7 Fakta Menarik Thorny Devil, Kadal 'Iblis'  Cerdik dan Jago Kamuflase

Thorny devil terkenal dengan duri-duri tajam yang menutupi tubuhnya. Kebanyakan durinya tidak bertulang, kecuali dua duri di kepala yang ditopang oleh tulang kecil. Selain untuk perlindungan, duri-duri ini juga berfungsi untuk mengalirkan air ke mulutnya, lho! Warna tubuhnya yang keemasan dan cokelat membantu mereka berkamuflase dengan pasir dan bebatuan di lingkungan padang pasir. Di kepala, mereka punya tonjolan berduri mirip kepala palsu yang berguna untuk menipu predator.

Kadal ini aktif di siang hari (diurnal) dan biasanya hidup sendiri, kecuali saat musim kawin. Mereka tinggal di liang yang digali sendiri dan jarang berpindah jauh. Meski suka menyendiri, thorny devil tidak teritorial, jadi mereka bisa hidup berdampingan dengan kadal lainnya. Uniknya lagi, mereka hibernasi dua kali setahun, yaitu di bulan Januari-Februari dan Juni-Juli.

Dilansir Bush Heritage Australia, kadal thorny devil terkenal sebagai reptil yang hanya memakan semut. Mereka akan mencari tempat yang sering dilalui semut, dan menggunakan lidah pendek serta lengket untuk menangkap semut-semut tersebut. Karena semut memiliki kandungan gizi yang rendah, thorny devil harus makan banyak semut setiap hari untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Diketahui mereka bisa memakan hingga seribu ekor semut setiap harinya.

Saat musim kawin tiba, kadal jantan akan berusaha menarik perhatian betina. Mereka akan melakukan tarian mengangguk-angguk kepala dan melambai-lambaikan kakinya. Gerakan ini semacan pertunjukkan yang menunjukkan rasa percaya diri si jantan. Betina akan lebih tertarik pada jantan yang menunjukkan kepercayaan diri, dan biasanya memilihnya sebagai pasangan. Menariknya, betina biasanya berukuran lebih besar daripada jantan dengan berat sekitar 45,5 gram dan panjang 91 mm, sedangkan jantan beratnya sekitar 31,2 gram dengan panjang 78,7 mm.

Kadal thorny devil terkenal sulit ditemukan, lho. Dilansir Animal Diversity Web, hal ini disebabkan oleh pola warna tubuhnya yang terdiri dari warna keemasan, cokelat, dan kadang hijau zaitun membantu mereka menyatu dengan lingkungan padang pasir yang kering dan berbatu. Bahkan, warna tubuhnya juga bisa berubah-ubah, dari warna pucat saat cuaca panas, hingga lebih gelap saat cuaca dingin. Dengan warna dan tekstur tubuh yang menyerupai duri dan batu, mereka bisa berbaur dengan lingkungan sekitarnya, sehingga predator atau bahkan manusia sulit untuk melihat mereka meskipun berada di dekatnya.

Kadal thorny devil punya cara berjalan yang unik dan menggemaskan. Dilansir Bush Heritage Australia, mereka berjalan dengan ekor terangkat, memberikan kesan seolah-olah mereka sedang melangkah dengan penuh percaya diri. Gerakan mereka juga agak tersentak-sentak, bergerak perlahan ke depan dan ke belakang, seperti sedang menari dengan langkah-langkah kecil yang penuh perhitungan. Ini bukan tanpa alasan, karena cara berjalan seperti ini bisa membantu mereka menjaga keseimbangan dan menghindari perhatian predator.

Fakta menarik lainnya dari kadal thorny devil adalah mereka termasuk reptil yang berumur panjang. Dilansir Animalia Diversity Web, kadal ini mampu hidup hingga berusia 20 tahun. Mereka merupakan mangsa bagi Australian bustard (Ardeotis australis), manusia (Homo sapiens), black-breasted buzzard (Hamirostra melanosternon), dan goanna (Varanus). Namun, mereka memiliki perlindungan alami dari predator berkat tubuh berduri dan kemampuan kamuflasenya.

Kadal thorny devil memang penuh dengan keunikan. Dari penampilannya yang menyeramkan hingga kebiasaan hidupnya yang menarik, kadal ini benar-benar menunjukkan kepada kita tentang alam yang begitu unik dan menarik. Kemampuan berkamuflase, cara berjalan yang unik, dan umur panjang yang dimilikinya menjadikannya salah satu reptil yang paling menarik untuk dipelajari. Jika kamu berkesempatan berkunjung ke Australia, coba perhatikan, siapa tahu kamu bisa melihat kadal unik ini di alam liar!