6 Fakta Sempur Hujan Rimba, Burung Pemalu yang Ulung dalam Bernyanyi

Sempur hujan rimba atau banded broadbill merupakan spesies burung yang mungkin saja pernah kamu temui secara langsung, sebab tersebar luas di Indonesia! Burung ini berada dalam famili Eurylaimidae dan memiliki nama ilmiah Eurylaimus javanicus. Panjang tubuhnya mencapai 21,5--23 sentimeter dan mungkin seberat 65,1--95 gram. Jantan dewasa memiliki kepala berwarna ungu-merah mengkilap dan cenderung hitam di bagian pangkal paruhnya.
Bagian atas kepalanya berwarna hitam marun mengkilap dan abu-abu di bagian lehernya. Punggung atasnya berwarna merah marun kecokelatan dan sebagian besar punggungnya hitam kecuali garis tengahnya yang kuning. Ekornya berwarna hitam pekat dan terdapat bintik putih di bagian bawahnya. Betina mirip dengan jantan, tapi mereka tidak punya garis di leher. Kepala serta bagian bawahnya berwarna abu-abu. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran sempur hujan rimba

Penyebaran sempur hujan rimba berada di Asia Tenggara. Di Indochina, mereka menyebar di bagian selatan dan tengah Vietnam, wilayah barat dan selatan Thailand dan sebagian besar Kamboja kecuali Tonle Sap. Sempur hujan rimba juga bisa kamu temui di bagian selatan dan tengah Laos serta bagian tenggara Myanmar. Di Indonesia, mereka tersebar luas di Sumatra, Kalimantan dan Jawa.
Animalia menginformasikan bahwa mereka mengguni hutan primer, hutan tebang pilih yang tumbuh kembali, hutan rawa gambut, hutan dataran tinggi, hutan rawa air tawar, tepi hutan dan perkebunan karet. Di dataran, sempur hujan rimba berada di hutan hijau dan hutan gugur campuran. Meskipun kebanyakan berada di dataran rendah, mereka juga berada di dataran tinggi dengan ketinggian 1.050--1.100 meter.
2. Apakah mereka bermigrasi?

Biasanya sempur hujan rimba tidak bermigrasi, tapi ada laporan mengenai satu atau beberapa burung yang tinggal di sebidang hutan sekunder. Itu adalah bekas perkebunan karet di Kuala Lumpur selama tiga tahun. Di sana terdapat spesies sempur hujan rimba yang diperkirakan mengembara karena kehilangan habitat aslinya.
3. Apa menu makannya?

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, sempur hujan rimba biasanya memangsa artropoda seperti belalang, tonggeret dan jangkrik serta kumbang sejati. Tapi, mereka juga terlihat memburu siput, kadal dan katak. Sempur hujan rimba tampaknya juga tidak masalah saat harus memakan buah-buahan seperti buah ara, tapi tujuannya mengonsumsi buah tidak diketahui dengan jelas. Mungkin saja untuk melengkapi dietnya dan mendapatkan nutrisi tambahan.
4. Kamu mungkin mendengar suaranya terlebih dahulu daripada wujudnya

Penampilan sempur hujan rimba memang mencolok, tapi mereka sebenarnya sangat pemalu. Kamu mungkin sulit menemukannya di alam liar dan terlebih dahulu mendengar nyanyiannya yang keras. Tapi kamu harus tahu bahwa mereka kerap melakukan pertunjukan dengan berbagai gerakan, lho. Sempur hujan rimba akan mengangkat sayapnya sedikit di atas punggung, membuka dan menutup bulu terbangnya secara perlahan.
Gerakan tersebut diiringi oleh nyanyian. Terkadang, mereka akan mengangkat satu sayapnya dan menggoyangkan ekornya. Burung ini melakukan pertunjukan saat sendirian atau bersama sempur hujan rimba lainnya. Pertunjukan dilakukan di dekat sarang.
5. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Spesies burung ini punya vokalisasi dan nyanyian yang luar biasa. Nyanyiannya berupa nada 'wheeoo' atau 'wiuk' yang keras dan diawali dengan 4--9 nada desiran. Itu selalu diikuti dengan nada berdecak kecepatan tinggi yang berlangsung elama 5--9 detik. Nyanyian tersebut sering dibawakan oleh dua burung secara bergantian.
Panggilan lainnya berupa suara yang terdengar sengau 'whee-u', suara melengking 'kyeeow, 'keowrr' dan 'keek-eek-eek'. Panggilannya lembut selama pertunjukan sayap dan tidak terlalu melengking, lebih rendah jika dibandingkan dengan black and yellow broadbills.
6. Sistem perkawinan sempur hujan rimba

Musim kawin di Semenanjung Malaya biasanya terjadi pada musim kemarau setelah musim hujan di Asia Timur. Sarang biasanya terlihat pada bulan Februari dan Maret. Musim kawinnya berbeda tergantung wilayah yang dihuninya. Musim kawin lebih panjang di Indoensia, berlangsung dari bulan Maret hingga Oktober. Sama seperti broadbill lainnya, mereka membangun sarang di ketinggian 6--21 meter di atas sumber air di pepohonan.
Sarangnya terkadang di bangun di tempat lain seperti pakis dan bambu. Sarangnya besar dan sepanjang 75--90 sentimeter, itu terbuat dari dedaunan, ranting, akar, lumut dan rumput. Betina biasanya menghasilkan 2--3 telur atau lebih, mereka baru mulai mengerami setelah sarang selesai dan satu kali inkubasi berdurasi 1,8 jam.
Sempur hujan rimba ternyata tersebar luas di Asia Tenggara, mereka sangat pemalu sehingga sulit ditemukan di alam liar. Saat ini, IUCN membagi status keberadaan sempur hujan rimba menjadi dua. Spesies javanicus diklasifikasikan sebagai Near Threatened dan subspesies lainnya sebagai Least Concern. Apakah kamu pernah melihat sempur hujan rimba?