Mars Lebih Layak Huni daripada yang Kita Duga, Menurut Studi Baru

- Mars pernah memiliki atmosfer padat dan air mengalir di permukaannya, membuatnya layak huni.
- Penelitian terbaru menemukan bukti bahwa Mars mungkin layak huni jauh lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
- Temuan mineral dan formasi batuan di Mars menunjukkan adanya interaksi dengan air bawah tanah, memberikan wawasan baru tentang evolusi planet tersebut.
Para ilmuwan percaya bahwa air pernah mengalir di Mars, dan bahwa planet itu pernah memiliki atmosfer yang lebih padat, yang artinya Mars pernah layak huni.
Sayangnya, sekitar 4,2 hingga 3,7 miliar tahun yang lalu, sungai, danau, dan lautan global Mars mulai menghilang seiring dengan angin matahari yang secara perlahan mengikis atmosfernya. Bagi para ilmuwan, pertanyaan tentang berapa lama Mars tetap layak huni menjadi subjek penelitian yang terus berlanjut.
Bukti yang ditemukan
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Mars telah berhenti menjadi planet yang layak huni miliaran tahun yang lalu, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa tetangga Bumi itu pernah mengalami periode-periode layak huni yang berlangsung selama miliaran tahun.
Hal ini termasuk temuan terbaru dari rover Curiosity NASA, yang telah menjelajahi Kawah Gale di Mars untuk mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu planet tersebut.
Menurut penelitian terbaru oleh para ilmuwan di New York University Abu Dhabi (NYUAD), terdapat bukti bahwa miliaran tahun yang lalu, gundukan pasir kuno di dalam kawah tersebut secara bertahap berubah menjadi batu akibat interaksi dengan air bawah tanah.
Antara data dan bukti dari penelitian

Temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Geophysical Research–Planets, menunjukkan bahwa Mars mungkin telah layak huni jauh lebih lama dari yang diperkirakan.
Untuk penelitian, tim tersebut menganalisis bukit pasir di Stimson Formation (SF), sebuah sistem pasir yang terbawa angin (aeolian) dan batuan sedimen di Kawah Gale. Rover Curiosity telah mengamati bukti adanya formasi lithified (sedimen yang mengeras menjadi batu) di lokasi ini pada beberapa kesempatan.
Mengingat kondisi kering yang dominan di Kawah Gale, formasi ini kemungkinan terbentuk selama Periode Noachian (sekitar 4,1 hingga 3,7 miliar tahun yang lalu) ketika banjir besar diyakini terjadi, termasuk sungai yang mengalir ke dalam kawah.
Tim mengakses data ini melalui Curiosity Notebook dari Mars Science Laboratory (MSL), yang memberikan akses ke informasi yang dikumpulkan oleh instrumen Curiosity. Mereka kemudian membandingkan data ini dengan studi lapangan tentang formasi batuan di lingkungan gurun Uni Emirat Arab (UEA), yang juga diketahui terbentuk karena kehadiran air.
Temuan serupa
Mereka menyimpulkan bahwa SF merupakan hasil dari aktivitas air pada tahap akhir, artinya terbentuk akibat interaksi dengan air tanah dari gunung terdekat.
Mereka juga menemukan bahwa interaksi ini meninggalkan mineral seperti gypsum, mineral sulfat lunak yang terdiri dari kalsium sulfat dihidrat (CaSO₄) yang juga ditemukan di gurun-gurun Bumi.
Penelitian ini sejalan dengan temuan serupa yang dipresentasikan oleh Krishnamoorthi dan Atri tahun lalu pada Konferensi Internasional Kesepuluh tentang Mars. Dalam studi tersebut, mereka menganalisis data yang dikumpulkan dari Greenheugh Pediments (GP), sebuah formasi bukit pasir terdekat dengan endapan batuan yang telah mengeras dengan cara yang sama.
Dalam kedua kasus tersebut, para peneliti percaya bahwa gundukan pasir dan sistem air bawah tanahnya berperan dalam pembentukan formasi unik ini, yang dapat memiliki implikasi signifikan dalam pencarian kehidupan masa lalu (dan sekarang) di Mars.
Di Bumi, endapan batu pasir mengandung bukti kehidupan tertua, termasuk komunitas mikroorganisme yang mengikat sedimen dan menyebabkan mineral mengendap. Berdasarkan analogi terestrial ini, peneliti percaya bahwa endapan yang mengeras di Kawah Gale mungkin mengandung sisa-sisa bakteri purba yang terawetkan.
Penelitian terbaru ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang bagaimana Mars berevolusi dan berubah menjadi lingkungan yang sangat dingin dan kering seperti yang kita lihat di sana hari ini. Penelitian ini juga menyarankan bahwa lokasi-lokasi tersebut merupakan kandidat yang baik untuk misi-misi masa di masa depan yang akan melanjutkan pencarian kehidupan di Mars.


















