5 Fakta Stevia Rebaudiana, Tanaman Penghasil Gula Non Kalori
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gula yang kita konsumsi biasanya berasal dari tanaman tebu. Namun ternyata ada tanaman lain juga, lho, yang bisa menghasilkan gula, salah satunya Stevia rebaudiana.
Fakta tanaman Stevia rebaudiana cukup unik, sebab ia digunakan sebagai bahan pemanis di negara-negara seperti Amerika dan Eropa. Selain tingkat kemanisannya yang tinggi, gula stevia juga tidak mengandung kalori sehingga aman untuk dikonsumsi penderita diabetes. Untuk lebih jelasnya lagi, yuk, simak fakta tanaman stevia berikut ini.
1. Asal usul
Dilansir laman Britannica, Tanaman stevia diduga berasal dari Paraguay dan telah digunakan oleh orang-orang Guaraní selama lebih dari 1500 tahun. Meski demikian, publikasi ilmiah mengenai stevia baru muncul pada 1899. Kala itu, ahli botani asal Swiss, Mosè Giacomo Bertoni mengumumkan penemuannya mengenai tanaman yang memiliki rasa manis dan memberinya nama Eupatorium rebaudianum.
Tanaman stevia kemudian mulai dikomersilkan sebagai pemanis buatan di negara Jepang pada tahun 1970-an. Sejak saat itu, tanaman ini menjadi semakin populer dan penggunaan stevia sebagai pemanis komersial menyebar hingga ke negara-negara Amerika dan Eropa.
2. Morfologi
Dalam Indo American Journal of Pharmaceutical Sciences (2018), dijelaskan bahwa tanaman stevia tergolong tanaman berkayu yang memiliki struktur tegak. Tingginya berkisar antara 30-65 cm, dan dapat mencapai 80 cm jika sudah cukup dewasa.
Daun stevia berwarna hijau, berukuran relatif kecil dan berbentuk bulat memanjang. Struktur daun saling berhadap-hadapan dengan bagian pangkal daun menyatu dengan batang sehingga hanya tampak helai daun. Tanaman ini berupa tanaman tahunan sehingga dapat dipanen sepanjang tahun.
3. Syarat tumbuh
Stevia merupakan tanaman yang menyukai lingkungan bersuhu hangat dan memperoleh sinar matahari yang cukup. Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada suhu 20-28 derajat celcius, namun suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.
Editor’s picks
Tanaman ini biasanya dibudidayakan di daerah yang lembab dengan nilai kelembaban relatif mencapai 80 persen. Tanah yang digunakan untuk budidaya sebaiknya berupa tanah lempung berpasir dan berdrainase baik dengan pH cenderung netral 6,5-7,5.
Baca Juga: Kenalkan Gula Stevia, Pemanis Alami yang Aman Dikonsumsi sampai 13 Sachet per Hari!
4. Budidaya tanaman stevia
Untuk menanam stevia, kamu bisa menggunakan bahan tanam berupa biji atau stek. Perbanyakan dengan biji lebih disarankan karena dapat menghasilkan akar yang lebih kuat dan dapat digunakan untuk budidaya dalam skala besar.
Tanam biji atau stek pada tanah yang subur dan kaya bahan organik dan tempatkan pada area yang teduh. Setelah muncul daun kira-kira 2-3 minggu kemudian, pindahkan tanaman ke tempat yang terkena sinar matahari langsung. Jangan lupa untuk menyiram tanaman secara rutin dan aplikasikan pupuk sesuai dosis rekomendasi.
Mengutip laman Burpee, daun stevia dapat dipanen saat berumur 40 hari setelah pindah tanam. Tanaman ini masih dapat terus dipanen hingga 3-5 tahun kemudian.
5. Kandungan tanaman stevia
Kandungan tanaman stevia yang paling disorot yaitu steviol glikosida, senyawa kimia yang memiliki rasa manis. Karena adanya senyawa ini lah daun stevia dapat diolah menjadi serbuk pemanis non kalori.
Mengutip Britannica, steviol glikosida memiliki tingkat kemanisan 300 kali dibanding gula lain. Selain itu, senyawa ini bersifat non glikemik sehingga dapat dikonsumsi walaupun saat sedang diet karena tidak mempengaruhi level glukosa dalam darah.
Fakta Stevia rebaudiana merupakan tanaman yang cukup berperan di industri makanan karena dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti gula. Untuk kamu yang sedang dalam masa diet, bisa tetap bisa makan manis tanpa khawatir gemuk. Setelah mengetahui fakta-fakta tadi, apakah kamu tertarik untuk mengonsumsi gula stevia?
Baca Juga: 5 Manfaat Manisnya Stevia untuk Kesehatan Tubuhmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.