7 Fakta Burung Hering Bertudung, Terlihat seperti Memakai Tudung

Burung hering memiliki nama umum lain yang biasa disebut dengan nama burung bangkai atau burung nasar. Terdapat beberapa spesies burung hering yang ada hingga sekarang. Salah satunya adalah burung hering bertudung.
Burung hering bertudung merupakan spesies burung yang memiliki nama ilmiah Necrosyrtes monachus. Burung ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan burung hering lainnya. Seperti apa? Berikut beberapa fakta unik seputar burung hering bertudung.
1. Terlihat seperti memakai tudung

Burung hering bertudung merupakan salah satu spesies burung hering yang memiliki karakteristik yang khas. Dikutip dari laman Animal Diversity, burung hering memiliki bulunya yang hampir seluruhnya berwarna coklat tua dengan bercak putih di bagian dada atasnya. Adapun bagian wajahnya berwarna merah muda dan matanya berwarna biru besar.
Bagian belakang lehernya terdapat bulu-bulu halus berwarna krem pendek yang terlihat seperti ‘tudung’. Bagian tubuh ini menjadi karakteristik khas dari burung hering bertudung dibandingkan spesies burung hering lain.
2. Pemakan bangkai

Burung hering bertudung juga dikenal dengan nama lain, yaitu burung bangkai bertudung. Hal ini dikarenakan burung ini menjadi salah satu spesies burung yang memakan bangkai. Dilansir dari laman Animal Diversity, burung hering ini memiliki sistem pencernaan yang baik untuk dapat mencerna bangkai busuk. Kepala burung hering terkandung beragam mikrobioma yang mampu membunuh bakteri berbahaya yang ada di dalam bangkai. Saluran pencernaan dengan pH sangat rendah juga membantu untuk dapat membunuh bakteri berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Selain bangkai, burung ini juga dapat memakan serangga dan hewan-hewan moluska.
3. Ukurannya relatif kecil dibanding burung hering lain

Spesies burung ini memiliki tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan kebanyakan spesies burung hering lainnya. Dilansir dari laman Animal Diversity, burung hering bertudung memiliki tinggi badan sekitar 67 - 70 cm dengan bobot tubuhnya sekitar 1,5 - 2,6 kg. Oleh karenanya, burung ini dapat terbang dan sampai ke makanannya lebih dahulu sebelum burung lain.
Ukuran tubuhnya yang lebih kecil ini juga membuatnya dapat didorong menjauh dari tempat makan oleh mamalia atau burung hering lain yang lebih besar. Hal ini membuat kemampuannya untuk sampai ke tempat makanannya lebih dulu sangat penting agar burung ini dapat makan.
4. Burung pemalu

Burung hering bertudung merupakan spesies burung yang pemalu. Dilansir dari laman Animal Diversity, burung hering ini memiliki sifat yang tidak terlalu sosial dan pemalu. Mereka biasanya lebih sering terbang tinggi sendirian atau bersama pasangannya saja. Meski begitu, burung ini dapat beradaptasi dengan sangat baik dengan adanya kehadiran manusia. Burung ini terlihat sering mengunjungi kota-kota, sehingga sering berada di dekat manusia.
5. Setia kepada pasangannya

Burung hering bertudung hanya memiliki satu pasangan saja seumur hidupnya. Dilansir dari laman Animalia, spesies burung ini bersifat monogami yang akan tetap bersama pasangannya seumur hidupnya.
Musim kawin burung ini sendiri beragam tergantung pada lokasi tempat tinggalnya. Meskipun umumnya musim kawin terjadi selama atau setelah musim hujan. Hal ini dilakukan karena pada musim hujan terdapat persediaan makanan yang cukup untuk anak burung yang akan menetas.
6. Habitatnya berada di Afrika

Benua Afrika menjadi habitat tempat tinggal burung hering bertudung hidup. Dilansir dari laman Animalia, burung ini tersebar di wilayah Afrika sub-Sahara, seperti Sudan, Kenya, Uganda, Afrika Selatan, Tanzania, dan negara-negara lain. Habitatnya dapat berada di berbagai tempat yang ada di wilayah tersebut, mulai dari daerah semi gurun, dataran rendah pesisir, hingga hutan. Umumnya burung ini banyak terlihat di sabana dan padang rumput, khususnya yang berada di dekat pemukiman manusia karena memiliki sumber makanan yang baik.
7. Sangat terancam punah

Keberadaan burung hering bertudung di alam liar sangat memprihatinkan. Bahkan, International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikan burung ini dalam status konservasi Critically Endangered (Sangat Terancam Punah). Populasi burung hering bertudung mengalami penurunan yang sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, diantaranya akibat keracunan, perdagangan untuk obat tradisional, perburuan, penganiayaan, sengatan listrik, hingga hilangnya habitat dan degradasi. Oleh karenanya, berbagai tindakan konservasi pun telah banyak dilakukan.
Burung hering bertudung merupakan salah satu spesies burung pemakan bangkai yang hidup di benua Afrika. Burung ini memiliki karakteristik yang khas pada bulu bagian belakang lehernya. Saat ini, keberadaan spesies burung hering ini sangat terancam punah.