7 Fakta Sojourner Rover, Kendaraan Mungil Penjelajah Mars

Pada 4 Desember 1966, NASA meluncurkan wahana antariksa Mars Pathfinder dengan roket Delta II sebulan setelah program Mars Global Surveyor dimulai. Di dalam misi tersebut, NASA melakukan serangkaian peluncuran wahana antariksa yang mencakup sebuah rover penjelajah dengan tujuan eksplorasi Mars yang dapat dijalankan dengan biaya rendah sekalipun.

Dalam misi tersebut, Sojourner yang merupakan sebuah rover penjelajah robotik  juga diikutsertakan sebagai bagian dalam misi Mars Pathfinder. Menurut laman resmi NASA, para peneliti memanfaatkan Sojourner untuk menguji lingkungan di Mars agar dapat dimanfaatkan untuk tolak ukur desain kendaraan Mars selanjutnya yang lebih efisien dan murah.

Sehubungan dengan misi Sojourner yang akan digunakan sebagai bahan verifikasi kendaraan yang sesuai dengan lingkungan Mars. Desain Sojourner sedari awal sudah menjadi pertimbangan para insinyur dari Jet Propulsion Laboratory agar cocok dengan lingkungan di planet Mars. Ukuran dari Sojourenr pun terbilang mungil dengan panjang 65 cm, lebar 48 cm, dan tinggi 30 cm.

Sojourner dirancang dengan sistem penggerak berupa roda alumunium berdiameter 13 cm yang dilengkapi gerigi baja tahan karat, konfigurasi enam roda yang ringan dan sederhana dipilih, serta sistem suspensi dan sistem penggerak yang stabil. Dengan rancangan tersebut, Sojourner menjadi sesuai dengan kondisi tanah Mars dan dapat bergerak maju ataupun mundur dengan baik.

Selain itu, Sojourner didukung oleh sistem pendaratan, memiliki kamera, instrumentasi ilmiah, tiga panel surya, baterai, sistem pengendali, dan peralatan yang diperlukan untuk komunikasi antara rover dan pendarat. Sebelum diluncurkan, Sojourner pun telah melakukan pengujian disebuah tempat simulasi dengan lingkungan Mars buatan yang dikenal sebagai “Mars Yard”.

Nama dari Sojourner Rover diambil dari nama seorang pejuang hak asasi perempuan Afrika-Amerika pada era Perang Saudara Amerika beranama Sojourner Truth. Pemilihan nama tersebut didasarkan atas kompetisi yang diselenggarakan oleh Planetary Society yang bekerja sama dengan Jet Propulsion Laboratory pada bulan Maret 1994.

Kompetisi pemilihan nama teebuka untuk siswa yang berusia 18 tahun kebawah dari beberapa negara seperti Kanada, India, Israel, Jepang, Meksiko, Polandia, Rusia, dan tentunya  Amerika Serikat. Mereka disuruh untuk memilih nama pahlawan wanita yang nantinya digunakan untuk menamai  rover dengan cara mengirimkan sebuah makalah.

Dilansir dari lama resmi NASA, dari 3.500 makalah yang dikirimkan dari berbagai negara, makalah dari seorang anak berusia 12 tahun asal Connecticut bernama Valerie Ambrose berhasil terpilih. Dirinya menyarankan agar nama Sojourner Truth yang digunakan untuk nama rover berdasarkan beberapa  alasan yang ia tuliskan di dalam makalahnya.

Setelah diluncurkan bersama Mars Pathfinder pada 4 Desember 1996, dan tiba di planet Mars pada tahun 1997. Kedua wahana tersebut kemudian memasuki atmosfer Mars dan mendarat dengan parasut hingga sistem pendaratan dengan kantung udara mengembang, sampai akhirnya kedua wahana tersebut  berhasil mendarat pada 4 Juli 1997 di planet Mars.

Lokasi pendaratan diketahui di daerah Ares Vallis yang terlatak dibagian utara Mars dengan koordinat 19.13°N 33.22°W. Lokasi tersebut dipilih oleh para ilmuwan karena memiliki permukaan yang relative aman untuk mendarat. Setelah pendaratan, rover Sojourner mulai keluar dari wahana pendarat pada hari berikutnya.

Setelah keluar dari wahana pendarat, Sojourner mulai mendekat ke beberapa batuan Mars disekitar lokasi pendaratan. Batu-batu yang dihampiri oleh Sojourner oleh para peneliti dijuluki dengan nama-nama pada karakter kartun seperti Barnacle Bill, Yogi, Scooby Doo, Pooh Bear, Piglet, the Lamb, the Shark, Ginger, Souffle, Casper, Moe, dan Stimpy.

Batu pertama yang diselidiki oleh Sojourner adalah batu Bernacle Bill dan kemudian batu Yogi, setelah diselidiki dengan instrumen ilmiah kedua batu tersebut ternyata adalah batu dengan jenis andesit dan mengandung beberapa jenis mineral. Dalam penyelidikan lebih lanjut dari batu-batu lainnya diketahui batuan tersebut memiliki kandungan silicon yang tinggi.

Misi telah berhasil berlangsung selama beberapa bulan, Sojourner sukses melakukan operasinya selama tiga bulan. Hingga komunikasi yang dilakukan pada 5 hingga 7 Oktober 1977 terhadap wahana tersebut gagal dilakukan. Sampai lima bulan kedepan pemulihan komunikasi secara penuh terus dilakukan, hingga misi tersebut dihentikan pada 10 Maret 1998.

Sojourner beserta Mars Pathfinder pun terputus komunikasinya dan tidak terdeteksi sampai 21 Desember 2006, Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) berhasil mendeteksi kedua wahana tersebut dengan kamera resolusi super tajamnya dan berhasil memotret wahana tersebut.

Sojourner diketahui memiliki rover kembaran sekaligus cadangan bernama Marie Curie. Nama Marie Curie juga diambil bersamaan saat kompetisi pemilihan nama Sojourner. Nama tersebut diusulkan oleh Deepti Rohatgi siswa berusia 18 dari Maryland yang mengusulkan nama Marie Curie, seorang ahli kimia Prancis-Polandia pemenang Hadiah Nobel.

Rover Marie Curie pada awalnya difunsikan sebagai cadangan saat Sojourner melakukan fase operasional di Mars. Hingga kemudian NASA rencananya akan mengirimkannya pada misi Mars Sorveyor 2001 dan Mars Exploration Rover. Namun, rencana tersebut tidak sampai ke arah realisasi sampai akhirnya rover Marie Curie dimuseumkan pada tahun 2016.

Hingga kini Sojourner masih berdiam di planet Mars hingga waktu yang tidak bisa ditentukan. Mungkin saja kamu yang akan menghampiri Sojourner dimasa yang akan datang. Semoga mengispirasi!