7 Fakta Menarik Kucing Iriomote, Endemik Jepang yang Terancam Punah
Kucing iriomote (Prionailurus bengalensis iriomotensis) adalah spesies kucing endemik yang hanya dapat ditemukan di Pualau Iriomote, Jepang. Kucing ini memiliki bulu berwarna abu-abu gelap dan cokelat muda, dengan bagian perut dan dalam kaki yang lebih terang. Tubuhnya ditutupi oleh bintik-bintik cokelat gelap serta garis bergelombang di bagian dadanya. Kucing iriomote juga memiliki telinga dengan ujung membulat dan tanpa rambut panjang di bagian atas telingnya.
Sebagai salah satu spesies kucing langka di dunia, kucing iriomote menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Mulai dari kebiasaan berburu yang unik hingga perilaku sosialnya yang menarik. Yuk simak, tujuh fakta menarik dari kucing iriomate yang jarang diketahui.
1.Merupakan subspesies dari macan tutul
Dilansir animalia, kucing iriomote merupakan subspesies dari macan tutul. Kucing ini dianggap sebagai fosil hidup karena tidak banyak berubah dari bentuk primitifnya. Kucing iriomote pertama kali dideskripsikan oleh Museum Sains Nasional Tokyo pada tahun 1967 sebagai kucing liar berukuran sebesar kucing domestik dengan kaki yang pendek.
2.Pemanjat pohon yang handal
Dilansir Japan Guide, Pulau Iriomote merupakan lingkungan hutan lebat dengan banyak pohon besar. Kucing iriomote sering menghabiskan waktunya untuk berburu atau berstirahat di atas pohon. Hal inilah yang membuat mereka memiliki kemampuan memanjat pohon dengan handal.
3.Hewan yang tidak takut air
Seperti yang kita tahui, bahwa kucing biasanya tidak suka dengan air dan cenderung menghindar. Namun, berbeda dengan kucing iriomote yang ternyata pandai berenang di air. Dilansir International Society for Endangered Cats Canada, kucing iriomote dikenal sebagai perenang yang handal dan seringkali menangkap ikan di tepi pantai. Dengan banyaknya sungai dan sumber air di Pulau Iriomte, kucing ini beradaptasi dengan baik di lingkungannya. Mereka sering menjelajah dan berburu di berbagi habitat, termasuk di lingkungan perairan dan hutan bakau.
4.Merupakan hewan soliter
Kucing iriomote adalah hewan soliter di alam, kecuali saat musim kawin. Dilansir animalia, kucing jantan memiliki wilayah teritori yang lebih luas dari betinanya, dengan wilayah berkisar antara 1 hingga 3 km2. Mereka biasanya aktif dari sore hingga dini hari, dan selama musim kawin, kucing ini juga aktif di siang hari.
5.Merupakan hewan monogami
Ketika musim kawin tiba, kucing iriomote yang soliter akan mulai berinteraksi bersama. Dilansir animalia, mereka merupakan hewan dengan sistem perkawinan monogami yang berarti mereka akan kawin dengan satu pasangan selama satu musim kawin. Musim kawin berlangsung dari musim dingin hingga musim semi dan biasanya terjadi pada bulan Februari. Kucing iriomote akan mengandung anaknya selama 60 hari dengan kelahiran satu sampai dua anak.
6.Karnivora yang tidak dapat menarik cakarnya
Kucing iriomote adalah karnivora yang memakan hampir semua hewan di Pulau Iriomate. Dilansir a-z animals, kucing ini seringkali berburu mangsa di hutan bakau, mangsanya dapat berupa kelelawar buah, tikus, katak, burung, ular, kadal, serangga, ikan, dan kepiting. Kucing ini merupakan salah satu dari empat jenis kucing yang tidak dapat menarik cakarnya ke dalam, sehingga cakarnya selalu terlihat dan membantu dalam berburu dan memanjat.
7.Menghabiskan 2/3 waktunya untuk tidur setiap hari
Dilansir animalia, kucing iriomote menghabiskan sekitar 2/3 waktunya untuk tidur setiap hari. Kucing ini memiliki rentang hidup antara 7 hingga 15 tahun. Jadi, kucing yang berusia sembilan tahun hanya beraktivitas selama tiga tahun saja.
Kucing iriomote merupakan hewan yang sangat menarik dengan berbagai fakta unik. Saat ini, populasi kucing iriomote semakin menurun, dengan jumlah individu hanya 100 hingga 110 ekor. Hal ini membuat mereka termasuk ke dalam spesies yang terancam punah (Critically Endangered) menurut IUCN Red List. Upaya konservasi sangat diperlukan untuk melestarikan populasi kucing iriomate ini. Pemerintah Jepang telah mengambil langkah menjadikan habitat mereka sebagai Taman Nasional untuk melindungi dan melestarikan populasinya.
