Meskipun Bersalah, 12 Penjahat Perang Nazi Ini Tak Pernah Diadili

Luput dari tanggung jawab setelah membunuh orang lain

Menurut United States Holocaust Memorial Museum, ada 199 penjahat Nazi diadili di Nuremberg. Dari jumlah tersebut, 161 orang divonis bersalah dan 37 orang dijatuhi hukuman mati.

Schutzstaffel (SS) dikembangkan oleh Heinrich Himmler dan menjadi unit paramiliter yang melakukan beberapa kejahatan paling mengerikan dalam perang, seperti memiliki sekitar 50 ribu anggota pada tahun 1933.

Pada awal perang, ada sekitar 250 ribu anggota SS. Perkiraan menunjukkan bahwa SS dan Waffen-SS memiliki keanggotaan hingga 910 ribu atau lebih, seperti yang dilansir dari History.

Ketika Sekutu mengumumkan kemenangan, beberapa dari mereka melarikan diri dari Jerman, yang lainnya melipat seragam mereka dan kembali menjalani kehidupan seperti sebelum perang. Banyak Nazi tidak pernah diadili atas kejahatan mereka, termasuk beberapa daftar di bawah ini. 

1. Josef Mengele si "Malaikat Maut"

https://www.youtube.com/embed/ifVVEafjTi8

Menurut BBC, Josef Mengele dijuluki sebagai Malaikat Maut dan dokter Auschwitz yang bertanggung jawab atas beberapa eksperimen medis paling mengerikan dari perang. The New York Times melaporkan, Mengele meninggalkan Jerman dan pergi menuju ke Argentina pada tahun 1948. Dia menggunakan dokumen palsu yang diberikan oleh Palang Merah.

Mossad, agen spionase Israel, baru memburu Mengele pada tahun 1960, ketika diberi tahu lokasinya oleh Simon Wiesenthal. Dua tahun kemudian, The Local mengatakan bahwa mereka mengidentifikasinya lagi saat Mengele bekerja di São Paulo.

Tapi, Mossad menolak untuk menyetujui penangkapannya. Mengele pun tidak pernah diadili atas eksperimen mengerikannya sampai ia meninggal karena tenggelam di pantai São Paulo pada tahun 1979.  

2. Walter Rauff penemu gagasan Gaswagen 

https://www.youtube.com/embed/niT-S7bEYp0

Pada tahun 1941, Walter Rauff bekerja di Kantor Utama Keamanan Reich. Jewish Virtual Library mengatakan, bahwa dia merombak beberapa truk besar milik negara dengan mengubahnya menjadi kamar gas berjalan. Ruang ini mampu menampung lima puluh orang sekaligus.

Rauff berada di Italia pada akhir perang, dan setelah bersembunyi di beberapa biara, dia pergi ke Suriah, lalu Ekuador, dan akhirnya ke Chili. Di sanalah Jewish Virtual Library mengatakan bahwa dia akhirnya ditangkap pada tahun 1962 dan kemudian dibebaskan.

Chili menolak permintaan Jerman untuk mengekstradisinya agar kejahatannya diadili. Satu dekade kemudian. Pemburu Nazi Simon Wiesenthal mencoba untuk mengekstradisi dia kembali, tetapi permintaan itu ditolak.

Rauff pun bekerja di pabrik pengalengan kepiting di ujung paling selatan Amerika Selatan. Dia meninggal pada tahun 1984 karena serangan jantung. 

3. Jakiw Palij penjaga bersenjata di Trawniki

https://www.youtube.com/embed/uNU1IwgX9ZY

Pada tahun 1949, Jakiw Palij pergi ke Amerika Serikat. Ia mengarang bahwa dia bekerja sebagai buruh tani semasa tahun-tahun perang, tapi US Holocaust Memorial Museum menyelidiki latar belakangnya.

NPR mengatakan bahwa Palij pernah bertugas sebagai penjaga bersenjata di Trawniki. Trawniki sendiri adalah sebuah kamp yang awalnya dibangun sebagai pusat penahanan tawanan perang Soviet. Kamp penahanan tersebut kemudian menjadi kamp pelatihan bagi para penjaga yang bertugas di pusat pembantaian dan kamp kerja paksa di seluruh Reich. 

Palij telah menjadi kewarganegaraan AS pada tahun 1957 dan menetap di Queens. Menurut BBC, baru pada tahun 2003 seorang hakim mencabut kewarganegaraannya. Dia diminta untuk meninggalkan negara itu pada tahun 2004. Namun, pengadilan tidak memiliki cukup bukti.

Jerman akhirnya setuju untuk menerimanya kembali pada tahun 2018. Tahun berikutnya, Palij dinyatakan meninggal dunia di usia 95 tahun. 

4. Vladimir Katriuk, terpidana perang Nazi

Meskipun Bersalah, 12 Penjahat Perang Nazi Ini Tak Pernah Diadilinbcnews.com

Pada 2015, menurut The New York Times, Moskow menuntut ekstradisi Vladimir Katriuk ke pemerintahan Kanada. The Guardian mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 menyebutkan, bahwa Katriuk pernah menjadi bagian dari batalion tentara Ukraina di bawah perintah SS.

Ia berpartisipasi dalam pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah pada Maret 1943. Sementara itu, pengacara Katriuk membelanya dengan mengatakan bahwa dia hanya menjaga ternak selama berada di militer. 

Upaya yang dilakukan untuk membuatnya diekstradisi dimulai pada awal 1990-an. Baru pada tahun 2007, Kanada menolak untuk mencabut kewarganegaraannya dan menolak permintaan ekstradisi Moskow tahun 2015. Pernyataan itu diumumkan hanya dua minggu kemudian setelah Katriuk meninggal karena menderita stroke. 

Baca Juga: 7 Kamp Konsentrasi Nazi Paling Kejam di Eropa, Ada Auschwitz!

5. Erna Wallisch, penjaga kamp Nazi yang melakukan tindak kekerasan

https://www.youtube.com/embed/qhvzI29ALEQ

Sejarawan Inggris, Guy Walters, menemukan sesuatu yang penting terkait perempuan bernama Erna Wallisch pada tahun 2007. Perempuan berusia 85 tahun itu ada di dalam daftar penjahat perang Nazi yang paling dicari oleh Simon Wiesenthal Centre. Menurut The Telegraph, dia bersembunyi dengan menetap di sebuah apartemen kecil di sepanjang sungai Donau tepat di Wina. 

Awalnya, Erna Pfannenstiel bergabung dengan partai Nazi saat remaja dan menjadi penjaga di Ravensbruck tidak lama kemudian. Pada tahun 1944, dia menikah dengan penjaga Nazi bernama Georg Wallisch. Salah satu saksi bernama Jadwiga Landowska mengatakan bahwa Erna Wallisch memukuli perempuan dan anak-anak.

Terlepas dari bukti dan kesaksian, Kementerian Kehakiman Austria menolak untuk menuntutnya dengan alasan berakhirnya undang-undang pembatasan. Menurut The New York Times, dia meninggal pada tahun 2008. 

6. Eduard Roschmann, komandan ghetto Riga yang tidak pernah diadili

Meskipun Bersalah, 12 Penjahat Perang Nazi Ini Tak Pernah Diadililivejournal.com

Eduard Roschmann adalah komandan ghetto Riga pada awal 1940-an. Menurut Associated Press, selama perang dia adalah kapten SS dan bertanggung jawab atas pembunuhan puluhan ribu orang Yahudi yang ditahan di kamp kerja paksa Latvia.

Setelah perang berakhir, dia bergegas pergi ke Argentina, seperti yang dilakukan banyak penjahat perang Nazi lainnya. Argentina dianggap melindungi buronan Nazi. DW mengatakan, bahwa banyak yang melarikan diri melalui ratlines.

Ratlines adalah jaringan simpatisan Nazi terbesar yang saling terhubung dan membantu para buronan keluar dari Jerman. Dalam perjalanan mereka ke negara yang disebut sebagai "Cape of Last Hope". 

Roschmann, menurut ZMAN, melarikan diri ke Amerika Selatan pada tahun 1948. Baru pada tahun 1977 The New York Times melaporkan bahwa Argentina menolak permintaan Jerman Barat untuk mengekstradisinya.

Argentina juga menolaknya, dan Roschmann melarikan diri ke Paraguay. Dia meninggal tiga minggu kemudian karena serangan jantung. 

7. Dr. Death menjalani sisa hidupnya di Kairo, Mesir

https://www.youtube.com/embed/taGuLzH_9Jc

Dr. Aribert Heim dijuluki sebagai Dr. Death karena eksperimen yang dilakukannya di kamp konsentrasi Mauthausen. Di sanalah dia melakukan operasi tanpa menggunakan anestesi. Ia menyuntikkan berbagai zat ke dalam hati para tahanan untuk melihat siapa yang akan meninggal lebih cepat, seperti yang diungkapkan Jewish Virtual Library. 

Pada tahun 1945, Heim ditangkap. Ia ditahan sebagai tawanan perang dan kemudian dibebaskan. Dia kembali ke Jerman bersama istri dan putranya, di mana dia mendirikan praktik ginekologi.

Baru pada tahun 1962 dia melarikan diri melalui Amerika Latin, Eropa, dan akhirnya ke Mesir. Di sana, dia akhirnya menetap, masuk Islam, dan mengganti namanya menjadi Tarek Hussein Farid.

Menurut The New York Times, selama di Kairo, tidak ada yang mengetahui bahwa dia adalah penjahat perang Nazi yang sedang dicari. Dia tinggal di sana sampai kematiannya pada tahun 1992 karena kanker rektal yang menurut BBC baru dikonfirmasi pada tahun 2012. 

8. Alois Brunner, komandan SS yang bertanggung jawab atas kematian 130.000 orang 

https://www.youtube.com/embed/PowumfpG1tc

Laki-laki yang menjadi tangan kanan Adolf Eichmann, yakni Alois Brunner diketahui melarikan diri. Brunner meninggalkan Jerman pada tahun 1953 dan pergi ke Mesir dengan nama palsu.

Brunner kemudian pindah ke Suriah, di mana dia mencari perlindungan kepada polisi Suriah. Suriah pun berulang kali membantah bahwa dia ada di sana.

Brunner akhirnya diadili dan dijatuhi hukuman mati di Absentia pada tahun 1954. Ia dihukum karena pernah menjadi kepala kamp interniran Drancy yang bertanggung jawab atas kematian sekitar 130 ribu orang.

Dilansir BBC, setelah hukuman mati dihapuskan di Prancis pada tahun 1981, hukuman tersebut diubah menjadi penjara seumur hidup. Tetapi tetap saja, dia tidak ditangkap. Simon Wiesenthal secara resmi menyatakan kematiannya di Damaskus pada tahun 2010. 

Baca Juga: Kisah Korban yang Lolos dari Penjara Perempuan Nazi

9. Penerjemah bernama Helmut Oberlander yang bekerja untuk Nazi

Meskipun Bersalah, 12 Penjahat Perang Nazi Ini Tak Pernah Diadilienlacejudio.com

Pada tahun 2020, Helmut Oberlander yang berusia 95 tahun ini pernah bekerja sebagai penerjemah untuk regu kematian Nazi. Ia masih berjuang selama 25 tahun, terkait apakah Kanada harus mendeportasinya atau tidak.

Menurut National Post, pada saat itu, tim hukumnya berpendapat bahwa fisik dan mentalnya menurun sehingga dia tidak memahami apa yang sedang terjadi. 

CBC mengatakan, Oberlander bersikeras bahwa dia menjalani wajib militer secara paksa pada saat dia masih remaja. Dia menetap di Kanada sejak tahun 1954. Tetapi, banyak yang tidak setuju dan menginginkan agar dia diadili karena dia adalah seorang anggota unit pembunuh Nazi yang bertanggung jawab atas pembunuhan puluhan ribu orang Yahudi. 

10. Michael Karkoc, penjahat Nazi yang diungkap media

https://www.youtube.com/embed/wYduzV3654Q

Michael Karkoc tinggal di Minnesota dan meninggal pada tahun 2019, dilansir New York Times. Karkoc diidentifikasi sebagai mantan Nazi, khususny  sebagai komandan Legiun Bela Diri Ukraina yang diawasi oleh SS. Hal ini diungkapkan oleh reporter Associated Press yang menemukan banyak dokumen, termasuk memoar Karkoc sendiri. 

Memoar itu diterbitkan pada tahun 1995. Di dalamnya diungkapkan, bahwa Karkoc menjadi bagian dari partai politik sayap kanan yang membuat kesepakatan dengan Jerman. Dokumen asli, kata The Guardian, didukung oleh kesaksian yang mengklaim bahwa Karkoc merupakan komandan unit yang bertanggung jawab atas pembantaian di desa Chlaniow.

Investigasi yang dilakukan AP memicu perhatian. Pada tahun 2017 Polandia mengumumkan bahwa mereka akan mencari ekstradisi. Karkoc yang saat itu berusia 98 tahun dan meninggal sebelum ia diadili. 

11. Reinhold Hanning belum berhasil diadili

https://www.youtube.com/embed/NgRe-8ZIN3o

Pada saat Reinhold Hanning diadili, dia berusia 90-an. Kesehatan dan usianya membuat persidangan hanya berlangsung selama empat jam setiap minggunya, selama dua hari.

Menurut Time, Reinhold Hanning merupakan penjaga Auschwitz yang terlibat dalam tewasnya lebih dari 170 ribu orang. Hanning, kata dakwaan, adalah anggota kompi penjaga yang ditugaskan untuk memantau para tahanan saat mereka diarahkan ke kamp kerja atau kamar gas.

Hanning menetap di Auschwitz dari tahun 1942 hingga 1944. Menurut BBC, dia akhirnya diadili dan dihukum pada tahun 2016. Terlepas dari hukumannya, penjahat perang Nazi ini tidak pernah menjalani hukuman penjara. Dia meninggal saat menunggu banding dalam kasusnya. 

12. Petugas SS Denmark yang mendapatkan perlindungan Jerman

Meskipun Bersalah, 12 Penjahat Perang Nazi Ini Tak Pernah Diadilimemoiresdeguerre.com

Menurut The Washington Post, pada tahun 1943 Soren Kam membunuh seorang editor surat kabar anti-Nazi. Kejahatan itu terjadi di Denmark dan Kam melarikan diri ke Jerman. Ia lalu diberi kewarganegaraan Jerman pada tahun 1956.

Dia juga dikaitkan dengan penculikan warga Yahudi, deportasi terakhir mereka ke kamp konsentrasi, dan kematian banyak orang Yahudi Denmark.

The Telegraph menyelidikinya pada tahun 2007. Meskipun pengadilan Denmark telah mendakwanya, pengadilan di Munich tidak mengizinkannya untuk dikirim kembali ke Denmark.

Menurut The Times of Israel, Kam tetap menjadi orang bebas selama sisa hidupnya. Dia meninggal pada 2015, saat usianya 93 tahun. 

Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945. Di panggung internasional, babak lain dimainkan, yakni pengadilan Nuremberg. Tetapi, hanya sedikit penjahat perang Nazi yang dihukum akibat kejahatannya. Sisahnya menjalani hidup dengan bebas dan bahkan meninggal sebelum berhasil diadili. 

Baca Juga: 5 Senjata Perang Milik Nazi yang Paling Mematikan

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya