Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menyelamatkan Diri dari Komodo, Harus Lari Zig-zag?

potret komodo (pexels.com/Timon Cornelissen)

Berkunjung ke Pulau Komodo, gak lengkap rasanya kalau kamu gak melihat langsung kadal raksasanya. Komodo adalah spesies kadal terbesar yang masih hidup hingga sekarang. Gimana gak besar, komodo dewasa bahkan bisa tumbuh sepanjang 3 meter dengan berat sekitar 91 kilogram.

Di masa lalu, keberadaan mereka tersebar di Australia dan Indonesia. Namun kini, kamu hanya bisa melihat komodo di Pulau Komodo yang ada di Nusa Tenggara Timur. Makanya gak heran kalau hewan purba ini menarik perhatian banyak orang.

Meski melihat komodo di habitat aslinya menyenangkan, kamu tetap harus hati-hati. Komodo gak segan menyerang manusia jika mereka merasa terganggu. Kamu juga perlu tahu cara paling aman untuk menyelamatkan diri dari kejaran komodo. Jadi, gimana caranya?

1. Jangan pernah pergi sendirian

ilustrasi seorang turis yang berjalan-jalan sendirian (unsplash.com/Brad Barmore)

Manusia memang bukan mangsa favorit komodo, tapi mereka bisa jadi sangat tertarik jika melihat kamu berjalan-jalan sendirian. Komodo cenderung memilih mangsa yang sendirian ketimbang dalam kawanan dan hal ini juga berlaku bagi manusia. Jadi kapan pun kamu berkunjung ke Pulau Komodo, pastikan kamu selalu pergi dengan rombongan.

Biar lebih aman, jangan ragu untuk menyewa jasa pemandu. Para pemandu ini kebanyakan adalah warga lokal yang sudah hafal betul berbagai lokasi di kawasan Taman Nasional Komodo. Mereka juga sangat terlatih dan selalu membawa tongkat yang bisa digunakan untuk mengusir komodo nakal yang berada terlalu dekat dengan wisatawan.

2. Tetap berada di jalur yang sudah ditentukan

gambar komodo yang bersembunyi di semak-semak (freepik.com/vladimircech)

Gak seperti beberapa taman nasional lain di mana kita bisa berjalan-jalan dengan bebas, Taman Nasional Komodo sudah menyediakan jalur untuk dilintasi oleh wisatawan. Nah, karena sudah terlalu sering dilewati oleh manusia, kebanyakan komodo jarang berada di area ini sehingga situasinya jelas lebih aman.

Namun beda ceritanya kalau kamu nekat berjalan di luar dari jalur yang sudah ditentukan. Meski badannya besar, komodo ahlinya dalam berkamuflase sehingga sulit untuk melihat mereka. Reptil ini bisa dengan mudah menyerang kamu yang lengah. Jika sudah begitu, kamu sendiri jugalah yang susah.

3. Tetaplah menjaga jarak dari mereka

gambar seekor komodo di tepi pantai (freepik.com/vladimircech)

Melihat komodo secara langsung mungkin akan menjadi kesempatan sekali seumur hidup. Meski kamu sangat excited, pastikan untuk tetap menjaga jarak dari mereka. Ingat, komodo bukan kadal kecil yang akan kabur ketika kamu mendekat. Sebaliknya, mereka akan menyerang jika merasa terganggu. Selain gak boleh berdiri terlalu dekat, kamu juga sebaiknya gak membuat gerakan tiba-tiba, karena itu bisa saja mengusik komodo yang berada gak jauh darimu.

4. Khusus perempuan, pastikan kamu gak sedang menstruasi ketika berkunjung

ilustrasi komodo yang mencium aroma darah (freepik.com/vladimircech)

Komodo adalah hewan yang sabar. Mereka akan melepaskan mangsa setelah melukainya, membiarkan mangsanya mati kehabisan darah, lalu mencari bangkainya dengan menggunakan indera penciumannya yang tajam. Nah selain bangkai, indra penciuman komodo juga sangat sensitif pada aroma darah.

Gak tanggung-tanggung, mereka bahkan bisa mencium aroma darah dari jarak 4 kilometer. Jika kamu sedang menstruasi atau sedang terluka, aroma darah yang ada di tubuhmu akan menarik perhatian komodo. Mereka akan salah paham dan menganggapnya sebagai aroma mangsanya, lalu menyerang kamu. 

5. Berlarilah dalam pola zig-zag

ilustrasi seorang turis berlari dari kejaran komodo (freepik.com/master1305)

Badan komodo memang besar, tapi berat badan rupanya bukan halangan bagi mereka untuk berlari dengan cepat. Seekor komodo bisa berlari secepat 20 kilometer per jam. Dibandingkan dengan manusia, kecepatan komodo memang masih kalah.

Namun bukan berarti kamu bisa dengan mudah kabur dari mereka. Jika kamu dikejar komodo yang lapar, cobalah untuk berlari dengan pola zig-zag. Komodo hanya bisa berlari lurus, dan biasanya gak mau berlari terlalu lama. Ketika kamu berlari zig-zag, hal itu kemungkinan akan membuat komodo kehilangan minat untuk mengejar kamu dan akhirnya menyerah.

6. Gunakan apa pun untuk melawan

ilustrasi komodo yang siap menyerang (unsplash.com/Joshua J. Cotten)

Skenario paling buruk yang bisa kamu alami adalah ketika seekor komodo menyerang kamu. Jika keadaannya sudah begitu, kamu harus melakukan apa pun untuk menyerang balik. Lupakan soal komodo adalah hewan yang dilindungi, dan jangan ragu untuk melukai mereka.

Berbeda dari hewan lain yang punya kulit tipis, seekor komodo memiliki sisik tebal sehingga pukulan dengan tangan kosong gak akan melukainya. Sebagai gantinya, gunakan ranting atau barang tajam lain untuk menyerang area mata, mulut, atau lubang hidungnya, dan segeralah kabur dari sana sebelum ia melukai kamu. 

7. Segera cari pertolongan pertama

gambar perawat yang sedang memberikan pertolongan pertama (freepik.com/Freepik)

Komodo gak suka berlari terlalu lama, apalagi jika kamu berhasil melukainya. Segeralah cari pertolongan, terutama jika kamu juga dalam keadaan terluka. Komodo memiliki gigi setajam hiu yang ia gunakan untuk mencabik-cabik mangsanya. Meski mereka gak selalu membunuh saat itu juga, mereka akan berusaha membuat luka yang besar.

Gigitan komodo bukan hanya menyakitkan, air liurnya juga mengandung bisa mematikan. Bisa beracun ini dapat menurunkan tekanan darah, menyebabkan pendarahan hebat, menjaga pembekuan darah, hingga membuat mangsanya mengalami syok berat. Kondisi ini tentu sangat mengancam nyawa, dan harus mendapatkan penanganan darurat sesegera mungkin.

Komodo memang menarik untuk dilihat, apalagi jika kamu sedang berkunjung ke Pulau Komodo. Namun bukan berarti kamu bisa mengendurkan kewaspadaan saat berada di habitat mereka. Salah sedikit aja, kamulah yang akan jadi menu makan siang mereka. Gak mau, kan, itu terjadi? Makanya hati-hati, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Marliah
EditorSiti Marliah
Follow Us