7 Fakta Danau Natron, Danau Alkali yang Mematikan di Tanzania

- Danau Natron memiliki air berwarna merah mencolok karena konsentrasi garam yang tinggi dan pertumbuhan mikroorganisme, menjadikannya lingkungan ekstrem.
- Dinamai berdasarkan keberlimpahan natron, danau ini terletak di Tanzania utara dan memiliki komposisi kimia yang sangat ekstrem dan mematikan.
- Danau Natron terkenal dengan fenomena "membatu" pada bangkai hewan mati di dalamnya, serta menjadi tempat berkembang biak bagi flamingo kecil.
Apa jadinya jika sebuah danau bisa mengubah hewan menjadi mumi? Fenomena aneh ini bukan fiksi, melainkan kenyataan!
Danau Natron, yang terletak di Tanzania, memiliki reputasi menakutkan karena kandungan kimianya yang ekstrem. Airnya yang sangat basa, asin, dan panas menciptakan kondisi yang tidak ramah bagi sebagian besar makhluk hidup. Namun, ada beberapa spesies tertentu yang mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem ini.
Lantas, apa yang membuat Danau Natron begitu menakutkan? Mari kita selami misteri dan fakta menakjubkan di balik danau ini!
1. Airnya berwarna merah mencolok

Danau Natron memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya sangat unik dan berbeda dari danau-danau lain di dunia. Ciri-ciri ini tidak hanya menjadikannya pemandangan alam yang spektakuler, tetapi juga salah satu lingkungan paling ekstrem di Bumi.
Danau Natron airnya berwarna merah atau merah muda. Dilansir Live Science, ketika musim kemarau, air danau menguap dan meningkatkan konsentrasi garam. Kondisi ini pun memicu pertumbuhan mikroorganisme yang menyukai garam (Haloarchaea) dan alga biru-hijau (Cyanobacteria) yang berkembang biak dengan subur di perairan basa dan asin. Jadi, semakin tinggi konsentrasi garam, semakin cerah warna merah pada air danau.
2. Dinamai berdasarkan keberlimpahan natron

Danau Natron terletak di Tanzania utara dan berbatasan dengan Kenya, serta merupakan bagian dari Sistem Rift Afrika Timur, sekitar 113 km di barat laut Arusha. Danau yang membentang sepanjang 56 km dan lebar 24 km ini memiliki kedalaman maksimum sekitar 3 meter. Karakteristiknya dicirikan oleh endapan garam, soda, dan magnesit.
Seperti yang diungkapkan oleh Britannica, nama "Natron" merujuk pada Na₂CO₃•10H₂O, yaitu campuran alami natrium karbonat dekahidrat, sejenis soda abu, yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik di sekitarnya. Jenis larutan ini sering digunakan oleh Bangsa Mesir kuno sebagai pengawet dalam mumifikasi. Termonatrit, natrium karbonat terhidrasi (Na₂CO₃•H₂O), juga sering ditemukan di dekat danau garam.
3. Komposisi kimianya sangat ekstrem dan mematikan

Danau Natron memiliki komposisi kimia yang sangat ekstrem dan mematikan bagi sebagian besar makhluk hidup. Kondisi ini terbentuk karena kombinasi faktor geologis dan iklim di wilayah tersebut.
Dilansir Ultimate Kilimanjaro, Danau Natron adalah danau garam atau alkali yang sangat basa dan asin, dengan tingkat pH yang bisa mencapai 10,5 hingga 12. Sumber utama mineralnya berasal dari lava natrokarbonatit, yang kaya akan natrium dan kalium karbonat, dari gunung berapi Ol Doinyo Lengai yang berada di dekatnya. Menurut NASA's Earth Observatory, alkalinitasnya bisa sangat tinggi tergantung curah hujan, ketika danau dibanjiri air yang telah memanas di bawah tanah, suhunya bisa sangat panas mencapai 60°C.
Live Science pun melaporkan bahwa Danau Natron tidak bermuara ke sungai atau laut. Air yang masuk melalui sungai-sungai kecil dan mata air panas hanya menguap dan meninggalkan mineral yang larut di dalamnya. Proses penguapan ini menyebabkan konsentrasi natrium karbonat dan kalsium karbonat terus menumpuk dari waktu ke waktu.
4. Fenomena membatu di Danau Natron

Danau Natron juga terkenal karena fenomena “membatu.” Bukan sebuah sihir atau kutukan, melainkan proses mumifikasi alamiah yang terjadi pada bangkai makhluk hidup. Seperti dilansir Ultimate Kilimanjaro, fenomena ini terjadi karena air danau yang sangat basa dan tinggi kandungan garamnya, terutama natrium karbonat, yang bertindak seperti bahan pengawet alami, sehingga cepat mengapur dan mengeringkan tubuh hewan yang mati di dalamnya.
Fenomena ini menjadi terkenal berkat fotografer Nick Brandt, yang menemukan bangkai-bangkai hewan yang telah membatu di sepanjang tepi danau. Ia kemudian mengabadikan foto-foto menakjubkan dengan menempatkan bangkai-bangkai ini dalam posisi "hidup" seolah-olah mereka masih ada. Upayanya pun berhasil menciptakan karya seni mempesona yang ia kumpulkan dalam bukunya "Across the Ravaged Land".
5. Apakah berbahaya bagi manusia?

Karena komposisi kimianya yang sangat ekstrem, Danau Natron sangat berbahaya bagi manusia dan disarankan untuk tidak menyentuh atau masuk ke dalam airnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ultimate Kilimanjaro, tidak ada laporan kasus kematian manusia yang disebabkan secara langsung oleh paparan air Danau Natron.
Namun, ada insiden yang membuktikan bahayanya. Pada tahun 2007, sebuah helikopter yang membawa fotografer mengalami kecelakaan dan jatuh ke danau. Kru helikopter selamat, tetapi beberapa dari mereka mengalami luka bakar kimia dan iritasi mata parah akibat kontak dengan air danau.
6. Tempat tinggal ideal bagi flamingo kecil

Meskipun dikenal sebagai danau yang mematikan, Danau Natron sebenarnya adalah rumah bagi beberapa hewan yang telah beradaptasi secara luar biasa untuk bertahan hidup di kondisi yang sangat ekstrem. Ya, danau ini merupakan tempat berkembang biak yang paling ideal bagi jutaan flamingo kecil (Phoeniconaias minor).
Flamingo kecil mendapatkan warna merah muda cerahnya dari pigmen merah yang ditemukan dalam jumlah tinggi pada alga yang mereka makan. Beberapa spesies ikan unik juga dapat bertahan hidup di danau ini, terutama di area yang dekat dengan mata air panas. Salah satu contohnya adalah ikan nila alkali (Alcolapia latilabris).
7. Terlindungi sebagai Situs Ramsar

Seperti yang dilaporkan oleh NASA's Earth Observatory, Danau Natron di Tanzania telah ditetapkan sebagai Situs Ramsar, atau lahan basah yang memiliki kepentingan internasional pada 4 Juli 2001. Pengakuan ini diberikan untuk melindungi danau yang sangat unik ini dari ancaman lingkungan dan memastikan kelestarian ekosistemnya.
Danau Natron terlindungi sebagai Situs Ramsar karena tempat ini merupakan tempat berkembang biak yang paling ideal di dunia bagi flamingo kecil. Selain itu, ekosistem di sini juga unik dan langka. Peran danau ini sebagai pusat kehidupan bagi flamingo kecil menjadikannya sangat penting bagi keanekaragaman hayati global.
Sebagai laboratorium alam yang tak ternilai, Danau Natron telah membuka pemahaman baru tentang pengetahuan alam. Meskipun dijuluki sebagai “Danau Merah yang Mematikan,” Danau Natron adalah bukti nyata betapa menakjubkannya Bumi ini. Danau ini juga menjadi pengingat bahwa sebuah keajaiban geologis keindahannya sering kali ditemukan di tempat yang paling ekstrem dan tidak terduga.