Apakah Kucing Putih Bermata Biru Pasti Tuli?

- Warna bulu putih disebabkan oleh kurangnya produksi melanin di dalam tubuh
- Kucing berbulu putih dan bermata biru tidak semua pasti tuli
- Tidak semua kucing putih memiliki latar belakang genetik yang sama, dan ini memengaruhi risikonya terhadap tuli
Kucing berbulu putih polos merupakan salah satu favorit di kalangan para cat lovers. Apalagi jika memiliki mata berwarna biru, ini semakin menambah keanggunan anabul. Namun, di balik keindahan tersebut, banyak yang percaya bahwa kucing putih bermata biru pasti tuli sejak lahir.
Namun, benarkah semua kucing putih bermata biru pasti tuli? Jika ya, apa kaitan antara warna bulu dan mata dan kecacatan? Di sini, kita akan mengeksplorasi bagaimana genetika berperan dalam menentukan warna bulu, warna mata, dan kemampuan pendengaran pada kucing.
1. Mengapa beberapa kucing berwarna putih

Warna bulu kucing yang seluruhnya putih disebabkan oleh kurangnya produksi melanin di dalam tubuh. Melanin ialah pigmen yang diproduksi oleh sel yang disebut melanosit. Melanin bertanggung jawab untuk memberi warna pada kulit, bulu, dan mata.
Jika seekor kucing memiliki gen W yang dominan, ia akan lahir dengan bulu putih bersih. Kucing albino juga berwarna putih, tetapi karena alasan yang berbeda. Kucing albino memiliki kelainan genetik yang disebut albinisme yang memengaruhi produksi melanin. Kurangnya pigmentasi yang dihasilkan menjadi alasan mengapa kucing albino memiliki bulu yang tidak berwarna, kulit merah muda, dan mata pucat.
2. Apakah kucing berbulu putih dan bermata biru pasti tuli

Kucing berbulu putih lebih berisiko tuli daripada kucing dengan bulu berwarna, tetapi itu bukan berarti bahwa semua kucing putih pasti tuli. Kucing yang seluruh bulunya putih lebih mungkin terlahir tuli karena gen yang bertanggung jawab atas bulu putihnya. Namun, sebenarnya warna mata kucing merupakan indikator ketulian yang lebih besar dibanding warna bulunya.
Sekitar 40 persen kucing putih dengan satu mata biru terlahir tuli, dan 85 persen kucing putih dengan dua mata biru terlahir tuli. Sementara, hanya 17-22 persen kucing putih yang tidak memiliki mata biru yang terlahir tuli.
Pada kucing dengan satu mata biru, ketulian biasanya terjadi pada satu sisi telinga, yaitu di sisi yang sama dengan mata biru. Jadi, mengapa gen yang bertanggung jawab atas bulu putih dan mata biru pada kucing terkadang menyebabkan ketulian? Ini karena sel-sel penghasil melanin yang disebut melanosit juga berada di telinga bagian dalam kucing. Gen W menekan melanosit di telinga, yang dapat menyebabkan kehilangan pendengaran pada kucing putih.
3. Tidak semua kucing putih sama

Tidak semua kucing putih memiliki latar belakang genetik yang sama, dan ini memengaruhi risikonya terhadap tuli:
Kucing putih sempurna: Benar-benar putih karena gen W, yang bisa menyebabkan tuli, terutama jika bermata biru.
Kucing albino: Tampak putih karena kekurangan pigmen, tapi tidak membawa gen W, sehingga biasanya tidak rentan tuli karena faktor ini.
Kucing berbulu sebagian putih: Warna putihnya berasal dari gen lain (seperti piebald), dan umumnya tidak terkait dengan risiko tuli.
4. Cara mengidentifikasi kucing tuli

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah anabulmu tuli atau sulit mendengar:
Tidak responsif saat dipanggil
Kucing selalu berisik. Ini karena kucing tuli tidak dapat mendengar suaranya sendiri, jadi lebih sulit bagi mereka untuk mengatur suara.
Mudah terkejut karena tidak dapat mendengar saat orang atau hewan peliharaan lain memasuki ruangan, sehingga ia terkejut saat ada yang muncul.
Jika kamu menduga kucing peliharaanmu tuli, segera bawa ke dokter hewan untuk mengonfirmasi kecurigaanmu.
5. Tantangan memelihara kucing tuli

Kucing tuli sering kali terlihat sama sehat dan bersemangatnya dengan kucing yang dapat mendengar. Meskipun begitu, sebagai pemilik hewan peliharaan, kamu mungkin harus mengambil tindakan pencegahan tertentu untuk menjaga hewan peliharaanmu tetap sehat dan aman. Berikut kiat-kiatnya:
Waspadai getaran. Kucing tuli sering kali lebih sensitif terhadap gerakan dan getaran. Pastikan untuk bergerak dengan hati-hati di sekitar kucing. Karena kucing tidak dapat mendengar, menggunakan getaran untuk menarik perhatiannya atau membangunkannya dari tidur bisa menjadi sarana komunikasi yang layak.
Jangan biarkan keluar rumah. Kucing tuli tidak dapat mendengar predator yang mendekat atau kendaraan yang lewat. Luar ruangan bisa menjadi tempat yang sangat berbahaya bagi kucing tuli. Jadi, pastikan kucing selalu berada di dalam rumah.
Isyarat tangan. Banyak kucing tuli dapat dengan cepat mempelajari isyarat dan gerakan tangan. Ajari kucing bahasa isyarat untuk makan, mendekat, atau turun dari sofa.
Mendekati dari depan. Kucing tuli dapat terkejut jika kamu menyelinap di belakangnya. Pastikan untuk selalu mendekati kucing tuli dari depan, sehingga ia dapat melihatmu datang dan tidak kaget.
Jadi, kucing putih bermata biru memang memiliki risiko lebih tinggi mengalami tuli, tapi bukan berarti semuanya pasti tuli. Dengan memahami risiko yang dimiliki kucing putih bermata biru, harapannya pemilik kucing dapat memberikan perhatian dan perawatan yang lebih tepat.
Referensi
Catster. Diakses pada Juni 2025. Are All White Cats With Blue Eyes Deaf?
Pet Assure. Diakses pada Juni 2025. Why Are White Cats With Blue Eyes Deaf?
PetPlace. Diakses pada Juni 2025. Are White Cats More Likely to Be Blind or Deaf?