Diary-nya Memiliki Nilai Sejarah, Ini 12 Fakta Kehidupan Anne Frank 

Ada beberapa fakta yang mungkin belum kamu ketahui

Selama lebih dari 70 tahun, kisah persembunyian remaja bernama Anne Frank di Amsterdam menjadi salah satu kengerian Perang Dunia II. Di tahun 1942, Anne Frank menulis di tempat persembunyiannya yang dia sebut Secret Annex, di mana dia tinggal bersama tujuh orang Yahudi lainnya. Mereka dikurung selama lebih dari dua tahun, pada 4 Agustus 1944, Anne dan anggota lainnya ditangkap oleh Polisi Rahasia Belanda.

Mereka dikirim ke kamp konsentrasi Nazi. Di kamp Bergen-Belsen, Anne Frank meninggal karena tifus pada tahun 1945. Otto Frank, ayah Anne, adalah satu-satunya yang selamat. Kisah ini tidak akan terungkap jika bukan karena Miep Gies, yang mengumpulkan buku harian Anne dari Annex dan mengirimkannya ke Otto setelah perang.

Sejarah memperkenalkan kisah Anne Frank sebagai gadis remaja polos yang hidup di tengah kekejaman. Namun, ada lebih banyak fakta tak terungkap tentang Anne Frank.

1. Pengasingan Anne Frank sebelum ia menulis diary

https://www.youtube.com/embed/ond6r5pafjw

Anne Frank lahir pada 12 Juni 1929, di Frankfurt am Main, Jerman, tetapi kehidupannya berubah saat kebangkitan rezim Hitler pada tahun 1933. Ditekan oleh kebijakan anti-Semit, keluarga Frank harus pindah ke Amsterdam. Di sana, Anne Frank bersekolah di Montessori sampai Jerman menginvasi Belanda pada tahun 1940. Dia dikeluarkan dari sekolah umum karena keturunan orang Yahudi, Anne pun bersekolah di Lyceum yang seluruh muridnya orang Yahudi.

Kebijakan anti-Semit masuk ke Belanda: Orang Yahudi tidak boleh menggunakan transportasi umum, duduk di bangku taman, atau keluar di tempat umum setelah jam 8 malam. Menurut ThoughtCo, sebuah dekrit pun dikeluarkan pada Mei 1942, memaksa semua orang Yahudi yang berusia di atas enam tahun untuk mengenakan simbol Bintang Daud kuning. "Dia belum genap berusia empat tahun ketika penganiayaan Jerman terhadap orang-orang Yahudi dimulai, dan sejak saat itu hingga akhir hari-harinya yang menyedihkan dia hidup sebagai pengungsi," The New Yorker menjelaskan.

Menyadari bahwa apa yang terjadi di Jerman dapat terjadi di Belanda, Edith dan Otto Frank secara bertahap memindahkan barang-barang mereka dari rumah di 37 Merwedeplein, Belanda ke usaha bisnis Otto Frank di 263 Prinsengracht, Belanda, yang artinya bersiap untuk bersembunyi. 

2. Anne Frank memiliki nama samaran

Diary-nya Memiliki Nilai Sejarah, Ini 12 Fakta Kehidupan Anne Frank historycollection.co

Setelah Perang Dunia II, Otto Frank mengambil buku harian putrinya, Anne, untuk diterbitkan. Namun, versi Belanda yang diterbitkan pada tahun 1947, lebih seperti kolase dari tulisan Anne Frank, karena dihapusnya beberapa materi sensitif. Otto Frank memilih untuk menggunakan nama asli keluarga Frank.

Menurut ThoughtCo, Anne Frank sebenarnya memiliki nama samarannya sendiri, yakni Anne Aulis dan nama pena Anne Robin untuk buku hariannya. Dalam diary-nya, ia juga memberikan nama samaran untuk keluarganya. Margot dipanggil Betty, ibunya Edith bernama Nora, dan ayahnya Otto disebut sebagai Frederik.

Sejarawan tidak yakin mengapa Anne Frank memiliki nama samaran untuk dirinya sendiri dan keluarganya, tetapi kemungkinan besar dia ingin melindungi identitas keluarga Yahudi yang bersembunyi secara ilegal selama pendudukan Nazi. Hari ini, nama Anne Frank identik dengan perlawanan Yahudi, meskipun dia sendiri menginginkan nama Anne Robin. 

3. Anne Frank menderita masalah kesehatan mental yang serius

Diary-nya Memiliki Nilai Sejarah, Ini 12 Fakta Kehidupan Anne Frank Anne Frank (youtube.com/c/HISTORY)

Salah satu fakta yang diyakini banyak orang tentang Anne Frank adalah bahwa dia adalah seorang yang sangat optimis. Seperti yang dicatat The New Yorker, drama Broadway tahun 1955 yang didasarkan pada kisahnya juga menggambarkan bahwa Anne Frank adalah pribadi yang lucu, ceria, dan penuh harapan. 

Namun, fokus banyak orang pada satu kalimat ini, justru mengesampingkan fakta sesungguhnya yang dialami Anne Frank, seperti trauma dalam pengasingan, ketakutan, dan kesedihan yang dialaminya. Frank menulis dengan tajam tentang penderitaannya. "Keheningan yang mematikan dan penindasan yang menggantung di atas rumah, melekat pada saya seolah-olah itu akan menyeret saya ke wilayah terdalam di bawah dunia," katanya dalam entri Oktober 1943. 

Pada musim gugur 1943, Anne Frank dirawat karena depresi dan kecemasan. Ia pun diberi obat berupa tetes valerian, dekstrosa, minyak ikan cod, dan kalsium. Masalah kesehatan mental Anne Frank terjadi selama ia hidup dalam persembunyiannya, yakni 26 bulan. Bahkan, jutaan orang lainnya ditangkap, dideportasi, dan dibunuh secara sistematis. 

Baca Juga: 9 Keputusan Mendadak yang Berhasil Mengubah Sejarah Dunia, Apa Saja?

4. Anne Frank dan kemampuan menulisnya

Diary-nya Memiliki Nilai Sejarah, Ini 12 Fakta Kehidupan Anne Frank theguardian.com

Menurut Anne Frank House, pada 28 Maret 1944, Anne Frank mendengar siaran di radio dari menteri Belanda, Gerritt Bolkestein, yang mendesak warganya membuat catatan pribadi untuk dijadikan catatan sejarah pendudukan Jerman. Ini yang memunculkan ide Anne untuk mulai merevisi buku hariannya, menulis kalimat demi kalimat, sekitar 50.000 kata ke lembaran kertas. Di antara kedua buku hariannya tersebut, tulisannya menunjukkan kedewasaannya dan kelihaiannya sebagai seorang penulis. Dia membuat buku hariannya yang telah diedit dan diberi judul Het Achterhuis, atau The Secret Annex

Selain buku hariannya yang terkenal itu, Anne Frank juga menulis 34 dongeng, Book of Beautiful Sentences, dan novel yang belum selesai berjudul Cady's Life. Dalam buku hariannya, Anne Frank mengungkapkan keinginannya untuk menjadi jurnalis profesional setelah perang usai.

"Saya ingin menjadi orang yang berguna atau membawa kebahagiaan bagi semua orang, bahkan mereka yang belum pernah saya temui. Saya ingin terus hidup bahkan setelah kematian saya!" tulisnya. 

5. Hubungan antara Anne Frank dan ibunya

Hubungan Anne Frank dan ibunya Edith, tidak berjalan dengan baik. Seperti banyak remaja lainnya, Anne terkadang bertengkar dengan ibunya dan melepaskan keluh kesahnya itu di buku hariannya.

"Ibu mengatakan bahwa dia menganggap kita sebagai teman daripada anak perempuannya. Itu hal yang sangat baik, tentu saja, kecuali 'Saya tidak menggantikan posisi ibu. Saya ingin ibu saya menjadi contoh yang baik dan menjadi orang yang dapat saya hormati, tetapi dalam banyak hal, dia tidak mencontohkan sesuatu yang baik," tulisnya pada tanggal 6 Januari 1944. Di lain bagian dari buku harian pertamanya itu, Anne bahkan menulis bahwa ia membayangkan ibunya sekarat.

Saat Anne Frank menulis buku hariannya keduanya, dia menghapus banyak umpatan kasar tentang ibunya, seperti yang dicatat oleh Anne Frank House. Frank menulis, "Masa menghakimi Ibu dengan air mata telah berakhir, kini aku menjadi lebih bijaksana."

6. Anne Frank adalah gadis remaja pada umumnya

Diary-nya Memiliki Nilai Sejarah, Ini 12 Fakta Kehidupan Anne Frank freshinkforteens.com

Dalam persembunyiannya, Anne Frank baru berusia 13 tahun, jadi tidak mengherankan jika tulisannya mengandung hal-hal sensitif. Bahkan, Anne pun menghapus sendiri beberapa bagian sensitif itu. Menurut The New Yorker, tetapi penyensoran terbesarnya dilakukan oleh Otto Frank. Ia mengedit banyak tulisan terkait seks pada akhir 1940-an.  

Pada tahun 1995, versi lengkapnya "Edisi Definitif" dari buku harian Anne Frank diterbitkan, dan secara keseluruhan menggambarkan ungkapan manusiawi dari seorang gadis muda. Anne Frank mengungkapkan bahwa dia ingin merasakan menstruasi dan merinci bagian anatomi wanita. 

Menurut NPR, bab terkait anatomi seksual yang tidak disensor ini yang membuat The Diary of Anne Frank dilarang di beberapa sekolah. Seperti yang dilaporkan The Guardian, pada tahun 2013, sekolah di Michigan baru-baru ini melarang buku tersebut karena dianggap mengandung materi "pornografi".

7. Kita tidak tahu keseluruhan kisah Anne Frank

https://www.youtube.com/embed/FCg5KlkYKKY

Buku dengan sampul merah-putih yang kita kenal sebagai "buku harian" ini, ditulis pada 12 Juni 1942, dan entri terakhirnya dibuat pada 5 Desember 1942. Sebelum persembunyiannya, buku harian ini ia beli sendiri di toko sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-13. 

Sejarawan percaya bahwa ada buku catatannya yang hilang yang mencakup sebagian besar kisah di tahun 1943. Tidak ada yang tahu mengapa dan ke mana buku catatan kedua ini hilang, tetapi seperti yang ditunjukkan ThoughtCo, untungnya sebagian besar isinya kemungkinan disalin oleh Anne Frank pada tahun 1944 untuk buku harian The Secret Annex. Namun tidak diketahui detailnya secara pasti. 

8. Penangkapan Anne Frank dan anggota lainnya

https://www.youtube.com/embed/V7A1Ya-5Ey0

Selama beberapa dekade, teori mengatakan bahwa penggerebekan di Secret Annex dan ditangkapnya delapan anggota lainnya karena ada yang membocorkannya. Sejarawan percaya bahwa Sicherheitsdienst menerima panggilan anonim, memberi tahu mereka tentang orang Yahudi yang bersembunyi di 263 Prinsengracht, seperti yang dilaporkan BBC. Bahkan Otto Frank, satu-satunya yang selamat dari Annex, percaya bahwa Willem van Maaren, seorang pekerja di gudang pada tahun 1943 yang membocorkannya. Namun, teori-teori ini tidak pernah terbukti kebenarannya. 

Sebuah studi yang dirilis pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa Sicherheitsdienst mendatangi Secret Annex karena mereka mengetahui adanya pekerjaan ilegal dan penipuan dengan kupon.

Faktanya, pada Maret 1944, Anne Frank menulis tentang penangkapan dua pria yang diduga Martin Brouwer dan Pieter Daatzelaar, yang membagikan kupon ilegal di dalam gedung bisnis Otto Frank. Anne bahkan menyinggung keluarganya mendapatkan kupon itu dari orang-orang ini. Berdasarkan penelitian, penggerebekan pada 4 Agustus 1944 berlangsung sekitar dua jam. 

9. Anne Frank memiliki humor yang nakal

https://www.youtube.com/embed/J94gSUEK79k

Dilaporkan pada Mei 2018, photo-imaging software mengungkapkan dua halaman dari buku harian Anne Frank yang ditutupi kertas cokelat. Biography menyatakan bahwa entri aslinya ditulis pada 28 September 1942, yang termasuk empat humor nakal, lima kalimat yang dicoret, dan ungkapan tentang ayahnya yang pernah mengunjungi pekerja seks di Paris.

Frank juga menyiratkan bahwa Paman Walter mungkin seorang gay, seperti yang dilaporkan Times of Israel. Frank van Vree, direktur Institut Nasional untuk Dokumentasi Perang, mengungkapkan kepada Times of Israel, "Mereka menjelaskan bahwa Anne, dengan semua bakat yang dimilikinya, hanyalah gadis biasa." 

10. Secret Annex adalah persembunyian yang tidak biasa

https://www.youtube.com/embed/0SJgudCq540

Memilih untuk bersembunyi bukanlah hal yang mudah bagi orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II. Seperti yang dicatat oleh Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat, orang Yahudi yang bersembunyi harus meninggalkan kerabat dan harta benda mereka, mencari pembantu untuk menjaga tempat tinggal mereka, dan menanggung risiko hukuman jika tertangkap oleh Gestapo. Namun, sekitar 28.000 orang Yahudi bersembunyi di Belanda dari sekitar 140.000 di seluruh negeri, menurut Anne Frank House.

Tetapi, keluarga Frank sudah mempersiapkan persembunyiannya dengan sangat baik. Semua keluarga tetap bersama, mereka bersembunyi di satu lokasi di kota yang sama, memiliki lima pembantu yang berdedikasi, dan memiliki dana yang memadai. Anne Frank menyadari situasi tersebut dan menulis, "Jika saya memikirkan bagaimana kita hidup di sini, saya menyimpulkan bahwa ini adalah surga." 

Kebanyakan orang Yahudi bersembunyi di pedesaan, di mana beberapa diantara mereka tidak memiliki tempat tinggal. Seperti Sarah Peretz Etons yang terpaksa bersembunyi di kandang ayam selama lebih dari dua tahun di Polandia yang diduduki Nazi, seperti yang dicatat oleh Museum Peringatan Holocaust. Secret Annex, yang memiliki dua lantai dan menyembunyikan delapan orang di pusat Amsterdam, termasuk persembunyian yang sangat nyaman.  

11. Kematian Anne Frank jauh lebih cepat dibandingkan fakta yang selama ini beredar

https://www.youtube.com/embed/5GtFIu7fuHg

Akhir hidup Anne Frank bisa dibilang sungguh tragis. Setelah penangkapan pada Agustus 1944, keluarga Frank dibawa ke kamp Westerbork di Belanda. Pada 3 September, Anne Frank dideportasi ke Auschwitz di Polandia. Anne dan kakaknya Margot dibawa untuk bekerja di kamp Bergen-Belsen sekitar bulan Oktober 1944.

Di sinilah Margot meninggal karena tifus, penyakit yang dibawa oleh kutu, yang juga menyerang Anne beberapa hari kemudian. Ada isu yang menyatakan bahwa Anne Frank meninggal di Bergen-Belsen pada tanggal 15 April 1945. 

Namun, seperti yang dilansir USA Today, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemungkinan besar Anne dan Margot meninggal di Bergen-Belsen pada bulan Februari 1945. Auguste van Pels, penghuni Secret Annex, membenarkan bahwa dia juga menyaksikan para suster yang mengalami gangguan kesehatan pada awal Februari di Bergen-Belsen.

12. Awalnya, tidak ada penerbit yang mau menerbitkan buku harian Anne Frank

Diary-nya Memiliki Nilai Sejarah, Ini 12 Fakta Kehidupan Anne Frank english.alarabiya.net

Otto Frank menemukan manuskrip putrinya pada tahun 1945, dia terkejut dengan curahan hati putrinya yang begitu dalam dan dokumentasinya tentang perang. Menurut Anne Frank House, Otto pun meyakinkan teman dekatnya Jan dan Annie Romein untuk menyusun dan menerbitkannya. Awalnya, editor tidak tertarik untuk meninjau buku harian itu. Namun, pada tahun 1947, perusahaan penerbitan Belanda Contact merilis tulisan Anne Frank dengan judul The Secret Annex. 

Kejeniusan Anne Frank tidak disambut dengan hangat di seberang Atlantik. Pada tahun 1950, penerbit Alfred A. Knopf menolak buku harian itu dengan versi bahasa Inggrisnya, menganggap ceritanya tidak menarik. Dilansir dari The New York Times, pembaca mengomentari buku Anne Frank, "catatan suram dari pertengkaran keluarga, masalah ringan, dan emosi remaja."

The Diary of a Young Girl ditolak 15 penerbit lainnya, namun diselamatkan oleh editor Judith Jones di Doubleday. Setelah melahap manuskrip itu, Jones menyarankan atasannya untuk menerbitkannya, seperti yang dia ungkapkan melalui Associated Press. Hasilnya, buku harian Anne Frank terjual lebih dari 30 juta eksemplar. 

Anne Frank adalah salah satu dari banyaknya anak remaja yang mengalami penderitaan dan kesulitan semasa perang. Namun, Anne mampu mengabadikan kisahnya melalui tulisan, yang akhirnya membuka mata semua orang bahwa dampak peperangan dan ketidakmanusiaan, memutuskan harapan dan cita-cita dari seorang anak. 

Baca Juga: Begini Nasib Wanita Selama Era Perang Dunia II

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.
  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya