tikus yang tersisa diketahui mengubur jasad kawannya. Para ahli percaya bahwa perilaku ini adalah naluri alami tikus yang bertujuan untuk menjauhkan predator, yang tertarik oleh baru busuk, dari sarang. Tikus umumnya akan mengubur bangkai tikus lain yang sudah mati selama setidaknya empat puluh jam.
3. Jerapah dapat merasakan duka

Jerapah mungkin memang tidak bisa mengubur sesamanya yang mati, tapi mereka masih bisa berkabung untuk sesamanya. Dilansir Poppy Funerals, pada tahun 2012, para ahli zoologi di Zambia mengamati seekor induk jerapah menjilati dan menyenggol bayinya yang telah mati selama dua jam. Induk jerapah tersebut melebarkan kakinya agar dapat mendekati bayinya. Perilaku ini bukanlah hal yang umum dilakukan oleh jerapah. Oleh karena itu, para ahli berpendapat jika perilaku ini adalah cara jerapah berkabung ketika mendapati anggota keluarganya mati.
4. Lumba-lumba menghabiskan waktu terakhir bersama anaknya sebelum mengucap selamat tinggal

Pemakaman atau ritual kematian tidak hanya dilakukan oleh penghuni daratan saja. Dilansir Poppy Funerals, lumba-lumba diketahui menghabiskan beberapa waktu bersama dengan kawannya yang telah gugur. Tidak hanya itu, induk lumba-lumba yang kehilangan anaknya diketahui menggunakan kepala serta punggungnya untuk menopang jasad anaknya hingga tiga puluh menit sebelum melepaskannya dan membiarkannya tenggelam ke dasar laut.
5. Burung gagak saling bertukar informasi di pemakaman gagak yang mati

Burung gagak adalah salah satu burung terpintar di dunia. Salah satu perilaku yang menunjukkan bahwa burung gagak adalah hewan yang pintar adalah kepiawaiannya dalam menggunakan alat untuk mendapatkan makanan atau minuman. Selain itu, hewan ini juga ingatan yang mengagumkan serta sangat sosial.
Saat salah satu di antara mereka mati, gagak-gagak lainnya akan berkumpul mengelilingi jasadnya. Mereka terlihat seperti tengah mengadakan pemakaman untuk gagak yang mati tersebut. Namun, tahukah kamu jika pemakaman yang para gagak ini tidak sesimpel yang terlihat? Burung yang muncul untuk berkabung ke gagak yang mati ini saling bertukar informasi tentang bahaya apa yang menyebabkan burung gagak tersebut mati. Dengan mempelajari penyebab kematian kawannya, burung gagak lain dapat menghindari nasib yang sama.
6. Semut mengubur semut yang mati untuk melindungi sarang dan koloni

Semut dikenal sebagai hewan yang sangat sosial. Serangga ini hidup dalam sebuah koloni besar dan terorganisir. Setiap semut memiliki peran tersendiri dan semuanya saling bekerja sama demi kebaikan dan keberlangsungan koloni.
Apa yang dilakukan semut untuk keberlangsungan koloninya ini tidak hanya terbatas pada tugas khusus mereka saja, tapi juga cara mereka menjaga keluarga dan teman-temannya untuk bertahan hidup. Dilansir AZ Animals, saat menemukan temannya terluka, semut diketahui dapat menggigit kaki yang terluka agar temannya dapat bertahan hidup.
Contoh lainnya, saat ada semut yang mati, para semut yang masih hidup akan memindahkan jasad semut yang mati ini ke sebuah ruangan khusus atau menguburnya. Perilaku ini tidak hanya terdengar unik, tapi juga memiliki fungsi tersendiri. Memindahkan jasad ke ruangan khusus atau menguburnya dapat mengurangi resiko penyebaran penyakit dan membuat koloni dapat bertahan hidup lebih lama.