7 Fakta Rijksmuseum, Bangunan Ikonik dan Bersejarah di Amsterdam

- Rijksmuseum terletak di kawasan budaya utama Amsterdam, dikelilingi oleh museum terkenal lainnya.
- Sejarah Rijksmuseum dimulai dari Den Haag tahun 1800 dan telah melalui serangkaian renovasi besar-besaran.
- Bangunan Rijksmuseum adalah salah satu bangunan paling ikonik dan berkesan di Amsterdam, dengan koleksi seni dan artefak yang luas.
Berdiri megah di jantung Amsterdam, Rijksmuseum bukan sekadar galeri seni, melainkan monumen hidup yang melestarikan dan menceritakan kembali sejarah keemasan Belanda, serta menampilkan koleksi seni dan artefak yang luas, termasuk mahakarya seniman terkenal. Setelah menjalani renovasi besar selama satu dekade, museum ini kini menawarkan pengalaman modern yang mulus sambil memamerkan koleksi kelas dunia, sehingga menjadikannya salah satu tujuan budaya Eropa yang wajib dikunjungi.
Di balik kemegahannya, Rijksmuseum juga menyimpan fakta-fakta unik mengenai bangunan, sejarah awal, hingga koleksi non-seninya. Untuk mengenal lebih dekat situs bersejarah ini, mari kita selami tujuh fakta penting dan menarik tentang Rijksmuseum, bangunan ikonik dan bersejarah di Amsterdam!
1. Terletak di kawasan budaya utama Amsterdam

Rijksmuseum terletak di Museumplein 1, 1071 XX Amsterdam, Belanda. Museum ini berada di kawasan budaya utama Amsterdam, yang dikelilingi oleh museum-museum terkenal lainnya, seperti Museum Van Gogh, Museum Stedelijk Amsterdam, dan Royal Concertgebouw. Untuk mencapai lokasi, pengunjung dapat menggunakan layanan Informasi Perjalanan Transportasi Umum atau memilih berbagai opsi, termasuk Trem dari Central Station (jalur 2 atau 5) yang berhenti langsung di halte "Rijksmuseum," atau mengambil Metro jalur 52 ke Stasiun Vijzelgracht dan berjalan kaki sebentar.
Bus, sepeda, dan bahkan tur perahu kanal atau bus naik-turun juga menjadi pilihan. Bagi pengemudi mobil, disarankan untuk memanfaatkan fasilitas Parkir & Naik (P+R) seperti di ArenA atau Zeeburg, lalu melanjutkan perjalanan dengan transportasi umum untuk menghindari kemacetan dan menghemat biaya parkir. Rijksmuseum buka setiap hari pukul 09.00-17.00 waktu setempat.
2. Dimulai dari Den Haag tahun 1800

Sejarah Rijksmuseum dimulai dari Den Haag pada tahun 1800, dengan nama Nationale Kunst-Galerij (Galeri Seni Nasional). Tujuannya untuk memamerkan koleksi seni milik para stadtholder alias penguasa Belanda. Atas perintah Raja Louis Bonaparte, saudara Napoleon I, museum kemudian dipindahkan ke Amsterdam pada tahun 1808.
Di Amsterdam, museum tersebut ditempatkan di Istana Kerajaan di Dam Square dan berganti nama menjadi Museum Kerajaan. Koleksinya diperkaya dengan lukisan-lukisan yang sebelumnya berada di Galeri Seni Nasional. Setelah keluarga Bonaparte digulingkan, pada tahun 1815, koleksi museum dipindahkan ke Trippenhuis dan museum ini dibuka kembali dengan nama resminya, Rijksmuseum te Amsterdam, yang diberikan oleh Raja Willem I. Akhirnya, pada tahun 1885, Rijksmuseum pindah ke gedung permanennya yang megah yang digunakan hingga kini.
3. Telah melalui serangkaian renovasi dan perubahan

Dilansir rijksmuseumtickets.tours, sejak dibuka, Rijksmuseum telah melalui serangkaian renovasi dan perubahan, termasuk penambahan Philips Wing (1904–1916) dan konversi halaman menjadi galeri pada pertengahan abad ke-20, serta penambahan Departemen Seni Asia pada tahun 1950-an. Namun, renovasi paling signifikan dan terkenal adalah proyek besar-besaran senilai sekitar €375 juta yang berlangsung selama satu dekade penuh dari tahun 2003 hingga 2013, dipimpin oleh arsitek Spanyol, Cruz y Ortiz. Tujuan utama dari renovasi ini adalah memodernisasi fasilitas, mengembalikan keindahan desain asli Pierre Cuypers, termasuk membuka kembali atrium, serta meningkatkan aksesibilitas dan mengintegrasikan koleksi agar kisah seni dan sejarah Belanda disajikan secara kronologis dan menyeluruh.
Setelah dibuka kembali, Rijksmuseum pun berhasil menarik lebih dari 2 juta pengunjung setiap tahun. Selain renovasi gedung, Rijksmuseum secara berkala juga merestorasi koleksi utamanya, seperti proyek ekstensif "Operation Night Watch" untuk lukisan mahakarya "The Night Watch" yang dimulai pada tahun 2019. Proyek ini dilakukan secara inovatif dan terbuka di dalam museum di balik panel kaca transparan, yang memungkinkan pengunjung menyaksikan langsung para ahli konservasi bekerja menggunakan teknologi canggih.
4. Salah satu bangunan paling ikonik dan berkesan di Amsterdam

Bangunan Rijksmuseum adalah salah satu bangunan paling ikonik dan berkesan di Amsterdam, terkenal karena arsitekturnya yang megah dan bersejarah. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda terkemuka abad ke-19, Petrus Josephus Hubertus "Pierre" Cuypers, alias Pierre Cuypers—yang juga merancang Amsterdam Central Station.
Gaya arsitekturnya merupakan perpaduan megah antara Neo-Gotik dan Neo-Renaisans Belanda, menampilkan dekorasi kaya berupa ubin dan ukiran yang sarat akan kisah sejarah seni Belanda. Ciri fisik paling khas dari bangunan ini adalah Lorong Melengkung (Passage) di tengah yang unik, yang memungkinkan pejalan kaki dan pesepeda melintasinya, sekaligus menghubungkan Museumplein dengan area kota lainnya. Selain itu, karena kondisi tanah Amsterdam yang berawa, fondasi gedung masif ini ditopang oleh sekitar 8.000 tumpukan kayu untuk memastikan kekokohan dan stabilitasnya.
5. Terdiri lebih dari satu juta objek koleksi

Dilansir CODART, koleksi Rijksmuseum terdiri lebih dari satu juta objek, dengan sekitar 8.000 objek dipamerkan secara permanen. Koleksi ini menggabungkan seni Belanda dan sejarah dari sekitar tahun 800 hingga saat ini.
Museum ini sangat terkenal dengan koleksi lukisan Zaman Keemasan Belanda abad ke-17 yang berjumlah lebih dari 2.000 karya, termasuk mahakarya tak tertandingi seperti "The Night Watch" karya Rembrandt dan "The Milkmaid" karya Johannes Vermeer, yang dipamerkan di Galeri Kehormatan. Selain lukisan, museum ini juga memiliki Ruang Cetak dengan koleksi besar sekitar 700.000 karya seni kertas, termasuk etsa dan gambar karya Rembrandt dan cetakan karya Lucas van Leyden.
6. Terdapat pula koleksi non-seni

Selain koleksi seni lukis, Rijksmuseum juga menyimpan koleksi non-seni yang dikategorikan sebagai Seni Terapan dan Sejarah. Koleksi ini mencakup berbagai macam objek yang berkaitan dengan sejarah Belanda dan internasional dari tahun 1200 hingga 2000. Museum ini menyimpan lebih dari 15.000 benda sehari-hari, mulai dari peralatan makan dan barang-barang rumah tangga hingga dekorasi dari istana, termasuk koleksi keramik, kaca, tekstil, perabotan, dan perhiasan.
Koleksi objek non-seni di Rijksmuseum menyoroti sejarah melalui Relik Patriotik, yang mencakup artefak unik seperti lambang HMS Royal Charles dan pelat Hartog (artefak tertulis tertua dari Australia). Terdapat pula Koleksi Khusus berisi barang-barang tidak biasa seperti perak mini, instrumen musik, senjata, mode, dan model kapal. Selain itu, Paviliun Asia menyimpan koleksi seni dan objek sejarah Asia, seperti patung dan keramik, yang menunjukkan hubungan historis Belanda dengan benua tersebut.
7. Museum modern yang sangat ramah pengunjung

Dilansir Amsterdam Tickets, Rijksmuseum dirancang sebagai museum modern yang sangat ramah pengunjung. Museum ini menawarkan fasilitas lengkap mulai dari 80 lebih Galeri Utama yang menampilkan 8.000 objek bersejarah, termasuk ruang khusus untuk mahakarya "The Night Watch" karya Rembrandt, hingga area pameran modern di Philips Wing. Rijksmuseum juga menyediakan informasi digital, ruang penitipan barang gratis, dan aksesibilitas penuh untuk kursi roda di seluruh area.
Pengalaman di museum diperkaya dengan adanya Perpustakaan Cuypers yang indah untuk penelitian, Rijksmuseum Gardens yang terbuka bagi publik, serta fasilitas kuliner mewah, termasuk RIJKS®, restoran fine dining yang dianugerahi bintang Michelin pada tahun 2017. Namun, demi kenyamanan dan keamanan, pengunjung dilarang membawa hewan peliharaan—kecuali hewan pemandu—makanan atau minuman dari luar, dan berbagai benda terlarang seperti senjata, benda tajam, dan tas besar. Merokok dilarang di seluruh area. Fotografi pribadi diizinkan hanya menggunakan kamera genggam atau ponsel, tanpa flash, tripod, tongsis, maupun perlengkapan yang mengganggu pengunjung lain.
Melalui sejarahnya yang berliku sejak 1800, pembangunan gedung ikonik tahun 1885, hingga selesainya renovasi besar yang memakan waktu satu dekade, Rijksmuseum telah membuktikan dirinya sebagai institusi yang terus berevolusi. Ia berdiri hari ini sebagai perpaduan sempurna antara keindahan historis dan fungsionalitas modern, yang siap menginspirasi, mengedukasi, serta menyambut generasi penikmat seni dan sejarah berikutnya.


















