Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Kucing Mengenali Emosi Pemiliknya

ilustrasi kucing (pexels.com/Ruca Souza)
ilustrasi kucing (pexels.com/Ruca Souza)
Intinya sih...
  • Kucing mengenali pemiliknya melalui aroma tubuh dan nada suara
  • Kucing peka terhadap aroma emosional manusia dan membangun empati secara berkala
  • Kucing dapat membaca suasana hati pemiliknya, mengetahui rutinitas, serta merespons perasaan manusia

Siapa yang tidak suka dengan kucing? Anabul satu ini bisa membawa kebahagiaan tersendiri bagi pemiliknya. Selain itu, kucing juga memiliki insting yang peka,  termasuk bisa mengenali emosi pemilik yang selama ini merawat. Kadang kala ada saja tingkah laku menggemaskan yang membuat kita tersenyum.

Kucing juga merupakan hewan yang pengertian. Maka jangan heran jika tiba-tiba kamu mendapatkan hadiah tidak terduga darinya, entah itu berupa hewan buruan atau mainan yang didapat. Nah, bagaimana cara kucing bisa peka terhadap emosi yang dialami oleh pemiliknya. Simak penjelasannya di bawah ini.


1. Aroma tubuh dan nada suara menjadi penanda utama kucing mengenali pemiliknya

ilustrasi kucing bersama pemiliknya (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi kucing bersama pemiliknya (pexels.com/MART PRODUCTION)

Meski penglihatan kucing tidak sebaik manusia, tapi mereka bisa mengenali pemiliknya dengan baik. Dikutip dari Cats Protections, kucing mengandalkan indra yang dominan seperti penciuman dan pendengaran mereka yang tajam. Dia bisa juga bisa membaca suasana hati dari nada suara pemiliknya, misalnya dengan nada suara  keras atau nada lembut.

Sebenarnya penglihatan kucing kurang begitu baik sehingga membuatnya kurang bisa mengenali objek lain dari segi visual. Seperti halnya pada saat sedang berada di hadapan cermin, dia tidak mengetahui bahwa yang di depan adalah pantulan dirinya sendiri. Namun, berbeda ceritanya apabila mengenali objek dari bau atau suaranya, kucing akan mengenalinya dengan mudah.


2. Peka terhadap aroma emosional

ilustrasi kucing (pexels.com/Ruca Souza)
ilustrasi kucing (pexels.com/Ruca Souza)

Dilansir dari Humintell, sebuah penelitian mengatakan, kucing merupakan hewan yang peka terhadap manusia. Dia mengkombinasikan visual dan suara yang dikeluarkan oleh manusia pemiliknya. Dari situ kucing bisa mengetahui apakah orang yang di hadapannya sedang marah, sedih atau merasa senang.

Jika orang yang dihadapannya marah, kucing akan merasa stres dan menjadi kurang begitu aktif. Namun, pada saat diberi sambutan dengan senyuman dan nada suara hangat, dia  akan menunjukkan tanda-tanda kenyamanan, seperti  menggaruk tubuh atau menempelkan tubuhnya ke kaki pemilik. Meski sebelumnya diragukan bahwa kucing tidak sensitif anjing, tetapi dari penelitian tersebut terbukti bahwa kucing pun bisa peka terhadap manusia.


3. Membangun empati secara berkala

ilustrasi kucing bersama pemiliknya (pexels.com/
ilustrasi kucing bersama pemiliknya (pexels.com/

Melansir Base Paws, kucing mampu mengenali kebiasaan manusia dengan baik. Bahkan hanya dengan kerutan wajah saja dia sudah tahu apa yang dirasakan oleh pemiliknya. Dengan kepekaan tersebut mereka akan bisa menghibur pada saat kita sedang berada dalam kesedihan.

Di sisi lain, ketika sang pemilik merasa marah, kucing tersebut juga ikut merasakan emosinya dan menyebabkan dia menjadi stres dan kurang nyaman terhadap lingkungan. Namun, jika memilikinya tersenyum dan suasana hatinya baik, kucing akan mendengkur dan menggosok-gosokkan tubuhnya kepada pemilik yang merawat, pertanda menunjukkan kenyamanan.


4. Kucing dapat membaca suasana hati pemiliknya

ilustrasi kucing bersedih (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi kucing bersedih (pexels.com/Cats Coming)

Kucing memiliki kepekaan terhadap manusia juga dari bagaimana dia bereaksi. Dilansir dari Noldus, ketika sedang meneliti bagaimana kucing bereaksi, mereka mengatakan jika pada saat suasana hati sedang bagus kucing merasa nyaman, begitu pula sebaliknya, apabila pemilik sedang dalam kondisi suasana hati kurang bagus menyebabkan kondisi kucing menjadi stres.

Dalam situasi tersebut respon yang diterima kucing bisa beragam. Misalnya ketika sedang ketakutan ekornya tiba-tiba berdenyut, telinga berdiri ke belakang, atau pada saat senang telinganya berdiri ke depan. Selain itu, ketika  merasa terancam secara insting kucing akan memerintahkan diri memundurkan langkah dan menghindar.


5. Kucing bisa mengetahui rutinitas pemiliknya

ilustrasi kucing bersama pemilik (pexels.com/Jakub Zerdzicki)
ilustrasi kucing bersama pemilik (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Kucing merupakan hewan yang setia terhadap pemiliknya. Selain itu, binatang berbulu tersebut juga sudah hafal bagaimana respon dari kebiasaan dari orang yang merawat dan membesarkannya.

Jika dirasa sang pemilik merasakan sedih, kucing kadang kala meringkuk duduk berdampingan di sisi pemilik. Di lain pihak, apabila pemilik menunjukkan sebuah rasa kesal atau ketidaksukaan dia akan sebisa mungkin menghindari.Hal tersebut dilakukan secara naluriah.

Banyak yang bilang jika dalam kepekaan kucing berbeda dengan anjing.Namun, jika menilik dari beberapa penelitian yang dilakukan, ternyata kucing pun juga bisa mengenali dan mengerti bagaimana suasana hati dari pemiliknya. Hal tersebut bisa dikenali dari visual, suara, maupun perilaku sehari-hari yang ditunjukkan. jadi, sekarang lebih tahu kan kalau kucing juga memiliki kepekaan dan sensitivitas terhadap perasaan. Bagaimana menurut kamu?

Referensi:

  • “Can Cats Feel Your Emotions?”. Base Paw. Diakses Juni 2025.

  • “Do cats recognise their owners?”. Cats Protection. Diakses Juni 2025.

  • “Are Cats Sensitive to Human Emotions?”. Humintell. Diakses Juni 2025.

  • “Cats and human emotions: A stronger bond than we thought?” Noldus. Diakses Juni 2025.


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us